Share

BAB 30

Perutnya terus berbunyi, lapar pun dia tahankan. Sadar kalau diam saja dan meratapi nasib tidak akan mengubah apa pun, Bagus mencoba mengumpulkan semangatnya yang sudah berserak. Dia harus mencari pekerjaan kembali, sama seperti hari-hari kemarin. Dengan harapan, kali ini bisa mendapatkannya.

Jalanan aspal, polusi yang menyebar, teriknya sinar mentari, tak menyurutkan Bagus untuk bertarung di ibukota. Setiap langkah yang berpijak, netranya tak lepas melihat ke kiri dan ke kanan. Barang kali ada lowongan pekerjaan. Bangunan pencakar langit, saling berlomba satu sama lain untuk mendapatkan gelar yang paling tinggi. Di sekitaran bangunan-bangunan tersebut, masih ada warung-warung emperan jalan, toko-toko kecil, dan sebagainya.

Bagus melangkah ke salah satu toko sembako, berharap ada lowongan di sana. Bagus tidak mencoba untuk melamar ke perusahaan-perusahaan sebab dia hanya tamatan SMA. Tidak ada yang menerimanya saat dia sudah mencoba, dengan berbagai alasan. Dituduh maling, belum ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status