Share

Bab 57

Ashari mengacak-ngacak rambutnya. "Tidak ada yang lebih penting bagi aku, selain uang," ucapnya lalu berjalan kembali menjauhi keponakannya itu.

Ketika Ashari baru saja beranjak satu langkah, Bagus sudah tiga langkah ke depan. Menghalangi jalan pamannya. Membuat rasa jengkel Ashari kian membesar.

"Minggir, Bodoh! Kau mau aku hajar di sini? Jangan menggangguku. Aku tidak ada waktu untuk meladeni semua kata-kata kau!" bentak Ashari. Satu kepalan tangan sudah hampir mendarat di wajah keponakannya. Namun, dia urungkan sebab tidak mau memancing keributan di tempat umum.

Bagus yang mengira kalau pamannya sungguhan mau mencelakainya, lelaki itu sudah memasang posisi menghindar. Memundurkan wajahnya, kedua netra itu juga sempat terpejam selang beberapa saat. Ketika merasa tidak ada apa pun yang terjadi, dia menatap sang paman dan berujar dengan lembut.

"Aku mohon, Paman. Dengarkan aku sekali ini saja," pinta

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status