Share

Suami yang Berjanji Setia, Malah Berpaling
Suami yang Berjanji Setia, Malah Berpaling
Author: Crystal K

Bab 1

Author: Crystal K
Suamiku, Darius Fontana, punya 99 kekasih. Dia meninggalkan mereka semua saat jatuh cinta padaku. Sekarang, untuk kekasih yang ke-100, dia menyeretku ke neraka.

Suamiku hilang tepat di saat kami sangat membutuhkannya. Saat kami harus membahas perjanjian senjata dengan Keluarga Cortez.

Ayahku tidak punya pilihan. Dia harus mengajakku ikut dengannya.

Pertukaran di dermaga berjalan lancar. Bahkan bisa dibilang terlalu lancar.

Lalu, mereka mendengar batas tertinggi kami, dan senyum mereka pun pudar.

"Lima juta? Kukira kalian sanggup sampai sepuluh juta?"

Aku mengerutkan kening. "Apa? Kami nggak pernah ...."

Sebelum aku sempat menyelesaikan kalimatku, tembakan meletus.

Peluru pertama menggores telingaku, melubangi kontainer di belakangku.

Aku tersungkur ke geladak, pistol sudah di tanganku.

"Ivania!" raung ayahku di tengah rentetan tembakan.

Marlon dan anak buahnya sudah berlindung. Peluru menghujani kami.

Ini bukan keputusan mendadak. Ini jebakan. Sebuah penyergapan.

Aku membalas tembakan dan berhasil menjatuhkan seorang kaki tangan Keluarga Cortez.

Namun, kami sudah terkepung.

"Ivania!" teriak ayahku sekali lagi di tengah hujan peluru. Dia mencengkeram bahunya, darah merembes dari jari-jarinya. Wajahnya pucat pasi. "Mereka tahu batas akhir kita! Sepuluh juta! Ada tikus pengkhianat di tengah-tengah kita!"

Darahku membeku.

Hanya ada tiga orang yang mengetahui angka itu, yaitu ayahku, aku, dan suamiku, Darius Fontana.

Tiga jam kemudian, udara di sebuah rumah sakit swasta dipenuhi bau antiseptik dan darah.

Ayahku terbaring di tempat tidur. Dokter bilang peluru yang mengenainya hanya meleset sedikit dari jantungnya.

Fakta itu menghantamku seperti peluru nyasar.

Rekaman CCTV menunjukkan ada panggilan telepon yang dilakukan dari kantor Darius tepat sebelum kami berangkat. Panggilan telepon itu dilakukan melakui saluran rahasia. Kontak penerimanya adalah Keluarga Cortez.

Panggilan itu dilakukan oleh Shanti Rasyid. Wanita peliharaan Darius yang terbaru dari keluarga kelas tiga.

Keluarga kami hanya punya satu aturan untuk pengkhianat. Mereka harus mati.

Ketika Darius masuk ke ruang rawat, tercium aroma parfum milik wanita lain dari tubuhnya.

Dia melihat ayahku, dan wajah tampannya memucat. "Ya Tuhan, Nia, aku ...."

"Dia pelakunya." Aku melempar sebuah tablet ke arahnya. Riwayat panggilan telepon itu adalah bukti yang sangat jelas. "Perempuan peliharaanmu hampir membunuh ayahku."

Dia menatap layar tablet itu, rahangnya mengeras. Ada seberkas niat membunuh di matanya.

Aku kenal tatapan itu. Inilah Darius Fontana yang pernah memotong jari seseorang karena telah mencuri uang senilai 15 juta.

"Biar aku yang urus," katanya dengan suara serak.

"Bagus," jawabku, suaraku sedingin es. "Keluarga punya aturan. Dia nggak akan melihat matahari terbit lagi. Biar aku yang tangani sendiri."

Aku berbalik untuk mengumpulkan anak buahku, tetapi dia meraih pergelangan tanganku.

Cengkeramannya kuat. Matanya menyimpan keraguan yang belum pernah kulihat sebelumnya.

"Nia, tunggu."

Aku menatapnya tak percaya. "Tunggu apa lagi? Darius, kamu lupa aturannya? Atau bagimu ... dia berbeda?"

"Dia ...." Darius menarik napas panjang, menghindari tatapanku. "Dia masih berguna. Keluarganya yang mengendalikan pelabuhan. Menghukumnya sekarang bisa memicu perang."

"Perang?" Aku tertawa getir, lalu menarik tanganku. "Ayahku terbaring sakit di ranjang, dan kamu bicara soal perang? Darius, semua wanitamu yang lain sudah kamu singkirkan tanpa mikir dua kali."

Aku berusaha mencari wajah pria yang dulu kunikahi, tetapi wajah yang kulihat sudah tidak kukenali lagi.

Dia tidak berkata apa-apa. Diam itu adalah jawabannya.

Pengkhianatan itu lebih menyakitkan daripada terkena tembakan.

Bagi suamiku, wanita ini adalah pengecualian.

Aku masih ingat malam pertama saat kami menikah.

Dia menyebutnya pernikahan terbuka. Dia berjanji bahwa kami boleh bermain-main, tetapi hati kami dan garis keturunan kami tidak boleh diganggu gugat. Itu satu-satunya aturan dalam pernikahan ini.

Pernah suatu kali, seorang senator yang bekerja dengan kami bersikap kurang ajar padaku. Dia berani berkata kasar kepadaku.

Sebelum aku sempat bereaksi, Darius sudah meremas gelas di tangannya sendiri sampai pecah berkeping-keping.

Pecahan kaca menancap di telapak tangannya, darah pun menetes tanpa henti.

Namun, dia tersenyum kepada senator yang ketakutan itu.

"Aturan di Keluarga Fontana adalah tidak ada kekerasan dalam bisnis. Tapi menurut aturanku, nggak ada yang bisa menghina istriku."

Dulu dia adalah perisaiku dari setiap badai.

Dia memberiku seluruh kasih sayang, seluruh kelembutannya kepadaku.

Dia membuatku percaya bahwa perjanjian pernikahan terbuka itu sudah tidak berlaku dan terkubur dalam-dalam.

Sampai Shanti datang ke dalam hidup kami.

Sekarang, demi "permainan" ini, dia telah melanggar satu-satunya aturan kami. Dia sudah lupa, yang terpenting adalah kesetiaan.

Ini bukan hanya sekadar mencari kesenangan lagi.

Dia sudah jatuh cinta padanya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suami yang Berjanji Setia, Malah Berpaling   Bab 10

    Tiga hari setelah Konferensi Lima Keluarga, Darius benar-benar kehilangan akal sehatnya.Dia kehilangan keluarga, kekayaan, dan kekuasaannya.Dan yang terpenting, dia telah kehilangan aku.Jaringan Jerome memberi info bahwa Darius mengunci diri di rumah persembunyian yang kumuh, minum-minum sampai mabuk, dan berbicara pada dinding."Ini semua salahnya," ulangnya berkali-kali. "Ini semua salahnya wanita jalang itu."Namun, dia tidak sedang membicarakan aku.Dia sedang membicarakan Shanti.Pada malam keempat, suara tembakan bergema dari dermaga.Jerome dan aku sedang berada di ruang kerja rumah utama, merencanakan restrukturisasi keluarga, ketika Marlon menyerbu masuk."Bos, ada masalah!" serunya terengah-engah. "Ada mayat yang ditemukan di Dermaga 12."Jerome mengerutkan kening. "Mayat siapa itu?""Shanti Rasyid."Diam-diam kami berdua langsung saling mengerti."Ceritakan detailnya," perintah Jerome."Ada tiga tembakan. Dua di dada, satu di kepala," kata Marlon sambil menyeka keringat d

  • Suami yang Berjanji Setia, Malah Berpaling   Bab 9

    Dua minggu kemudian, Konferensi Lima Keluarga diadakan.Lantai atas hotel termewah di kota itu ditutup untuk umum.Kelima Bos Mafia dari lima keluarga duduk mengelilingi meja oval besar, masing-masing diapit oleh dua pengawal.Darius duduk di ujung meja, seperti raja yang memimpin reruntuhan kerajaannya.Tanpa aset yang sudah kuambil kembali, Keluarga Fontana menghadapi krisis keuangan. Tiga keluarga yang lebih kecil sedang menimbang ulang pihak mana yang akan mereka dukung."Bos-bos sekalian," si tua Bos Bazzo memulai, "hari ini kita membahas masalah kepemimpinan Keluarga Fontana."Wajah Darius menegang. "Masalah apa? Akulah yang berhak ....""Ini bukan soal namamu, Darius," potong Bazzo. "Ini soal penilaianmu."Di seberang meja, para Bos Mafia lainnya tampak muram."Kerugian mencapai 120 miliar dalam dua minggu," kata Bos Kusno. "Tiga pelabuhan utama diawasi oleh FBI, lima anggota inti ditangkap. Darius, kamu berutang penjelasan pada kami.""Itu kesalahan Shanti Rasyid ....""Kesalah

  • Suami yang Berjanji Setia, Malah Berpaling   Bab 8

    Sebuah panggilan telepon datang pukul empat pagi, membangunkanku dari tidur nyenyak."Ada apa?" tanyaku, berlagak seakan-akan masih linglung."Bu, ada bencana!" seru Marlon, suaranya terdengar panik. "FBI baru saja menggerebek Dermaga 2!"Aku terduduk, berpura-pura terkejut meski tak ada yang bisa melihat reaksiku. "Apa?!""Ombak Poseidon disita, semua kargo disita. Dan tiga anggota kita ditangkap.""Seberapa besar kerugiannya?""Setidaknya 75 miliar. Belum termasuk biaya proses hukum dan jaminan," jawab Marlon dengan suara bergetar. "Bos sudah hampir gila. Dia mau bertemu denganmu.""Aku segera ke sana."Aku menutup telepon. Senyum dingin tersungging di bibirku.Perangkap telah diaktifkan.Ruang rapat di rumah utama kacau balau.Para tetua berkumpul di sekitar meja panjang, ekspresi wajah setiap orang segelap awan badai petir.Darius berdiri di tengah ruangan, wajahnya pucat, matanya merah. Shanti meringkuk di kursi di sudut ruangan, matanya merah dan bengkak karena menangis."Ivania!

  • Suami yang Berjanji Setia, Malah Berpaling   Bab 7

    Tiga hari kemudian, Darius datang sendiri ke kamarku.Dia mengenakan setelan jas biru tua yang rapi dan senyum ramah yang terasa dibuat-buat.Jelas, dia sudah pulih dari rasa terkejut setelah rapat keluarga itu berakhir dan siap melanjutkan rencananya."Ivania, kita perlu bicara.""Nggak ada yang perlu dibicarakan." Aku terus menata buku-buku di meja samping tempat tidur tanpa menatapnya."Keluarga ini butuh stabilitas," katanya sambil berjalan mondar-mandir. "Para tetua harus melihat bukti bahwa kita bersatu.""Bersatu?" Aku tertawa dingin. "Maksudmu, kamu ingin aku ikut main dalam sandiwaramu?""Maksudku, kamu harus membantu Shanti menyesuaikan diri dengan peran barunya."Akhirnya aku menatapnya. "Peran baru apa?""Mengambil alih aset-asetmu sebelumnya," kata Darius dengan nada serius. "Kasino, operasi pelabuhan, investasi yang legal. Dia butuh bimbingan.""Kamu ingin aku membimbing wanita yang mencoba menggantikanku?""Aku ingin kamu membimbing seorang pemula yang perlu belajar," ka

  • Suami yang Berjanji Setia, Malah Berpaling   Bab 6

    Setelah rapat keluarga itu, aku "diantar" kembali ke rumah mansion.Dua anak buah Darius berdiri di luar pintuku.Mereka menyebutnya perlindungan. Aku menyebutnya kurungan.Kamar itu masih berantakan.Orang-orang suruhan Emira dan Shanti telah memindahkan sebagian besar barang-barangku, hanya menyisakan yang mereka anggap "tidak penting".Aku duduk di tepi tempat tidur.Lemari tempat kotak musik ibuku dulu berada kini telah menjadi ruang hampa dan kosong.Setelah kotak itu hancur hari itu, aku tak pernah melihat pecahan-pecahannya lagi.Semuanya ... menghilang begitu saja.Aku memejamkan mata rapat-rapat, melawan rasa pedih yang sudah biasa kurasakan.Aku tidak membiarkan air mataku jatuh walau hanya setetes pun.Dalam pikiranku, aku masih bisa mendengar melodi yang menghantuiku.Sebuah lagu yang kukira tak akan pernah kudengar lagi.Ketukan di pintu membuyarkan duka yang sunyi."Masuk."Yang datang bukan penjaga, melainkan Jerome.Dia mengenakan setelan jas hitam dan memegang sebuah k

  • Suami yang Berjanji Setia, Malah Berpaling   Bab 5

    Suasana di aula menjadi sedingin es.Darius menatapku dan pria yang dia sebut sebagai pamannya dengan tajam."Ivania ...," ujarnya, tersedak saat mengucapkan namaku. "Aku tanya kamu! Kenapa kamu bareng pamanku?!"Dia menerjangku, tetapi pamannya bergerak cepat, menempatkan dirinya di antara aku dan Darius. Bagaikan sebuah dinding yang kokoh dan sunyi."Kamu!" umpat Darius, amarahnya beralih pada pamannya. "Dasar orang buangan. Beraninya kamu sentuh istriku?""Darius," ujar pria itu, suaranya terdengar sangat tenang. "Sadarlah. Kamu sudah cari dia semalaman, 'kan? Aku yang temukan dia.""Kamu yang temukan dia?" ejek Darius, tatapan tajamnya diarahkan padaku. "Di ranjangmu?"Akhirnya aku angkat bicara dengan suara serak. "Terus kamu maunya aku ada di mana, Darius?"Aku balas menatapnya, tatapanku setajam baja. "Di rumah yang dihancurkan ibu wanita simpananmu? Atau berlutut di lantai, memunguti puing-puing kenangan ibuku untuk tamu-tamu kehormatanmu?"Pertanyaanku bagaikan tamparan di waj

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status