Share

15. Sanksi

"Bu, Rum mau berangkat dulu. Grab yang Rum pesan sudah datang." Aku segera berpamitan pada ibu dan tidak lupa untuk menitipkan putra pertamaku pada beliau. Untung saja Alif menurut dan sudah akrab dengan neneknya sehingga memudahkan ku untuk sewaktu-waktu bisa meninggalkannya karena ada keperluan penting. Hanya Latifah yang ikut bersamaku. Tujuanku kali ini adalah untuk memujudkan ucapanku pada kedua orang yang tidak tahu diri itu.

Sudah beberapa bulan ini Mas Irwan sengaja melalaikan tugasnya seperti yang sudah dijelaskan oleh pengadilan. Nampaknya bagi mereka peringatan itu hanyalah omong kosong biasa dan mereka bisa seenaknya untuk menyepelekannya.

Aku sudah membuat janji dengan Nia dan Nia bersedia untuk menemaniku nantinya.

Nia sangat mendukung keputusanku ini. Dan dia juga beranggapan bahwa nafkah itu memang disengaja untuk tidak diberikan kepada anak-anakku. Menurut penurunan Nia bahkan sebagian tetangga yang mengatakan jika Mas Irwan tipe suami yang takut pada istrinya teruta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status