Share

9. Kado untuk mantan

Langkah kaki ini tiba-tiba saja terhenti. Tubuh ini terasa beku dan mematung di tempat.

Tidak! Aku tidak boleh lemah serta menampakkan kelemahanku pada mereka. Aku harus terlihat kuat. Aku bukan perempuan bodoh dan lemah yang seperti mereka kira.

Aku menguatkan hati ini. Aku harus bisa mengontrol emosiku sendiri karena aku juga tidak ingin mempermalukan diri sendiri di depan umum.

Aku tersenyum miris melihat pemandangan yang ada di depanku. Bukan karena apa-apa, tapi kenyataan pahit justru baru aku ketahui jika Mas Irwan diam-diam di belakangku telah menikah dengan perempuan lain jauh sebelum ia melayangkan talaknya pada diri ini. Dan pesta ini digelar untuk meresmikan hubungan terlarang yang telah mereka tutupi selama ini. Pesta mewah dari hasil merampas hakku dan juga anak-anakku.

Nia sengaja meremas genggaman tangannya padaku. Aku tahu jika dia berusaha untuk menguatkan aku.

Kami terus berjalan semakin ke dekat ke arah depan pelaminan dan juga menunggu antrean untuk mengucapkan sel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status