Share

Bab 21

Anneth hanya bisa tertunduk diam saat Sean mengajaknya keluar menemui keluarga mereka. Pikirannya campur aduk. Antara malu, marah, juga jijik terhadap diri sendiri. Bagaimana bisa dirinya terbuai akan sentuhan Sean yang dilakukan secara paksa? Apakah dia seorang j*lang yang rindu belaian setelah sekian tahun tak menjalin hubungan? Miris. 

"Honey, kenapa diam saja. Bicaralah. Katakan sesuatu yang berhubungan dengan kita," ucap Sean sembari menyelipkan anak rambut ke belakang telinga Anneth. Posisi mereka tengah berada di dalam lift sekarang. 

"Apa gunanya aku bicara. Toh itu tidak akan merubah keputusanmu," sahut Anneth pelan. Dia masih enggan mengangkat kepala. Terlalu malas untuknya bertatap mata dengan pria yang telah membuatnya merasa jijik. 

"Kau marah?"

Tak ada jawaban. Sean lalu menghela nafas. Agak heran dia melihat sikap Anneth yang masih begitu dingin meski mereka baru saja me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status