Beranda / Romansa / Suamiku, Sayangilah Aku! / Bab 16 Sayang ... Bukan, Tuan Jacob

Share

Bab 16 Sayang ... Bukan, Tuan Jacob

Penulis: Joe
Celana Jacob yang berdiri di samping bak mandi basah karena terkena percikan air. Reaksi tubuhnya yang jelas tidak bisa disembunyikan. Apalagi, beberapa ingatan samar dari malam itu terus-menerus menghantuinya.

Jacob tidak pernah menyangka bahwa dia akan terangsang ketika dipanggil "sayang" oleh seorang wanita.

Suaranya juga bahkan terdengar parau ketika berkata, "Kalau sudah sadar, kamu keluar saja sendiri."

Pakaian Sienna basah kuyup, menampakkan lekuk tubuhnya dengan jelas. Rambut hitamnya yang basah menempel pada pipinya, membuatnya terlihat polos, sekaligus memesona.

Suhu tubuhnya mulai meningkat lagi. Sienna tersenyum menawan terhadap Jacob dan berusaha ingin merangkak keluar dari bak.

Jacob mendorongnya tanpa ragu sedikit pun. Dia menghidupkan keran pancuran dan menyemprotkannya ke arah Sienna.

Gerakan pria itu sama sekali tidak lembut, bahkan bisa dibilang cukup kasar.

Sienna terpaksa memejamkan matanya. Dia hanya pernah berhubungan badan sekali dalam keadaan mabuk. Jadi, mana mungkin dia bisa menahan gejolak panas yang ditimbulkan oleh obat perangsang ini? Sensasi ini membuatnya hampir gila.

Jacob memperlambat gerakannya, bermaksud memberikan Sienna kesempatan untuk menyadarkan diri. Namun, sebelum dia sempat berdiri, kerah bajunya telah dicengkeram. Seluruh tubuhnya juga terdorong ke depan.

Di depan matanya, wajah wanita itu tampak makin jelas. Bibir mereka saling menyentuh, yang satu terasa dingin, dan yang lainnya terasa panas.

Bruk!

Pancuran di tangannya terjatuh ke lantai, Jacob menelan liurnya beberapa kali.

Begitu tersadar, Jacob langsung berdiri dan berjalan keluar tanpa menoleh untuk melihat Sienna yang berada dalam bak. Terdengar suara pintu kamar mandi ditutup dengan keras.

Setelah kembali ke ruang tamu, Jacob duduk terdiam di sofa sambil melirik luar jendela dengan sudut matanya.

Ketika Sony masuk, dia merasa suhu dalam ruangan menjadi begitu dingin seakan-akan membeku. Melihat Jacob tidak mengganti celananya yang telah basah, Sony mengernyitkan alisnya. Namun, dia juga tidak berani banyak bertanya.

"Tuan, ini semua berkas yang akan dipakai besok. Rapat online akan dimulai setengah jam lagi."

Jacob hanya mengangguk pelan. Mendengar suara benda berat yang jatuh di kamar mandi, dia hanya mengerutkan dahi, tetapi tidak menghiraukannya.

Sementara itu, Sony melirik ke arah kamar mandi yang tertutup rapat dengan heran. Dia sempat meragukan apakah tadi dia salah dengar? Kenapa rasanya ada suara dari kamar mandi?

Sesudah menjelaskan semua jadwal Jacob, Sony yang baru saja ingin keluar dari kamar malah terhenti karena mendengar pesan Jacob, "Nanti antarkan pakaian wanita ke sini."

Sony tampak tercengang. Pria lain mungkin akan menyembunyikan wanita di kamar mereka, tetapi Jacob adalah orang yang paling tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Lalu, siapa yang sedang berada di kamar mandi itu sekarang?

"Ukurannya bagaimana, Tuan?" tanya Sony.

Jacob membayangkan secara garis besar, lalu mengernyit dan berkata, "Free size."

Sony mengangguk sekilas, lalu berjalan keluar dari kamar.

Jacob menundukkan kepalanya dan mulai memeriksa dokumen-dokumen itu. Dia tidak mau repot-repot memeriksa situasi di kamar mandi. Dia tidak mendepak wanita itu keluar saja sudah termasuk berbaik hati.

Usai meninjau semua dokumen, Jacob membuka laptop dan memulai rapat daring.

"Tidak usah bahas laporan yang tidak penting. Fokus dengan poin utama saja."

Peserta rapat lainnya juga tidak berani banyak bicara. Mereka bisa melihat bahwa suasana hati Jacob sedang buruk malam ini.

Di dalam kamar mandi, Sienna yang telah berendam air dingin selama hampir satu jam itu pun mulai berangsur-angsur sadar.

Ketika mendongak melihat situasi di sekitarnya, wajah Sienna sontak memucat. Dia buru-buru memeriksa pakaiannya. Untung saja, pakaiannya masih sama dengan yang dikenakannya saat berangkat dari rumah tadi pagi.

Tempat ini ... kamar hotel?

Sienna menopang tubuhnya dengan berpegangan di dinding. Kemudian, dia menggigit bibirnya agar rasa sakit itu membuatnya makin sadar.

Apa yang terjadi setelah dia dibawa pergi oleh kedua pria tadi?

Sienna mengerutkan alis ketika melihat wajahnya yang masih merah merona di dalam cermin. Seketika, berbagai ingatan melintas dalam benaknya.

Sepertinya, tadi dia bertemu dengan Jacob, lalu ....

Sienna merasa otaknya tiba-tiba terhenti. Terutama, ketika teringat bahwa dia telah memanggil Jacob "sayang" berkali-kali tanpa sadar.

Sienna merasa sangat malu sampai wajahnya serasa terbakar. Saat ini, pikirannya benar-benar kacau. Setelah mempersiapkan mental selama beberapa saat, dia baru memberanikan diri untuk membuka pintu kamar mandi. Di luar, Jacob tampak sedang duduk di sofa dengan tenang.

Jacob yang sedang mendengarkan laporan tidak menyadari kehadiran Sienna. Ketika baru saja dia hendak bersuara mengkritik salah satu peserta rapat itu, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang memanggilnya dengan hati-hati.

"Sayang ... eh bukan, Tuan Jacob."

Lantaran merasa gugup, ditambah lagi dengan otaknya yang terus-menerus terpaku dengan kata "sayang" tadi, akhirnya Sienna malah keceplosan.

Dengan tangan yang terkepal erat, Sienna menimpalkan, "Maaf, tadi itu ...."

Jantung Jacob berdetak kencang. Tanda mikrofon yang sedang berkedip di layar laptop menandakan semua peserta rapat telah mendengar ucapan barusan. Seketika, suasana rapat menjadi hening.

Ingin sekali rasanya Jacob mencekik leher wanita ini. Dia langsung menghentikan rapat itu dengan terburu-buru, lalu menatap Sienna dengan ekspresi murung.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Strawberry
keren inii kusimpam dulu dalam Library
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1607 Niat Jahat Muncul

    Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1606 Lubuk Hati Terdalam

    Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1605 Penghinaan Besar

    Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1604 Amarah Meledak

    Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1603 Ceria

    Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1602 Menggantikan Posisi

    Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status