Home / Romansa / Suamiku, Sayangilah Aku! / Bab 15 Sudah Sadar?

Share

Bab 15 Sudah Sadar?

Author: Joe
Bibir wanita itu sedikit terbuka. Di bawah pengaruh obat, pandangannya juga menjadi buram.

Beberapa adegan yang sengaja dilupakannya, kini malah melintas kembali di benak Jacob. Beberapa malam sebelumnya, Sienna memandangnya dengan tatapan seperti ini.

Tanpa disadari, dadanya terasa panas.

Sementara itu, Sienna juga memeluknya makin erat.

Melihat Jacob tidak mendorong Sienna menjauh, Calvin menjadi ragu.

Tadi siang, Jacob yang mengatakan sendiri bahwa Sienna bukan istrinya. Lalu, apa yang terjadi saat ini?

Calvin menatap Sienna sambil menelan ludah dan berkata, "Penny, aku Calvin. Ayo sini."

Efek obatnya pasti sudah bekerja saat ini, Sienna yang sekarang juga pasti sudah tidak sadarkan diri. Siapa pun yang membawanya pergi, dia pasti tidak akan melawan.

Ketika baru saja mengulurkan tangannya, Calvin melihat ekspresi dingin Jacob dan menarik kembali tangannya.

Jacob bukanlah orang bodoh. Tadi siang, wanita ini memaksa untuk masuk ke ruang gantinya. Jelas sekali, dia sedang menghindari Calvin. Jadi, mana mungkin dia ini pacar Calvin?

"Kamu yang paling jelas apakah dia ini benar-benar pacarmu atau bukan ...."

Sebelum Jacob sempat menyelesaikan ucapannya, matanya tertuju pada wanita yang sedang menggeliat di pelukannya.

Saat ini, tatapan Sienna tampak begitu polos, tetapi bahasa tubuhnya justru sangat berani.

Dia telah membuka kerah baju Jacob dan menempelkan tubuhnya pada pria itu. Bibirnya yang merah mulai mencumbu leher Jacob.

Tubuhnya terasa panas. Dia ingin melakukan sesuatu untuk mendinginkan dirinya. Tubuhnya seakan-akan dilahap oleh api dan pria di hadapannya ini adalah sebuah es.

Namun, Sienna masih belum puas hanya dengan mencumbunya, dia menginginkan lebih.

Di sisi lain, Calvin yang melihat gerakannya ini merasa tegang. Tampang Sienna yang dingin dipadukan dengan ekspresinya saat ini, membuat semua pria tidak sanggup menolaknya.

Jangan-jangan, Jacob juga tertarik padanya? Bukankah dia tidak tertarik pada wanita?

Jacob mengatupkan bibirnya, pandangannya juga tampak suram. Kalau begini terus, dia mungkin akan mempermalukan dirinya di sini.

Sambil menahan tangan Sienna yang merabanya, lengan Jacob yang kekar itu merangkul pinggangnya untuk menahan wanita itu agar tidak bergerak sembarangan.

Selanjutnya, dia membawa Sienna memasuki lift di samping tanpa menjelaskan terlalu banyak kepada Calvin.

Calvin juga tidak berani menghalanginya dan tidak berani banyak bertanya. Bahkan jika malam ini Jacob membawa pergi pacarnya sekalipun, Calvin juga tidak akan berani berebutan dengannya.

Calvin mengepalkan tinjunya karena merasa kesal. Setelah sibuk seharian, malah orang lain yang mendapat untungnya.

Dia paling jelas dengan efek obat itu. Malam ini, wanita itu pasti akan sangat patuh.

Pria yang berdiri di belakang Calvin berkata dengan hati-hati, "Tuan Calvin, kami ...."

"Pergi kalian!"

Padahal sedikit lagi rencananya akan berhasil. Saat ini, Calvin merasa dongkol setengah mati. Dengan wajah murung, dia melangkah keluar dari hotel.

Di dalam lift, Sienna tidak bisa lagi meraba pinggang Jacob karena tangannya sedang ditahan. Namun, bibirnya tidak berhenti menggigit-gigit kecil tubuh Jacob di balik kemejanya.

Wajah tampan Jacob menjadi makin muram. Ketika hendak melepaskan tangannya untuk menyuruh manajer lobi menyiapkan sebuah kamar lagi untuknya, Sienna malah tiba-tiba menggigit tulang selangka Jacob dengan keras. Gigitannya itu meninggalkan bekas yang cukup jelas.

"Ah, panas sekali ...."

Sienna mengangkat pandangannya yang kabur dan menatap pria di hadapannya ini dengan lekat-lekat. Matanya tampak berkaca-kaca, membuat orang yang menatapnya merasa iba.

Jacob menundukkan pandangannya dengan napas memburu. Begitu lift itu tiba, Jacob langsung membawa Sienna ke dalam kamarnya sendiri.

Kemudian, dia melangkah ke dalam kamar mandi dan membuka keran air dingin.

Pada kesempatan ini, tangan Sienna yang terbebas kembali melingkari leher pria itu dan mencium wangi tubuhnya. Bahkan, hasratnya menjadi makin kuat dan dia menempelkan bibirnya ke telinga Jacob.

"Sayang ...."

Jacob memalingkan wajahnya dan mendorong Sienna ke dalam bak yang diisi penuh dengan air dingin.

"Ah ...!"

Air dingin yang menusuk itu langsung menghilangkan hawa panas pada tubuhnya. Seketika, Sienna menggigil kedinginan.

Terdengar suara Jacob bertanya, "Sudah sadar?"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1607 Niat Jahat Muncul

    Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1606 Lubuk Hati Terdalam

    Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1605 Penghinaan Besar

    Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1604 Amarah Meledak

    Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1603 Ceria

    Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1602 Menggantikan Posisi

    Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status