Home / Romansa / Suamiku Selalu Ingin Bercerai / Bab 22 Pria Paling Brengsek

Share

Bab 22 Pria Paling Brengsek

Author: Fachra. L
last update Last Updated: 2025-10-14 10:00:33

Sarapan kali ini begitu sunyi. Tiga orang itu duduk mengelilingi meja bundar kecil yang hanya memiliki tiga kursi. Bukan karena tidak ada suara, melainkan karena masing-masing dari mereka terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri.

Aria, yang duduk di antara Aditya dan Davis, perlahan menyendok makanannya tanpa banyak bicara. Sudah cukup jelas dari caranya menatap piring kalau dia tidak benar-benar menikmati sarapan ini. Beberapa kali dia melirik Davis dan Aditya, seolah masih belum terbiasa dengan kebisuan di antara mereka.

Davis sendiri lebih banyak menatap meja, tangannya menggenggam sendok tanpa benar-benar menggunakannya. Setelah percakapan tadi, ada beban yang menggantung di dadanya setiap kali dia menatap Aria. Dia masih belum bisa menghilangkan rasa bersalahnya, tapi juga tidak tahu bagaimana harus bersikap lebih baik tanpa terlihat memaksa.

Aditya, di sisi lain, terlihat lebih tenang. Dia tetap seperti biasanya—dingin dan sulit ditebak. Hanya saja, sejak tadi, dia beberapa kali
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Suamiku Selalu Ingin Bercerai    Bab 22 Pria Paling Brengsek

    Sarapan kali ini begitu sunyi. Tiga orang itu duduk mengelilingi meja bundar kecil yang hanya memiliki tiga kursi. Bukan karena tidak ada suara, melainkan karena masing-masing dari mereka terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri.Aria, yang duduk di antara Aditya dan Davis, perlahan menyendok makanannya tanpa banyak bicara. Sudah cukup jelas dari caranya menatap piring kalau dia tidak benar-benar menikmati sarapan ini. Beberapa kali dia melirik Davis dan Aditya, seolah masih belum terbiasa dengan kebisuan di antara mereka.Davis sendiri lebih banyak menatap meja, tangannya menggenggam sendok tanpa benar-benar menggunakannya. Setelah percakapan tadi, ada beban yang menggantung di dadanya setiap kali dia menatap Aria. Dia masih belum bisa menghilangkan rasa bersalahnya, tapi juga tidak tahu bagaimana harus bersikap lebih baik tanpa terlihat memaksa.Aditya, di sisi lain, terlihat lebih tenang. Dia tetap seperti biasanya—dingin dan sulit ditebak. Hanya saja, sejak tadi, dia beberapa kali

  • Suamiku Selalu Ingin Bercerai    Bab 21 Bukankah Kau Sangat Membenciku?

    Aria duduk bersandar di sofa, menarik selimut tipis hingga ke bahunya. Televisi di depannya menampilkan sebuah drama, dengan latar lampu kota yang berpendar indah di layar.Di sampingnya, Aditya duduk dalam posisi santai, satu tangan bertumpu di sandaran sofa, sementara tangan lainnya menggenggam remote. Dia tidak terlalu peduli dengan apa yang sedang diputar, tapi dia tetap ada di sana. Untuk menemani Aria.Suasana awalnya canggung. Tak ada yang bicara, hanya suara dari layar yang mengisi ruangan. Aditya melirik Aria sesekali, memperhatikan wajahnya yang serius menonton. Namun, beberapa menit kemudian, Aria mengernyitkan dahi."Siapa dia?" tanyanya, menunjuk seorang pria yang baru saja muncul di layar.Aditya menoleh ke layar, lalu kembali menatap Aria. “Dia karakter yang muncul di episode sebelumnya. Dia tunangan pemeran utama.”Aria mengangguk pelan, lalu kembali menonton. Tapi tak sampai lima menit, dia kembali bertanya."Kenapa dia terlihat marah?"Aditya menekan sudut bibirnya.

  • Suamiku Selalu Ingin Bercerai    Bab 20 Tidak Ada yang Sia-sia

    Begitu pintu rumah terbuka, udara yang lebih sejuk dan tenang menyambut Aria. Tidak ada kehadiran Aditya di sini. Tidak ada bayang-bayangnya, tidak ada tatapan tajamnya yang selalu membuatnya merasa kecil. Hanya ada dia dan keheningan rumah ini.Langkahnya pelan, memasuki ruang tamu yang sederhana. Rumah ini satu lantai, tidak megah seperti penthouse yang Aditya sediakan untuknya. Tapi di sinilah tempat yang dulu ia bangun dengan harapan—harapan untuk hidup bersama Aditya, untuk memiliki kehidupan pernikahan yang hangat dan penuh kebahagiaan.Dulu, setiap kali dia duduk di sofa ini, dia selalu menunggu suara mobil Aditya di depan rumah. Setiap kali dia berdiri di dapur, dia selalu membayangkan memasak sesuatu untuk pria itu. Namun, bertahun-tahun berlalu, Aditya tidak pernah benar-benar pulang. Dia hanya meninggalkan bayangannya—sebuah kehadiran kosong yang selalu membuat Aria merasa sendirian, bahkan ketika mereka masih berstatus suami istri.Dan sekarang … sekarang dia ada di sini l

  • Suamiku Selalu Ingin Bercerai    Bab 19 Aku Ingin Pulang

    Langit siang terasa begitu menyilaukan.Aria berjalan tanpa arah. Dia tidak tahu harus ke mana—dia bahkan tidak yakin kenapa dia pergi. Tapi setiap sudut penthouse itu, setiap tatapan Aditya, setiap perhatian yang diberikan pria itu … semuanya terasa seperti pisau yang menusuk hatinya.Bukan cinta. Bukan keinginan. Hanya kasihan.Aria menyeberang jalan tanpa memperhatikan lampu lalu lintas. Tiba-tiba, klakson mobil terdengar nyaring di telinganya.Tiinn …!Langkahnya terhenti. Dia berdiri di tengah jalan, dikelilingi mobil-mobil yang berhenti mendadak. Suara orang-orang meneriakinya terdengar samar. Pandangannya berputar. Dunia terasa bergoyang di bawah kakinya.Lalu, hangat.Cairan panas mengalir dari hidungnya. Aria menurunkan pandangannya, melihat tetes-tetes merah jatuh ke aspal.Da rah.Jantungnya berdegup kencang. Nafasnya semakin pendek. Tubuhnya terasa semakin lemas.Dia sekarat. Dia benar-benar akan mati di sini.Tapi sebelum pikirannya bisa meresapi kepanikan itu, suara deru

  • Suamiku Selalu Ingin Bercerai    Bab 18 Hanya Karena Kasihan

    Aditya masih menatap kemeja itu, diam. Tidak ada ekspresi yang bisa dibaca dari wajahnya.Aria mulai merasa tidak enak. Mungkin ini ide buruk. Mungkin dia seharusnya tidak memberikan sesuatu yang begitu berantakan seperti ini.Dia hendak menarik kembali kemeja itu, tetapi sebelum ia sempat melakukannya, Aditya membuka mulutnya."Kau menjahit ini untukku?"Aria mengangguk pelan. "Ya."Aditya menatapnya lama. Ada sesuatu dalam tatapannya, sesuatu yang sulit dijelaskan.Lalu, tiba-tiba dia menurunkan kemeja itu ke pangkuannya. Dengan satu tangan, dia mulai meraba permukaannya, merasakan tekstur kainnya di antara jemarinya.Dan kemudian, dengan suara yang lebih pelan dari biasanya, dia berkata:"Kau melakukannya dengan baik. Terima kasih. Aku menyukainya.” Hanya itu.Namun, bagi Aria, kata-kata sederhana itu terasa lebih hangat daripada apa pun yang pernah ia terima selama tiga tahun terakhir."Norton, tolong ambilkan obat untuknya yang harus ia minum sekarang."Nada suara Aditya tenang,

  • Suamiku Selalu Ingin Bercerai    Bab 17 Terjerat Semakin Dalam

    Aditya sesekali meliriknya, memastikan bahwa dia benar-benar makan, bukan sekadar menyentuh makanan tanpa selera.Hening menyelimuti meja makan, hanya terdengar suara peralatan makan yang saling beradu pelan. Namun, di tengah suapan, gerakan tangan Aria tiba-tiba melambat.Sendok yang dipegangnya mulai terasa berat, dan jari-jarinya yang ramping kehilangan koordinasi. Saat dia mencoba menggenggamnya lebih erat, jemarinya justru melemah.Sendok itu terlepas, jatuh ke piring dengan bunyi pelan.Aditya langsung menoleh. Dahinya mengernyit melihat Aria yang menatap tangannya sendiri dengan kebingungan. Jemari tangan kanannya sedikit menegang, seolah kehilangan kemampuan untuk menggenggam dengan benar.Aria mencoba mengambil sendoknya kembali, tapi tangannya masih terasa kaku. Wajahnya terlihat frustrasi, tapi dia berusaha menyembunyikannya.Aditya mengulurkan tangan, mengambil sendok itu lebih dulu sebelum Aria sempat mencoba lagi. Dia menggenggam pergelangan tangan Aria dengan hati-hati,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status