Share

Part 38

'Lagian kamu sih, May. Kepedean banget!' Aku bergumam sendiri dalam hati.

"Aku itu kebetulan lewat sini, terus liat kamu berdiri di pinggir jalan dan sebagai tertangga kampung ya aku menyapa." Pria beralis tebal itu melengkungkan bibir, seperti mengejek diriku yang terlalu percaya diri.

"Oh, maaf. Kirain mau jemput aku." Membuka sabuk pengaman yang sudah terpasang, akan tetapi ketika aku hendak membuka pintu Abraham malah menyalakan mesin kendaraannya, melaju meninggalkan tempat dimana Lusi sedang dirawat dan terbaring sendirian.

Aku menggigit bibir sambil membuang pandang ke luar jendela. Ucapan Abraham barusan bener-bener menyentil hatiku.

Tapi bener kata Abraham, emang aku siapanya dia?

Ya Allah, ternyata aku tidak punya siapa-siapa selain anak serta orang tua nun jauh di daerah sana.

Tanpa terasa dua bulir air bening lolos begitu saja dari sudut mataku, disusul butiran-butiran lainnya yang membuat pipi ini kian basah. Aku mengusapnya perlahan takut Abraham melihat aku menangis dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status