Share

Part 60

Ponsel dalam tas Gus Azmi terus saja berdering. Pria berpenampilan sederhana itu segera keluar, menerima panggilan dari seseorang di seberang sana dengan wajah terlihat gusar.

Ada apa?

“May!” Mendesah sebal ketika Abraham menghampiri sambil tersenyum.

“Kamu ngapain, Bram. Kirain sudah pulang?” tanyaku sambil merengut.

“Lah, aku dari tadi di belakang kamu, loh. Masa kamu nggak tahu?” Alis tebal pria berambut gondrong itu bertaut hingga hampir menyatu.

“Memangnya aku ada spionnya. Bisa lihat orang yang ada di belakang?!”

Abraham tertawa. Ih, dasar nggak jelas. Memangnya ada yang lucu dan bisa membuat orang tertawa?

“Kalau ada Gus Azmi ada aku di sebelah kamu juga nggak kelihatan, May. Dia yang lebih mencolok karena dia itu calon suami kamu!” Dia berujar sambil mengambil posisi mendorong kursi roda, membawa Raihan menemui dokter ortopedi, memeriksakan perkembangan kesehatan kaki anakku.

“Dek Mayla, maaf saya harus pulang ke Tegal sekarang. Ada keperluan mendesak di sana. Sekali lagi saya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status