Share

Bab 21. Sandiwara

Matanya yang hijau dan dalam terlihat intim, membuat getaran menjalari tulang punggung Juliana dan muncul perasaan tersekat yang tidak memudar untuk waktu yang lama. Juliana memusatkan perhatian kepada selimut Joseph, berharap pria itu tidak melihat rona merah yang menjalari wajahnya.

"Sepertinya kamu kehilangan ketenangan dirimu," ucap Joseph.

"I-itu karena kamu tiba-tiba menciumku."

Joseph tersenyum simpul hanya menatap Juliana.

Juliana berdiri dan memaksa dirinya melanjutkan. "Sebaiknya aku pergi. Aku tidak ingin mengganggu istirahatmu."

Juliana waswas mengamati pria itu dari bulu matanya dan cepat-cepat pergi dari kamar Joseph. Di luar kamar, Juliana merasa sangat lega sampai lututnya gemetar. Perlahan-lahan dia menyentuh bibirnya. Jejak hangat bibir Joseph masih terasa. Juliana pun segera pergi dari sana tidak ingin memikirkan apa yang barusan saja terjadi.

***

Rambut panjang yang terurai sangat indah dipandang. Dari sisi, wanita itu terlihat cantik dan menarik. Penampilan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status