Share

BAB 19 || Mulai Curiga

Brugh!

Airish menutup pintu mobil dengan kasar. Berbicara dengan ibunya setelah sekian lama tidak bertemu—dikarenakan Elena harus mengurus cabang perusahaan di Sidoarjo—ternyata malah membuat Airish kesal, alih-alih merasa bahagia karena bisa melepas rindu.

Tanpa diperintah, gadis itu meneteskan air mata kekecewaan atas sikap Elena yang egois dan selalu ingin segala sesuatu berjalan sesuai dengan kehendaknya.

Juna melihat itu dan sebetulnya ingin sekali menenangkan Airish. Namun, dia memilih diam karena menurutnya tidak ada hak apa pun bagi dirinya untuk ikut campur.

"Jun?" Airish menoleh ke samping, membuat pemuda itu ikut menoleh ke arahnya.

"Ya?"

"Kenapa kamu diam aja, sih?"

Juna mengernyit, "Maksud kamu?"

"Aku lagi nangis, loh." Kalimat ambigu yang Airish lontarkan membuat Juna bingung.

"Terus?" Dan Juna sama sekali tidak terlihat peduli.

"Enggak ada niat untuk menghibur atau semacamnya, gitu?"

Menghela napas sejenak, lalu Juna menjawab, "Maaf, tapi aku bukan badut ataupun pelawak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status