Share

BAB 33 || Pria Asing

Diam-diam Airish tersenyum. Ayahnya, walaupun sudah tidak bisa dikatakan muda lagi, tapi cinta untuk Kiran tak pernah ikut menua. Demian mencintai Kiran setulus hatinya. Dan Airish harap, Juna juga bisa mencintainya setulus itu. Sampai nanti. Sampai maut memisahkan.

"Rish, kamu merhatiin cowok-cowok yang kumpul di meja sebelah kita nggak, sih?" Lea bicara dengan nada berbisik. "Kayaknya dari tadi kita diliatin sama mereka, deh."

Airish mengernyitkan alis, kemudian melirik ke arah meja yang Lea maksud. Di mana, tepat di sebelah kanan mereka, ada sekumpulan laki-laki yang—bukannya menghabiskan makanan—malah sibuk main UNO!

"Jangan diliatin juga! Nanti mereka tau kalo kita lagi ghibahin mereka, Ceu!" Lea memukul lengan Airish.

"Kamu ... make up kamu ketebelan, kali? Makanya dia merhatiin ke sini mulu," ucap Airish menebak-nebak.

Lea segera mengambil cermin di dalam tasnya. Aduh ... repot banget, deh! "Diperhatiin brondong kita, Ceu," ujarnya seraya memandang cermin.

Airish berdecak. "Itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status