Share

Sumpah Terkutuk bab 16

Pemuda yang telah dihina habis-habisan oleh seorang gadis yang angkuh dan sombong itu berlari sekencang-kencangnya menuju ke rumahnya.

Sepasang matanya berkaca-kaca, bukan karena bersedih atau ingin menangis. Hatinya telah diselimuti dendam membara, pikirannya pun sudah mulai tak waras lagi.

Di sepanjang jalan yang dilaluinya, yaitu pepohonan yang sangat rindang, tak bisa menyejukkan hatinya. Malah, wajahnya nampak merah padam, giginya pun bergemeletuk menahan amarah.

"Gadis itu harus mati di tanganku. Tidak, aku tak ingin menghabisinya  sendiri, tapi dia harus merasa siksaan yang berat, sebelum mengakhiri hidupnya sendiri." Ucapan Vino itu terus diulang-ulangnya, seakan itu adalah sebuah mantra.

Setibanya di tempat tinggalnya, Vino mencari bibi dan pamannya di dalam gubug yang tak terlalu luas itu. Biar pun begitu, sudah hampir tujuh tahun tinggal di tempat yang tak bisa dikatakan mewah, Vino bisa merasakan ketenangan, dan mendapatkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status