Share

Sumpah Terkutuk
Sumpah Terkutuk
Penulis: Tiara Ameera

Sumpah Terkutuk bab 1

Ciiieeet!

Sebuah mobil berwarna hitam membelok ke arah kiri jalan dengan mendadak, kemudian berhenti setelah menabrak sebuah pohon yang tak cukup besar.

"Sial! Hampir saja aku menabrak kucing hitam," gerutu seorang lelaki pengemudi mobil itu.

Lelaki yang berwajah tampan dan berusia sekitar dua puluh tujuh tahun itu, tak segera keluar dari mobil mewahnya. Dia nampak masih mengatur napas yang tak beraturan. Mitos tentang menabrak seekor kucing, mungkin masih sangat dipercayai olehnya.

Lalu, dia nampak terkejut saat melihat beberapa orang berlari menghampiri keberadaan dirinya. Wajah wajah orang itu terlihat marah. Bahkan, beberapa orang nampak membawa senjata tajam.

"Eh, kenapa orang-orang itu nampak marah? Harusnya, kan kasihan, karena mobilku menabrak pohon?" gumam lelaki di dalam mobil itu lagi.

"Keluar!" teriak seorang lelaki separuh baya dari luar, sambil menggebrak pintu mobil sebelah kanan depan.

Segera saja, si pengemudi membuka pintu, lalu keluar dari mobilnya. Wajahnya masih nampak keheranan melihat orang- orang yang kini mengerumuni mobilnya terlihat sangat marah kepadanya.

"Kenapa, Pak? Saya memang sudah keluar dari jalur jalan dan menabrak pohon. Tapi, pohon itu kan, tak terlalu besar dan bukan pohon yang berharga, kan?" tanya lelaki pengemudi dengan beruntun.

"Heh! Matamu buta, ya? Lihat itu!" bentak seorang lelaki yang lainnya lagi, sambil menunjuk ke arah samping mobil.

Sontak saja, sepasang mata lelaki yang  berpenampilan rapi itu membelalak. Dia melihat seorang gadis tengah terduduk di atas tanah, tepat di samping mobilnya, sambil memegangi kedua lututnya yang berdarah.

"Lho, kok ada cewek duduk di situ? Dia kenapa, Pak?" tanya lelaki yang bernama Vino itu dengan wajah tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Beberapa orang perempuan, segera menolong gadis yang nampak kesakitan itu untuk diajak duduk di tempat yang lain. Sedangkan lelaki yang tadi menggebrak pintu mobil, lanhsung berhadapan dengan Vino.

"Kamu gak tahu ya, kalau sudah menabrak gadis itu?"

"Sa-saya tadi gak merasa menabrak orang kok, Pak. Saya tadi cuma mengindari seekor kucing yang tiba-tiba melintas di tengah jalan."

"Lha buktinya, gadis itu cedera kakinya, dan duduk di dekat mobilmu!"

Vino benar-benar merasa heran. Mobilnya tadi tak terasa menabrak seseorang, tapi cuma menabrak pohon yang tak seberapa besar di depan mobilnya.

Hari memang belum terlalu terang, cahaya matahari masih malu-malu memancarkan sinarnya. Karena, waktu masih menunjukkan di jam enam pagi.

Vino yang baru pulang menghadiri rapat bersama beberapa rekan bisnisnya di suatu daerah terpencil tadi malam, terpaksa harus segera langsung pulang ke kota tempat tinggalnya.

Akibat tak tidur semalaman, dan juga pengaruh minuman ber- alkohol yang banyak ditenggaknya, menyebabkan Vino tak fokus mengemudikan kendaraannya.

Tetapi, dia masih bisa menghindari dari menabrak hewan berkaki empat yang dengan cepat menyeberang jalan yang akan dilalui oleh Vino. Keahliannya membawa kendaraan roda empat, memang tak perlu diragukan lagi.

Dari semenjak usianya masih remaja, Vino sudah beberapa kali memenangkan lomba balap mobil, bahkan hingga ke mancanegara, dia selalu menjuarai berbagai arena sirkuit juga. Sehingga, dia dinobatkan menjadi raja jalanan oleh teman-temannya.

"Terus, gimana tanggung jawabmu, anak muda?" tanya si bapak yang melihat Vino masih termangu.

Karena tak ingin mendapatkan banyak masalah lagi, akhirnya Vino mempunyai inisiatif untuk memberi sejumlah uang kepada si korban.

"Begini saja, Pak. Saya sedang terburu-buru, jadi gak punya waktu untuk membawanya berobat ke rumah sakit. Jadi, saya akan memberikan uang untuk pengobatan gadis itu. Berapa pun yang dia minta, saya akan berikan."

Si bapak memandangi Vino dengan seksama, dari ujung kaki hingga ujung kepala.

'Ah, mungkin bapak ini akan minta banyak uang. Jaman sekarang ini, banyak modus penipuan dengan pura-pura tertabrak, dan akhirnya minta uang ganti rugi yang tak masuk akal,' kata hati Vino yang merasa geram.

"Kamu pikir, kamu ini siapa, anak muda? Yang dengan mudahnya, kamu bisa mengatasi segalanya dengan uang," jawab si bapak tua.

Vino terhenyak, 'apa sih, maunya orang ini? Apakah aku harus menikahi gadis itu?'

Lelaki tua itu melambaikan tangan ke arah si gadis yang mengalami cedera, agar mendatanginya.

Ketika si gadis sudah di sebelah si lelaki tua, Vino baru bisa melihat dengan jelas wajah gadis yang berumur tak lebih dari tujuh belas tahun itu.

Seraut wajah yang sangat cantik, yang tak pernah Vino jumpai dari gadis gadis manapun. Selama ini, Vino sangat suka memaksa gadis atau wanita manapun yang dia inginkan.

Bukan untuk dijadikan seorang kekasih, tetapi hanya untuk dijadikan pemuas nafsunya saja. Apalagi, Vino juga memiliki kelainan sexual yang membuat resah para perempuan.

Ketika dia melihat seorang perempuan cantik, baik itu madih gadis ataupun milik orang, Vino tak segan segan untuk berusaha mendapatkannya.

Dengan cara baik-baik, atau memaksa, bahkan dengan cara menculik pun, akan dia lakukan untuk mencapai tujuannya. Yaitu, untuk menyiksa perempuan berwajah cantik.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status