Share

Bab 18. Mendapatkan Sertifikat Rumah Sakit

Aku mengedikkan bahu. "Ayo kita hadapi berdua," tukasku pada Anita saat melihat Riana yang kian mendekat ke arah kami.

Aku memindah kamera CCTV berbentuk pena yang kusimpan di saku baju ke tas selempang dengan cepat.

"Hai Nit. Anita kan namanya?"

Riana kini berhadapan dengan kami. Aku merasa was-was. Kalau saja ketahuan aku yang di sini, mungkin akan terjadi pengeroyokan pada kami. Akan kuhadapi sendirian dan Anita akan kusuruh lari dan menghubungi Roy.

Berbagai rencana telah kususun, tapi semua ambyar saat kudengar Riana berkata, "Ini ada oleh-oleh dari kami untuk kamu. Kata Sendi, kalian puasa?"

Anita langsung maju dan menerima kantung plastik warna putih tersebut dengan tersipu. Anita melihat isi di dalam kantung plastik dan tersenyum cerah pada Riana.

Aku pun tersenyum dan mengucapkan terimakasih dari balik maskerku.

"Sekali lagi terimakasih sudah repot-repot memberikan kami roti dan jus jeruk ini," kata Anita.

Aku yang tidak bisa melongok isi di dalam plastik tiba-tiba tercekat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status