"Sabar, Den Jason. Dengan kecepatan setinggi ini, Den Jason tidak akan mungkin bisa pindah ke mobil depan itu. Yang penting kita bisa terus mengikuti mereka, Den Jason," kata Anto yang sangat khawatir saat melihat Jason sempat membuka kaca jendela dan berancang-ancang untuk keluar dari mobil saat mobil masih dalam kecepatan tinggi seperti ini."Tapi bagaimana kalau mereka lolos?""Mereka tidak akan lolos, Dengan Jason. Den Jason harus sabar, apalagi Dengan Jason kan sudah menelpon polisi dan itu berarti sebentar lagi polisi akan berdatangan untuk mengejar mobil itu, den.""Baiklah." Jason terpaksa harus sabar karena dia tahu resikonya sangat besar kalau melompat dari mobil dengan kecepatan setinggi ini karena saat ini kedua mobil sudah berada di jalan tol.Mobil di depan terus melaju ke arah bandara soekarno-hatta dan ini berarti Celine akan dibawa naik pesawat kemungkinan menuju ke arah Taiwan, itulah perkiraan Jason.Jason tidak bisa melakukan lebih, karena itu, dia cuma bisa menelp
Jason dikejar dari belakang oleh para penjaga di pintu bandara. Semen beberapa petugas di dalam bandara, kini berusaha menghadang Jason. Ada 3 orang yang saat ini berusaha menahan Jason.Tapi, Jason tidak ingin buruannya terlepas, dia tidak ingin kehilangan Celine lagi, karena itu, dia berusaha dengan sekuat tenaga untuk bisa mengatasi hadangan ini.Jason melakukan gerakan sliding tikel, seperti yang biasa dilakukan oleh pemain bola di atas lapangan rumput untuk menjatuhkan lawan atau untuk mencuri bola dari lawan.Tubuh Jason meluncur deras saat dia sudah berada dekat dengan 3 orang penghadangnya sehingga Jason malah bisa masuk di antara kaki salah seorang penjaga yang berusaha menghadangnya.Dengan gerakan meluncur yang dilakukan Jason dengan tiba-tiba itu, membuat kocar-kacir 3 orang yang berusaha menghadangnya dan juga dengan gerakan ini, dia berhasil menjauh dari tiga penghadangnya dan juga dari para penjaga yang berlarian mengejarnya dari arah belakang.Setelah itu, Jason kembal
Sampai saat ini, para petugas bandara terlalu fokus kepada pelanggaran yang dilakukan Jason yang menerobos bandara tanpa izin sehingga teriakan Celine sejak tadi tidak diperhatikan oleh orang-orang ini karena mereka terlalu fokus kepada kesalahan Jason.Sementara itu, karena Celine berteriak kencang, maka dia langsung dipukul pingsan oleh Nixon, kemudian Nixon langsung memanggul tubuh Celine menuju ke arah jet pribadi.Sekali lagi, apa yang terjadi pada Celine itu tidak diperhatikan oleh orang-orang karena mata kebanyakan orang-orang terus tertuju kepada Jason yang terus diteriaki oleh para penjaga bandara karena kesalahan Jason yang menerobos pintu masuk bandara.Itulah yang membuat Nixon dengan leluasa berhasil memanggul tubuh Celine dan sekarang ini mulai naik ke arah tangga pesawat.Seorang petugas bandara mulai mengacungkan senjata apinya ke arah Jason, dia langsung menargetkan kaki Jason untuk ditembak karena Jason tidak mau berhenti walaupun sudah diteriaki beberapa kali.Tapi
Bryan memegang tangan Jason sambil terus berjalan pelan bersama Jason menuju ke arah altar. Brian selalu menebarkan senyum ke arah semua orang yang dilewatinya.Saat ini, Brian sangat bahagia karena mengetahui kalau akhirnya orang tuanya akan menikah karena itu dia tidak henti-hentinya menebar senyum ke semua orang.Akhirnya Jason dan Brian naik ke atas altar dengan diiringi lagu pernikahan.Setelah itu, Jason dan Brian menatap ke arah pintu yang sudah terbuka lebar karena sebentar lagi sang pengantin wanita, Celine Mawardi Prasetyo, akan segera hadir di sana.Setelah itu, lagu pernikahan diganti dengan lagu Beautiful In White tanda kalau pengantin wanita akan segera memasuki ruang acara.Saat Celine mulai berjalan dari kejauhan dengan didampingi oleh Rara, Nania dan para Pagar ayu, angan Jason melayang dari awal pertama dia bertemu dengan Celine.Jason teringat saat pertama dia bertemu dengan Celine, pertemuan yang berlangsung panas karena terjadi di dalam sebuah kamar hotel dan kare
Pengurus pernikahan masih menunggu beberapa saat sementara itu Jason dan Celine masih terus saling tatap mesra dengan penuh perasaan.Dalam hati Jason, dia sangat bahagia karena mulai saat ini sampai selamanya, Celine akan menjadi miliknya seutuhnya yang akan bersama dirinya setiap saat dan setiap waktu.Sementara dalam hati Celine, setelah berbagai masalah yang dialami, dia ingin terus bermanja-manja kepada Jason dan terus bermesraan dengan Jason."Oke, kalau tidak ada yang keberatan maka dengan ini, aku nyatakan Jason dan Celine bukan lagi dua, melainkan satu," tegas pengurus pernikahan.Setelah itu, dia berkata kepada Jason. "kamu bisa mengecup istrimu."Jason langsung tersenyum dan mendekati wajah Celine yang sudah langsung menutup mata.Setelah itu, bibir Jason mengecup bibir tipis Celine sambil kedua tangannya memegang kedua tangan Celine.Setelah itu pengurus pernikahan memberi kesempatan kepada Jason untuk membacakan janji nikahnya.Bryan naik ke atas panggung untuk membawakan
Celine terdorong ke arah pintu kamar yang langsung dibuka oleh Jason. sesudah itu, keduanya terus saling serang, saling kecup dengan tangan Jason mulai aktif memegang buah dada ranum yang besarnya di atas rata-rata milik Celine yang selalu ingin dipegang Jason itu.Keduanya masih saling kecup hingga akhirnya posisi Celine sudah berada di pinggir ranjang.Saat Celine sadar kalau kakinya sudah menyentuh pinggir ranjang, Celine menjatuhkan dirinya untuk duduk di pinggir ranjang sehingga Jason kehilangan bibir Celine yang dia kecup sejak tadi.Tapi kemudian, Jason sadar kalau Celine ingin melakukan sesuatu. Celine mulai membuktikan ritsleting celana milik Jason sambil menatap manja ke arah Jason.Jason tahu apa maksud Celine ini dan di segera menyetujuinya.Jason mulai membuka jas dan kemejanya sambil biarkan Celine mulai membuka celana yang dikenakan Jason.Dengan cepatnya, tubuh Jason sudah polos tanpa sehelai benang pun sementara Juniornya Jason, sudah berada dalam penguasaan Celine.D
Saat ini, Jason mulai menurunkan wajahnya ke arah bawah. Jason tinggalkan buah dada ranum milik Celine itu dan mulai menjelajahi bagian perut.Untuk sementara, Celine bisa bernafas lega setelah Jason tinggalkan butir merah muda di pusat buah dada Celine.Tapi, ternyata Jason sedang mengincar sesuatu yang bahkan akan membuat kenikmatan yang lebih dari yang dirasakan Celine tadi, karena saat ini, Jason sudah meninggalkan bagian perut Celine dan Jason dengan lidahnya terus bergerak ke bawah.Celine harus menggigit tangannya saat dia merasakan lidah Jason mulai menyapu bagian inti Celine di bawah sana.Kenikmatan yang dirasakan Celine saat ini, betul-betul luar biasa, lebih daripada kenikmatan yang dia rasa saat lidah Jason bermain di sekitar buah dadanya.Celine terus menggigit tangan-nya dan terus mendesah di tengah permainan Jason di bawah sana yang sangat memanjakan Celine.Pinggul Celine bergoyang-goyang, gelisah tidak menentu saat Jason terus memainkan lidahnya di tempat paling sens
Jason terus menatap wajah cantik Celine, wajah cantik yang sangat ia cintai, wajah cantik yang tidak pernah lekang dalam ingatannya.Jason tidak bisa membayangkan apa jadinya hidupnya, kalau sampai dia terlanjur menikah dengan Angela dan tiap hari hanya menatap Angela dan kehilangan wajah cantik Celine yang dia cintai. Dia yakin kalau dia akan menyesali hal itu.Tapi untung saja, kebobrokan Angela berhasil terbongkar, apalagi ketika belakangan Jay sempat mengirim video percakapan antara Pamela dengan para pria bayaran yang menuntut bayaran karena sering dipakai Angela, sehingga membuat Jason semakin jijik dengan Angela.Jason sangat berterima kasih kepada Jay yang telah membongkar kebusukan Angela. Jason tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya kalau harus bersama seorang wanita menjijikkan seperti Angela.Karena itu, saat ini Jason sangat bersyukur bisa menatap wajah Celine sambil menikmati hubungan indahnya dengan Celine.Setelah beberapa saat menatap wajah Celine, akhirnya Jason
Di VillaWindy mencuci sayuran yang telah dibelinya. Hari ini, dia akan membuat hidangan khasnya, daging sapi madu.Dia juga membeli beberapa jamur liar untuk dimasak menjadi tumis dengan daging. Jamur liar ini sangat lezat, dan dia yakin Kevin belum pernah mencobanya.Dia menyibukkan diri di dapur. Pertama, dia membilas daging sapi dan memotongnya menjadi potongan-potongan kecil. Kemudian, dia mencampurkan bumbu anggur madu di dalamnya.Dia memasukkan gula putih ke dalam panci panas untuk membuat cairan rebusan. Kemudian, ia menumis perut sapi berkualitas tinggi, dan menambahkan gula, kayu manis, dan rempah-rempah lainnya.Daging sapi dimasak hingga berwarna cokelat keemasan dan kemudian direbus. Tak lama kemudian, seluruh dapur dipenuhi dengan aroma yang kaya rasa.Banyak pelayan di ruang tamu diam-diam mengeluarkan air liur. Baunya terlalu enak. Mereka tidak menyangka masakan Windy begitu lezat!Setelah dua jam bekerja, Windy membawa hidangan ke meja. Daging sapi madu berwarna mera
Windy meminta nomor telepon Kevin kepada kepala pelayan dan bersiap-siap untuk meneleponnya.Dia belum menelepon, tapi jantungnya sudah berdebar-debar. Insiden Anita telah meninggalkan kesan yang mendalam baginya.Apakah dia telah menyinggung perasaannya kali ini?**Kevin mengakhiri konferensi video kerja dan bersandar di kursinya, menunggu telepon dari Windy.Lima menit telah berlalu, tetapi dia tidak menelepon. Sepertinya Windy akan memberontak!Dia berdiri dari kursi dan keluar dengan ekspresi gelap. Kepala pelayan membawakannya sebuah mantel, dan dia memakainya dan berjalan ke pintu.Windy menelpon.Kevin tidak segera mengangkatnya. Tapi, ketika dia masuk ke dalam mobil di luar rumah, dia dengan tergesa-gesa menjawab panggilan itu. "Ada apa?"Jantung Windy berdegup kencang saat mendengar suara dingin Kevin ini."Begini, Tuan Sutanto. Kerabat saya sakit dan tidak ada yang merawatnya. Itu sebabnya saya meninggalkan pekerjaan saya. Saya harap Anda bisa mengerti. Saya berjanji tidak
Keesokan harinya, suasana hati Windy sedang baik. Kemarin, dia telah mengungkapkan kepada para wartawan bahwa Lisa Sutedja telah menjalani kehidupan pribadi yang memalukan di sekolah menengah.Dia akhirnya melampiaskan kemarahannya. Meskipun masih jauh dari cukup, dia merasa jauh lebih baik.Di dapur, dia dengan cermat menyiapkan makan siang untuk Kevin dengan memasak beberapa hidangan sederhana.Dia tidak ingin memperlihatkan kemampuan kulinernya yang sebenarnya. Keahliannya hanya diperuntukkan bagi bayi-bayinya. Dia tidak ingin Kevin suka akan masakannyaWindy membuat satu porsi tumis tahu dan daun bawang, satu porsi kubis, tumis daging dengan jamur kuping kayu, satu porsi sup iga babi melon musim dingin, dan satu porsi sup ikan.Kevin kembali pada sore hari dan melihat meja hidangan. Ekspresinya jelas terkejut.Windy pun menjelaskan dengan tulus. "Saya tidak pandai memasak, dan saya hanya tahu cara memasak hidangan ini. Kemampuan saya tidak ada apa-apanya dibandingkan Kak Siska."W
"Ibu, besok sekolah akan merekam video promosi. Guru mengatakan bahwa saya harus mengenakan setelan jas." Julian sangat percaya diri untuk syuting besok karena dia suka bermain piano dan berbakat. Ibunya akan bangga padanya."Kamu luar biasa, Sayang! Ayo kita beli sekarang!"Windy dengan senang hati membawa ketiga anaknya itu keluar. Besok adalah penampilan pertama Julian di depan kamera. Sebagai ibunya, ia harus memastikan bahwa ia telah mempersiapkan diri dengan baik."Ibu, akan ada kompetisi antara anak-anak dari beberapa sekolah yang berbeda. Pemenangnya akan ditentukan melalui voting."Julian menyampaikan perkataan gurunya kepada ibunya. Sang guru berkata bahwa ia bisa mengajak keluarga dan teman-temannya untuk ikut memilih, namun ia hanya memiliki Ibu dan Ayah. Ayahnya sedang berada di luar negeri, jadi dia berharap Ibu akan memilihnya, meskipun hanya satu suara."Oke, Ibu pasti akan memilihmu. Anakku pasti yang terbaik."Dengan dorongan dari ibunya, Julian merasa sangat percaya
Kevin kehilangan apa yang tadi dia lihat. Dia terus melangkah maju sambil celingukan.'Dimana dia? Apakah mirip atau karena aku terlalu memikirkan dia? Ugh.' Kevin cuma bisa ngomel dalam hati karena dia tidak lagi menemukan apa yang dia cari.'Aku yakin itu Windy. Aku sempat melihatnya dan dia langsung menunduk. Huh! Kemana dia?'Sekelompok orang mengikuti Kevin, suara sepatu mereka mulai terdengar oleh Kevin."Presiden, ide saya adalah mengadakan kompetisi 'Ibu Super' untuk meningkatkan popularitas mal dan mendongkrak penjualan. Bagaimana menurut Anda?"Kevin berkata, "Lakukan apa yang Anda inginkan. Saya hanya menginginkan hasil."Eksekutif itu merasa lega."Ini pasti akan menjadi acara yang meriah. Hadiahnya akan berupa produk dari supermarket, dan acara utamanya adalah kompetisi memasak!"**Windy menemani anak-anaknya selama dua hari sebelum kembali bekerja di rumahnya Kevin.Dia ingin membawa anaknya jalan-jalan namun, hujan terus turun selama beberapa hari terakhir. Dia hanya b
Windy merasa bersalah. Dia tidak sengaja menerobos masuk. Dia hanya menguping karena penasaran dan tidak sadar kalau pintu kamar tidak terkunci."Kepala pelayan Doni meminta saya untuk mengantarkan air minum untuk tuan muda. Saya tidak sengaja masuk ke dalam."Kepala pelayan bertanya pada Kevin. "Tuan Muda, siapa di antara mereka yang membuatmu marah?"Kevin membuka tirai untuk membiarkan cahaya dari lampu-lampu di taman masuk ke kamar ini. Dia menatap dingin segelas jus di atas meja."Kirimkan jus itu untuk diuji. Saya ingin segera tahu hasilnya."Dia yakin. Ketika Anita membawa jus, Anita memiliki tatapan licik di matanya. Ditambah dengan perilakunya selanjutnya, pasti ada sesuatu yang ditambahkan di minumannya.Namun, Anita tidak tahu bahwa dia tidak suka minum minuman seperti ini. Dia hanya suka minum air putih. Karena itu, dia tidak meminumnya dan menunggu kedatangan air putih yang dia minta.Doni segera mengambil jus itu dan menyerahkannya kepada orang di sampingnya untuk diuji.
Anita tahu itu adalah kelemahannya. Dia memelototi Windy dan mengancam. "Hmph, tunggu saja. Kamu akan keluar dari sini besok!"Dengan wajah yang penuh dengan kebencian, Anita pergi."Kalau begitu kita akan bicara saat kamu benar-benar bisa mewujudkannya!" Windy tidak takut padanya.Pada malam hariWindy bekerja lembur lagi. Dia telah berkomunikasi dengan kepala pengasuh, yang setuju untuk menjaga anak-anak selama beberapa jam ketika dia sibuk, sehingga dia bisa bekerja dengan tenang.Kevin Sutanto pulang dari kantor pada pukul 7, terlihat jelas kelelahannya. Bisnis keluarga Sutanto sangat luas, sehingga otomatis dia jadi sangat sibuk setiap hari.Di ruang makan yang besar, para pelayan berdiri berjajar. Kevin makan sendirian. Makanannya mewah, tapi dia tidak makan banyak. Beberapa hidangan mahal hanya dicicipi sekali, sementara yang lain hanya sekedar menjadi pemanis. Atau jadi dekorasi meja saja.Windy menghela nafas ketika dia melihat kurangnya nafsu makannya sang tuan muda.Bayinya
Malam hari, di ApartemenSetelah hari yang melelahkan, Windy membawa pulang ketiga anaknya. Dia telah menghabiskan sepanjang hari dalam ketakutan, tapi Kevin masih belum memecatnya.Sekarang ini, dia merasa puas karena ketiga bayinya masih berada di sisinya."Sayang, Ibu akan membuatkan kalian makanan yang enak hari ini! Ayo kita makan paha ayam dan membuat kue!""Itu bagus sekali, Ibu!""Ibu, kamu luar biasa!"Ketiga anak itu dengan gembira mengelilinginya.Windy pergi ke dapur dan menggunakan oven yang baru dibelinya untuk memanggang makanan tambahan untuk bayi-bayinya.Dalam waktu kurang dari satu jam, Windy telah selesai memasak makanan dan memanggang kue.Keluarga itu berkumpul di sekitar meja kecil.Mengenakan gaun putri, Julia menangkupkan wajahnya dengan kedua tangannya. Matanya yang besar dan hitam berbinar-binar saat dia menelan air liurnya.Dia sangat ingin makan, tapi ibunya mengatakan bahwa dia hanya bisa makan jika seluruh keluarga berkumpul."Kakak, sudah waktunya makan
Kevin sempat terdiam. Sekilas sempat melirik akan pemandangan panas itu. Tapi kemudian dia berkata dingin, "tidak tertarik.""Baiklah." Bess pergi dengan memendam kekecewaan.**Di VillaAnita melihat bahwa Windy tidak diusir dan menanyai soal ini kepada Doni."Kepala Pelayan Doni, apakah Windy menyuap Anda? Dia melakukan kesalahan, jadi mengapa dia masih di sini?"Di aula yang megah, kepala pelayan meminta pelayan lain untuk pergi dan berbalik untuk menjelaskan kepada Anita."Nona Anita, ini adalah perintah Tuan Muda. Tidak ada yang bisa untuk tidak mematuhinya."Anita menjadi pucat. "Kevin yang mengatakannya sendiri? Maksudmu dia mempertahankan Windy? Bagaimana itu mungkin?"Dia tidak percaya. Dia menolak untuk mempercayai sepatah kata pun kata-kata dari Doni. Dia telah berada di sini begitu lama sebelum Windy, jadi dia memiliki lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan Kevin.Tapi mengapa Kevin menyukai Windy, dan tidak menyukai dia?Ekspresi kepala pelayan Doni menjadi leb