Leon ada disana tak jauh dari tempat kejadian. Ia sedang makan siang bersama clien mereka. Di sebuah cafe dekat dermaga pantai dengan seorang ceo muda yang cantik bernama nona Maura Alexia . Maura adalah teman satu kelas saat Maura dan Leon sekolah dulu.
Status Maura saat ini adalah sudah bercerai dari suaminya karena ia tak bisa melupakan sosok Leon yang sudah ia cintai sejak dulu.Leon meneguk kopi hitamnya sambil membaca kontrak kerja mereka . Ia membacanya hati-hati . Ini adalah projek baru yang dicetuskan Kriss. Sebelumnya Leon hanya bekerja sama dengan penulis-penulis terkenal yang buku-bukunya terbit jutaan ekslempar untuk diangkat menjadi sebuah movie . Namun projek ini berbeda.
Projek Leon selanjutnya adalah mengadaptasi novel novel digital best seller ke layar lebar. Dan Maura adalah ceo dari aplikasi novel digital yang saat ini tengah digemari pembaca . Perubahan teknologi membuat tren baru untuk novel-novel digital.
Orang
Leon memacu mobilnya mengejar ambulans di depannya, lelaki itu tampak gusar saat menyetirMungkinkah karena aku......Mungkinkah karena aku dia berniat bunuh diri....Tidak....tidak mungkin karena akuLeon memukul-mukul stir mobil,Tentu saja karena aku...Karena aku sudah menidurinya dan membuangnya begitu sajaLeon kembali memukul-mukul stir mobilIa tidak pernah menjadi pria berengsek seumur hidupnya . Ia adalah pria baik yang selalu setia kepada satu wanita kekasihnya"Maafkan Leon bu.....Leon telah melanggar janji" desis LeonJanji yang pernah Leon ucapkan di hadapan mendiang ibunya agar hanya setia pada satu wanita. Ibunya bertahun-tahun menderita karena ulah ayahnya yang suka bermain wanitaItulah sebabnya Leon bersikap dingin dan begitu membenci ayahnya sendiri, tuan Riko"Kini aku sama berengseknya dengan ayahku sendiri" r
Kris langsung menjalankan perintah atasannya. Umur mereka hanya berbeda dua tahun. Dulu Leon adalah kakak kelas Kris saat SMA. Kris yang sejak kecil tinggal di panti asuhan tidak mempunyai begitu banyak teman . Saat Kris bergabung dengan club basket , Leon lah yang pertama kali mengajaknya berbicara. Ia adalah senior yang sangat baik selain itu Leon juga membantu biaya sekolah Kris tanpa minta imbalanItulah alasan Kris setia dengan bosnya.Kris naik taksi pergi ke rumah Hana . Ia berdiri di depan pagar rumah yang tampak sangat sepi itu. Pagar rumahnya digembok dari luar, itu artinya tidak ada orang di dalam rumah"Anda sedang apa?" Tepuk seorang wanita paruh baya ke pundak KrisKris menoleh ke belakang"Maaf apa saya bisa bertemu penghuni rumah ini""Saya tetangga sebelah rumah. Anda siapa?""Saya kenalannya nona Hana""Anak muda apa kamu sungguh tidak tahu apa yang menimpa keluarg
Di hotelDi dalam kamar mandi berdinding kaca, tuan Riko masih mencumbui Sarah dibawah guyuran air showerTuan Riko mencium penuh gairah setiap lekuk tubuh wanita ini. Tubuh wanita ini begitu membuatnya candu, membuatnya kembali merasa mudaSejak kematian istrinya bertahun-tahun yang lalu ia selalu di dera rasa bersalah yang berkepanjangan namun ketika ia bertemu dengan Sarah untuk pertama kalinya, pria berusia 54 tahun ini sudah jatuh hati kepada SarahSekilas wajahnya mirip dengan istrinya yang sudah tiada itu. Pantas saja Leon juga mencintai wanita iniJari-jemarinya meremas penuh kelembutan di dada Sarah lalu mencubit tepat di kedua ujung putingnya, membuat Sarah mengerang"Nggghhh.... cukup.... ngggghhhh aku... aku harus pulang. Ayahku sedang menungguku di rumah" ucap Sarah"Satu kali lagi" pinta pria tua itu sambil mengecup leher jenjang Sarah"Matikan airnya, aku kedi
Sarah sudah tiba di rumah, ia langsung masuk ke dalam kamarnya menjatuhkan dirinya di atas ranjangnya sendiri yang empuk Ia merasakan seluruh tubuhnya remuk "Dasar lelaki sinting sialan baru dua hari aku bersamanya tubuhku rasanya sudah remuk redam seperti ini, bagaimana mungkin aku menjadi istrinya nanti, habislah aku yang ada......." umpat Sarah Pintu kamar terbuka, ayahnya masuk "Sudah pulang Sarah? Darimana saja kamu?" "Aku di rumah teman, menghilangkan stress" "Ayah sudah tahu kau melenyapkan salah satu anak buah kepercayaan ayah" Sarah bangun dan duduk di tepi ranjangnya "Dia tidak dapat kau percaya, dia sudah berkhianat" "Yah itu tidak masalah, ayah sudah membereskan masalah itu" "Terima kasih ayah" "Kau jadi kan pergi ke Paris, ayah sudah menyiapkan semuanya. Kapan kau akan berangkat?" Sarah menggigit bibirnya
Kring.... kring....kring ....Kris memencet tombol speakerphone tanpa mengangkatnya"Ya Nina....""Pak Kris ada telepon dari bu Maura, dia bilang ingin bicara dengan pak Leon, saya sudah bilang pak Leon sedang tidak ada di kantor tapi dia terus memaksa ingin bicara dengan pak Leon""Ya sambungkan saja padaku, biar aku yang bicara"Nina mentransfer panggilan Maura kepada Kris"Selamat siang bu Maura, saya Kris ada yang bisa saya bantu" sapa Kris ramah"Dimana Leon? Kenapa aku tidak bisa menghubungi ponselnya?""Pak Leon sedang butuh istirahat nona Maura jika ada yang ingin disampaikan nanti saya sampaikan""Jangan bercanda padaku, istirahat apanya... aku kemarin masih minum kopi dengannya""Begitu ya nona""Apa dia masih bersama gadis itu? Siapa gadis itu... kudengar namanya Hana... apa hubungan mereka sebenernya ?""Saya ti
Sita duduk melamun tak menghabiskan jatah makan siangnya. Makanan di dalam penjara tidak ada rasanya sama sekali"Hey, kenapa tidak kau habiskan? Sejak kemarin ku perhatikan kau tidak makan? Apa kau mau mati di sini" tanya Dina. Dina adalah teman satu sel dimana Sita mendekam di dalam penjara"Habiskan saja jika kau mau" Sita memberikan kotak makan alumunium yang terdiri dari nasi putih, orek tempe dan secuil bakwan jagung punyanya ke hadapan DinaDina menerimanya dengan senang hati. Ia tak perduli rasa makanan di dalam penjara tak enak yang penting rasa laparnya bisa di tutupinya. Ini lebih baik dan lebih bersih ketimbang saat ia dulu mencari sisa makanan di dalam tong sampah"Kau memikirkan kakakmu itu? Siapa namanya? Aku lupa" tanya Dina dengan mulut terus mengunyah"Hana" ujar Sita"Mungkin dia sedang sibuk jadi tak sempat mengunjungimu ""Dia bilang sesibuk apapun dia akan menjengukku di
Kris masih berdiri di depan pintu kamar mendengarkan pembicaraan Rose dan ibu HanaKris bermaksud memberitahu dimana Hana berada tapi hatinya tak tega melihat kondisi ibu Hana sekarangRose keluar dari kamar , matanya melirik ke arah Kris yang berdiri sejak tadiRose ingat betul siapa pria yang ada dihadapannya sekarang"Kau... sedang apa kau di sini? " ujar Rose dengan wajah tak suka"Bisa kita bicara sebentar""Ya bicaralah""Tadi saya tidak sengaja mendengar pembicaraan anda di dalam""Kau memang sengaja menguping sejak awal kan?""'Tidak nona. Baiklah intinya saja. Saya tahu di mana Hana berada"Plak..... sebuah tamparan keras mendarat di pipi Kris dari tangan Rose"Sudah ku duga kau pasti yang menyembunyikan Hana, dasar lelaki hidung belang, kau tidak kapok rupanya mendekati anak muridku"Rose tak berhenti di sana, ia menend
Di tempat lainHana sedang menyisir rambutnya. Rambutnya kini telah panjang . Ia membiarkan rambutnya tergerai dengan jepitan hitam polos di dekat dahinyaKini Hana telah tumbuh menjadi gadis yang lebih dewasaRaut wajahnya semakin cantik mempesona dengan lekukan tubuh gadis dewasa seperti umumnyaIa telah melupakan masa lalunya. Rasa trauma yang dulu mencekamnya sudah sembuh seiring berjalannya waktuIa sekarang sudah berdamai dengan dirinya , menjalani kehidupan baru bertiga dengan ibu dan adik kecilnya, MithaHana sudah bekerja sebagai staff accounting di sebuah kantor . Ia juga mengambil kelas kuliah karyawan pada malam harinya.Ibunya menjual rumah lamanya dan membeli sebuah rumah sederhana dan membuka toko sembako di rumahnya sebagai mata pencahariannyaMalam ini dia dan teman-teman di kantor di undang ke acara jamuan makan malam bosnya yang baru saja menikah. Pesta pribadi