Share

TABIB CANTIK MASA DEPAN KESAYANGAN PANGERAN
TABIB CANTIK MASA DEPAN KESAYANGAN PANGERAN
Author: lyns_marlyn

1. TERBUKANYA PINTU CAHAYA LANGIT

DUAAR!!!

Kilat cahaya menyilaukan mata mendadak membelah langit kelam diakhiri suara petir yang menggelegar. Padahal, bulan sedang menggantung begitu indah menghias langit.

Setiap orang melonjak kaget, tapi tidak dengan Tabib Cole. Kedua bola matanya malah berbinar. "Yang mulia! Pintu telah terbuka! Pintu telah terbuka!" teriaknya kegirangan.

"Lihat itu! Sinarnya sudah terlihat!" Jari telunjuk keriputnya kini mengarah pada bukit yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Raja dan Pangeran Pisceso saling berpandangan tak mengerti. Mengapa tabib yang harusnya menyembuhkan sang ratu malah bahagia melihat fenomena alam yang belum pasti ini?

SREET!

Pedang panjang kesayangan Pangeran Pisceso langsung mengarah pada leher tabib. "Bicara yang jelas atau mulutmu itu akan ku bungkam selamanya!"

Kedua bola mata Tabib Cole melebar, secepat kilat langsung bersimpuh. "Ampun Pangeran! Hamba akan jelaskan!"

Pedang itu lantas masuk kembali ke dalam sarungnya. Pangeran Pisceso berdiri dengan gagahnya menatap tajam Tabib Cole.

"Ha-hamba akan menjelaskan semuanya, tapi Yang Mulia, lebih baik kita pergi ke tempat cahaya itu terlebih dulu."

Semua orang melihat ke arah bukit, di mana terlihat seberkas cahaya putih di antara kegelapan. 

"Percaya dengan hamba, Paduka! Ratu bisa diselamatkan, jika kita pergi ke tempat di mana cahaya itu berada." 

Mendengar itu, raja dan sang pangeran membelalakan mata.

Tanpa membuang waktu, Raja memanggil beberapa prajurit untuk pergi menuju bukit di mana cahaya putih itu berada demi menyelamatkan Ratu Eleanor yang masih terkulai pingsan.

"Wow! Luar biasa!"

Begitu tiba, Tabib Cole menyeruak melewati Jenderal Axel yang berjalan paling depan.

Cahaya begitu terang benderang bagai sebuah bintang. Bentuknya putih seukuran tubuh manusia mengeluarkan pijaran sinar yang begitu indah berada di samping batu besar.

"Apa itu?!" tanya Raja ikut takjub. 

"Pintu sudah terbuka. Ratu Eleanor bisa selamat!" 

"Pintu?!" tanya Raja dan Pangeran Pisceso bersamaan.

"Iya, betul! Pintu cahaya ini menuju ke dunia lain," jawab Tabib Cole penuh antusias.

Melihat kebingungan di raut wajah Raja dan Pangeran Pisceso, Tabib Cole pun sontak berdeham. "Maaf kelancangan hamba. Tapi, ini semua hamba ketahui dari kedua orangtua hamba sendiri."

"Pintu cahaya ini, keluarga hamba menyebutnya dengan pintu cahaya  langit. Pintu bisa terbuka ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi bulan, sehingga matahari, bumi dan bulan berada tepat di satu garis yang sama," jelasnya lagi.

"Jadi ini berkaitan dengan ilmu alam?!" tanya Raja Theodore sambil melihat cahaya putih di depannya yang memancarkan sinar berpijar begitu indah.

"Tepat sekali Yang Mulia," jawab Tabib Cole. "Cahaya bulan akan terlihat redup jika dibandingkan dengan saat bulan penuh karena semua kekuatannya terkumpul untuk membuka pintu langit yang ada di depan kita ini."

Raja mengangguk. "Lalu, bagaimana caranya kamu menyembuhkan istriku dengan pintu cahaya langit ini?!"

Mendengar itu, Tabib Cole seketika bungkam.Wajah yang tadi berantusias menjelaskan tentang pintu cahaya langit, sekarang berganti penuh kebingungan.

"Tabib!" seru Raja melihat tabibnya malah membisu. 

"A-ampun Yang Mulia Raja," ucap Tabib Cole menunduk menatap tanah basah yang dipijaknya. "Hamba hanya tahu, cerita ini dari leluhur."

Raja menatap tajam pada Tabib Cole. "Apa maksudmu?!" 

Tabib Cole semakin dalam menunduk. "Hamba, hanya tahu tentang pintu cahaya langit ini dari leluhur hamba."

Melihat Tabib Cole semakin berbelit-belit membuat Pangeran Pisceso jadi kesal. Pedang kesayangan bergagang emas miliknya kembali ditarik ke luar dari sarungnya. 

SREET!

"Kau ingin mempermainkan kami semua dengan cerita bohongmu itu?!" bentak Pangeran Pisceso mengarahkan pedang pada leher Tabib.

"Tidak, sama sekali tidak!" Tabib langsung menjatuhkan tubuh ke tanah dengan bertumpu pada kedua lututnya. "Ampun, Pangeran."

Ketegangan di antara ketiganya begitu terasa.

Jenderal Axel yang kebetulan berada di sana, seketika datang mendekati Pangeran Pisceso. "Maaf. Tapi, jamba pernah mendengar tentang cerita ini."

"Ibu pernah menceritakan tentang pintu langit waktu hamba masih kecil," sambungnya.

"Apa yang diceritakan ibumu?!" tanya Pangeran Pisceso ceoat.

"Di balik pintu cahaya langit ini, ada kehidupan lain," jawab Jenderal Axel. "Leluhur Tabib Cole semuanya bisa mengobati orang. Salah satu dari mereka ada yang tinggal di sana, bahkan menurut ibuku, banyak murid dari leluhur Tabib Cole menjadi tabib sakti di dunia sana."

Woosh!

Tiba-tiba, angin di sekitar menjadi kencang. Udara disekeliling menjadi dingin.

"Gawat!" seru Tabib Cole panik melihat pintu langit. "Pintu cahaya langit ini tidak lama lagi akan tertutup!"

Kepanikan itu sontak menular ke seluruh orang di sana. Bahkan, pada Raja.

"Cepat lakukan sesuatu! Jangan sampai pintu cahaya langit ini tertutup!" paniknya.

Tabib Cole mendekati Raja. "Paduka yang mulia, sebelum pintu ini tertutup sempurna. Segera utus seseorang untuk membawa tabib sakti dari dunia sana untuk mengobati ratu."

"Apa maksudmu?!" bentak Raja.

"Seseorang harus melewati pintu cahaya langit!"

Dengan cepat, Raja memotong ucapan Tabib Cole. "Kalau begitu, kamu yang masuk ke dalam sana dan bawa tabib sakti dari leluhurmu ke sini!"

Wajah pucat ketakutan langsung menghiasi Tabib Cole. Tenggorokannya mendadak kering. "Ha-hamba...."

"Biar saya saja yang masuk ke dalam pintu cahaya langit itu, paduka!" Jenderal Axel langsung menawarkan diri. Tak ada gurat ketakutan sedikitpun di wajahnya. "Hamba akan membawa tabib sakti dari sana untuk menyembuhkan ratu."

"Jangan!" larang Pangeran Pisceso. 

Semua melihat pada Pangeran Pisceso yang melangkah maju mendekati Raja.

"Biar aku saja!" tegas sang pangeran, "Jenderal Axel lebih dibutuhkan di sini untuk melindungi Ayahanda dan Ibu."

"Hamba setuju!" seru Tabib Cole.

"Menurut hamba, lebih baik pangeran saja yang masuk ke dalam pintu cahaya langit! Hamba lebih percaya pada pangeran!"

Wajah keberatan nampak jelas di raut Raja Theodore, tapi apa yang dikatakan Tabib Cole ada benarnya. "Pastikan kau segera kembali!" titahnya pada sang putra.

"Aku janji akan membawa tabib untuk kesembuhan Ibunda," ucap Pangeran Pisceso, "sehingga, kita akan membalas dendam pada perampok dan pengkhianat itu!"

***

Sementara itu....

Nun jauh dari perdebatan di Kerajaan, seorang gadis cantik nampak serius sedang berbincang dengan salah satu pasiennya.

Dia tak tahu bahwa takdir aneh akan mengubah hidupnya....

"Jadi bagaimana Dokter Virgolin. Apa yang harus saya lakukan?!" tanya sang pasien. "Bukannya saya tidak bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan, tapi tidak salah bukan jika saya ingin mempercantik diri?!" 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status