Home / Urban / TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA / BAB 2. MENDAPATKAN KEAJAIBAN

Share

BAB 2. MENDAPATKAN KEAJAIBAN

Author: Mona Cim
last update Last Updated: 2024-11-02 06:38:14

Seorang pria tua sedang memandangi sebuah lukisan yang sangat besar di ruangan pribadinya. Pada lukisan tersebut terlihat sebuah pemandangan alam yang hijau, aliran air yang sangat indah, dan beberapa ekor kuda yang sedang memakan rumput. Di atas tebing terdapat seorang pendekar dengan pakaian berwarna hitam.

"Sudah lima ratus tahun berlalu, tetapi tak ada seorang pun yang bisa membebaskanmu dari belenggu portal air itu. Apakah aku harus menunggu ratusan tahun lagi untuk bertemu denganmu, Anakku?"

Pria tua itu adalah seorang guru ilmu beda diri yang telah hidup ratusan tahun. Ia mempertahankan hidupnya hingga pada zaman ini untuk menemui putranya yang merupakan seorang pendekar. Lima ratus tahun yang lalu Pendekar Bintara berhasil dilumpuhkan oleh lawan, sehingga rohnya dibelenggu di dalam sebuah sungai dengan portal air yang sangat kuat. Tak ada yang bisa memecahkan portal tersebut kecuali seorang pemuda yang dalam keadaan sekarat dan masuk ke dalam sungai itu saat gerhana matahari tiba. Sangat mustahil terjadi, namun ayah dari pendekar tersebut sangat yakin suatu saat ada yang bisa menyelamatkan roh putranya. Pria bernama Walan Mung tersebut menyamar menjadi pengusaha sukses untuk bisa hidup normal pada zaman sekarang.

"Siapapun yang berhasil membebaskanmu dari belenggu itu, aku akan memberikan seluruh kekayaanku padanya mengabulkan apa yang ia mau. Setelah itu, kita bisa pergi dengan tenang bersama, Bintara," ucapnya lagi.

Tiba-tiba sungai yang ada pada lukisan itu bergerak dan bergetar. Walan Mung sangat terkejut melihat penampakan itu. Ia nyaris tak percaya ini, jika hal itu terjadi maka ada seseorang yang saat ini menjadi pembebas roh Pendekar Bintara di sungai itu. Walan pun segera mengambil tongkatnya dan pergi dari sana.

Di sisi lain, tubuh kelvin terhempas masuk ke dalam air bersamaan dengan gerhana matahari yang membuat redupnya langit. Sosok pendekar yang telah terkunci ratusan tahun yang lalu di sungai itu pun terlepas dari portal pengunci. Akhirnya roh pendekar itu memasuki tubuh Kelvin yang sekarat. Membuat kedua mata Kelvin yang awalnya tertutup rapat, terbuka dengan sempurna. Kedua lensa mata Kelvin berubah menjadi biru sebelum ia berenang menuju ke atas.

Kelvin keluar dari dalam sungai bersaman dengan Walan yang sampai di tepi aliran sungai. Walan terperagah melihat seorang remaja dengan mata biru berjalan ke arahnya. Sorot mata remaja laki-laki itu adalah milik Pendekar Bintara. Walan tersenyum senang nyaris menangis.

"Bintara ... Itukah kau?"

Kelvin tersenyum sambil mengangguk. "Ayahanda ... aku di sini." Usai mengatakan itu tubuh Kelvin limbung. Walan langsung menahan tubuh tersebut dengan kekuatannya. Walan merangkul Kelvin sebelum mereka berdua menghilang dari sana.

Saat terbangun dari ketidaksadarannya, Kelvin mendapati dirinya berada di sebuah kamar yang mewah. Ia tak kenal tempat ini, otaknya masih belum bisa mencerna keadaan dengan baik. Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka, menampilkan seorang pria tua bersama beberapa pelayan yang membawa troli berisi makanan. Kelvin memperhatikan pria tua itu yang tersenyum sambil mendekat ke arahnya.

"Kau pasti bingung dengan apa yang terjadi. Tetapi aku akan memperlihatnya padamu agar kau mudah mengerti," ucap Walan ramah.

"Kau siapa, Kek?" tanya Kelvin.

"Aku adalah Walan Mung seorang guru bela diri yang hidup sejak ratusan tahun yang lalu."

Kelvin menautkan keningnya bingung. "Mana mungkin itu terjadi," ucapnya tak tercaya.

"Sekarang duduklah. Aku akan perlihatkan semuanya padamu," titah Walan.

Kelvin pun menuruti apa kata Walan dan mengubah posisinya menjadi bersila di atas ranjang. Kakek Walan meletakkan kedua jempol tangannya di kedua pelipis Kelvin, lalu menghantarkan kekuatannya. Seketika Kelvin terlelap, jiwanya tertarik ke sebuah alam yang berbeda, di mana ia bisa menyaksikan Pendekar Bintara yang dibelenggu di dalam air. Kelvin juga melihat sosok Walan yang bertahan dari tahun ke tahun untuk menunggu ada seseorang yang mampu memecahkan portal belenggu itu. Hingga terakhir ketika Kelvin menjadi tempat bersarang roh Pendekar Bintara untuk sementara.

"Kau sudah melihatnya?"

Kelvin membuka matanya dengan tatapan terkejut. Ia tak menyangka hal seperti itu benar adanya. Namun, faktanya ada di depan matanya sekarang. Maka tak ada alasan untuknya mengelak hal itu.

"L-lalu apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanya Kelvin.

"Sesuai janjiku, aku akan menyerahkan semua kekayaanku padamu dan mengabulkan apa yang kau mau," sahut Walan semringah.

"S-semuanya? Padaku?" tanya Kelvin tak percaya.

"Ya. Dengan satu syarat, kau harus menampung seluruh kekuatan kami hingga kau turunkan pada keturunanmu. Dengan begitu, kami merasa akan hidup selamanya walau kami telah tiada," ungkap Walaun membuat Kelvin kembali dilanda keterkejutan.

Kelvin terdiam untuk sejenak, ia bimbang untuk menerima kesepakatan itu. Namun, ketika ia mengingat tentang ibunya yang diculik dan dirinya yang disuntik oleh cairan mematikan kemudian dibuang ke sungai, membuat emosi Kelvin tersulut. Ia berpikir ini adalah sebuah kesempatan untuknya membuat orang-orang yang bersalah membayar semua perbuatannya.

"Baiklah aku bersedia melakukannya," ucap Kelvin mantap,

Walan tersenyum lebar. "Kau akan aku latih menggunakan kekuatan itu agar kekuatan tersebut bisa kau kendalikan. Kau harus mengajarkannya juga pada keturunanmu sebelum menyerahkan kekuatan tersebut."

"Lalu bagaimana dengan ibuku? Ibuku diculik entah oleh siapa dalam keadaan sakit. Aku haus menyelamatkannya terlebih dahulu, Kek," ucap Kelvin.

"Kau tak boleh keluar dari sini selama jiwa Pendekar Bintara ada pada tubuhmu. Jika kau sekarang pergi dari sini, maka kau akan kehilangan kesempatanmu untuk mendapatkan apa yang aku janjikan," jelas Walan.

"A-aku ...."

"Jika kau sekarang pergi untuk menyelamatkan ibumu, belum tentu kau bisa melakukannya. Kau akan kalah dengan orang yang berkuasa dan memiliki banyak uang," sambung Walan. Mendengar hal itu membuat Kelvin tersadar akan fakta itu. Apa yang dikatakan Walan sungguh benar adanya. Tak banyak yang bisa ia lakukan untuk menyelamatkan ibunya.

"Baiklah, Aku akan tinggal bersamu di sini dan melakukan apa yang kau pinta. Setelah itu, aku akan bergerak sendiri untuk menghukum para penjahat yang telah memperlakukan aku dan ibuku dengan kejam. Mereka harus membayar apa yang telah mereka lakukan," tutur Kelvin penuh dengan harapan dan ketegasan.

Sejak saat itu, Kelvin menutup dirinya dari publik. Ia belajar beladiri dengan giat bersama Walan di mansion mewah tersebut. Tak hanya diajarkan bela diri, Kelvin juga belajar bagaimana mengelola bisnis besar milik Walan yang akan segera berpindah ke tangannya.

Pelatihan yang diberikan oleh Walan berlangsung selama tiga tahun. Setelah pelatihan itu selesai, mereka menuju sebuah hutan yang dalam. Di atas tebing mereka melakukan peralihan kekuatan ke tubuh Kelvin. Walan dan Pendekar Bintara lenyap usai memindahkan seluruh kekuatan mereka, menyisakan Kelvin yang berdiri dengan gagah di atas terbing.

"Aku akan segera membalas kalian, tunggu kemunculanku dengan identitas baruku yaitu Tuan Bintara," ucap Kelvin tersenyum penuh kemenangan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 108. CINCIN PERMATA [ENDING]

    Bintara dan Viona melanjutkan makan malam mereka yang tertunda, membiarkan Rusmini dan David entah langsung pulang atau mengunjungi tempat lain. Setelah sekian lama Viona sudah tak melihat wajah bahagia yang polos kekasihnya. Terakhir ia lihat ketika zaman sekolah SMA dulu.“Kau ingat hari pertama kali kita menjadi sepasang kekasih? Aku yang menyatakan cinta lebih dulu,” sindir Viona tersenyum geli.Tentu saja Bintara merasa terlukai harga dirinya. Ia menatap malas Viona yang sedang menertawakannya. “Itu karena aku sadar diri. Dulu aku tak setampan ini dan memiliki banyak kekurangan. Aku tuli dan penyakitan. Aku juga bukan anak yang diharapkan oleh ayahku. Jadi kepercayaan diriku lenyap karena itu. Aku sungguh tak menduga bagaimana bisa kau menyukaiku yang dulu? Jika aku yang dulu adalah aku yang sekarang, sangat wajar kau menyukai pria tampan, hebat, dan mapan ini,” tutur Bintara yang awalnya merendahkan diri berakhir membanggakan diri. Viona berdecih mendengarnya.“Itu karena kau or

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 107. MAUKAH KAU?

    Bintara berdesis saking gemasnya dengan kelakuan Viona yang ternyata hadir ke kampus. Siang ini Bintara menjemput kekasihnya itu sekalian meminta penjelasan mengapa kekasihnya itu tak mendengarkan saran darinya.“Halo, Sayang aku!” Viona langsung memeluk Bintara yang tak membalas pelukannya.“Mengapa kau tak menurutiku?” Pertanyaan dingin dari Bintara membuat Viona melepaskan pelukan itu dengan tampang cemberut.“Hari ini ada test penting. Aku harus hadir ke kampus, Bin. Lagipula aku sudah tak apa. Kau jangan terlalu khawatir seperti ini. Yang harus kau khawatirkan adalah keadaan perutku, aku sangat lapar,” ucap Viona sedikit merengek.“Merengek memang andalanmu,” sahut Bintara berjalan lebih dulu ke arah mobilnya. Ia tetap membukakan pintu untuk Viona walau tak menunggu gadis itu masuk langsung berjalan ke arah pintu mobil bagian kemudi.Bintara menjelankan mobil meninggalkan kampus Viona. Tujuan mereka adalah sebuah restaurant ala Korea yang tak jauh dari kampus Viona. Bintara memes

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 106. PERMINTAAN BINTARA

    Rusmini telah pulang ke rumahnya, begitu pun dengan David. Sore ini Viona sudah diperbolehkan pulang, hanya saja ia menunggu infus habis. Bintara dengan setiap menungguinya.“Vi, apa menurutmu baiknya Ibu kembali pada ayah? Mendengar ayah akan pergi ke Paris dan memutuskan untuk menyendiri, rasanya aku juga merasakan kesepian yang ayahku rasakan. Ketulusan ayah juga tampak ketika ia memutuskan untuk tidak menikah lagi setelah bercerai dengan ibumu,” lontar Bintara sembari mengupas buah apel.“Kalau menurutku … lebih baik persatukan mereka lagi, Bin. Walau aku tak begitu dekat dengan ibumu, tapi entah mengapa aku bisa melihat bahwa ibumu masih menyimpan perasaaan pada ayahmu. Hanya saja ibumu mempertimbangkan banyak hal hingga tak ingin menuruti kemauan hatinya. Salah satunya juga trauma yang ibumu miliki, Bin. Ibumu pasti takut jikalau ayahmu kembali seperti yang dulu dan menyakiti kalian lagi. Maka jalan satu-satunya yang bisa kau ambil adalah menyakinkan ibumu bahwa pemikiran buruk

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 105. SINDIRAN SOAL PERNIKAHAN

    Laras tertangkap saat mencoba melarikan diri ke luar kota bersama dengan anak buahnya. Berita tentang penangkapan itupun masuk berita pada pagi hari ini. Viona dan Bintara menatap layar televisi di rumah sakit. Tampak Laras dengan tampilan berantakan diborgol polisi. Tatapan wanita itu sangat kosong dan tubuhnya sangat lesu. Viona sudah mengetahui hal itu sejak ia bersama dengan ibunya di mobil.“Ibu pasti sangat tertekan hingga mentalnya terguncang. Ibu sangat mengerikan ketika membentakku di mobil waktu itu. Sorot matanya tak wajar, antara takut dan juga marah yang membumbung tinggi.” ungkap Viona.Bintara mengusap pundak kekasihnya dengan lembut dan memeluknya dari samping. “Mungkin kau sedih melihat ibuku seperti itu, Sayang. Tapi itulah yang terbaik untuk ibumu. Tak ada yang bisa mengendalikan ibumu selama ini. Dia terus saja membuat rencana-rencana jahat yang merugikan keluargaku, aku, dan juga dirimu. Aku tak ingin menyaksikan dan merasakan kesakitan keluargaku lagi karena dia,

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 104. MENGANCAM NYAWA

    Viona tak tahu kemana ia akan dibawa, tetapi ibunya terlihat sangat tenang. Walau bersama sang Ibu, tetapi Viona merasakan kekhawatiran yang luar biasa. Apakah ini normal? Mengapa ia justru merasa tak akan ketika bersama dengan ibunya sendiri? Viona menoleh ke belakang, tampak sebuah mobil mengikuti mereka. Bukan mobil Bintara, tetapi mobil anak buahnya.“Bu, sepertinya kita diikuti,” ucap Viona.“Tenang, Viona. Anak buah ibu adalah mantan pembalap dulunya. Dia lihai untuk menghindari kejaran itu. Kau tenang saja, mereka tak akan menemukan kita setelah ini,” sahut Laras tersenyum penuh arti.“Memangnya kita akan ke mana, Bu?”“Tentu saja ke tempat yang tenang dan tak ada siapapun yang dapat menemukan kita,” sahut Laras.“Mengapa tak ke kantor polisi saja? Mereka tak akan macam-macam kalau kita ke kantor polisi, Bu,” ucap Viona memberi saran.“Diam kau, Viona! Jangan sekali-sekali kau sebut nama tempat itu! Ibu tak ingin mendengar tempat terkutuk itu!” Hardik Laras dengan tatapan tajam

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 103. HASUTAN LARAS

    Usai membayar ganti rugi, Laras pun dibebaskan oleh polisi. Ia keluar dari kantor polisi dengan keadaan yang berantakan. Tatapannya kosong, eyeliner-nya luntur, dan rambutnya berantakan. Laras tak peduli dengan tatapan orang-orang padanya. Sesaat dirinya seperti tak memikirkan apa-apa, lalu tiba-tiba ia teringat kembali dengan kejadian yang baru saja menimpanya. Bagaimana bahagianya ia berselfi dengan David, kedatangan Hendrik yang tiba-tiba merusak suasana, dan hadirnya Bintara yang menjadi akhir dari hubungan dengan suaminya.“Semua ini gara-gara Bintara! Dia pasti telah menyusun rencana ini untuk menghancurkan hidupku! Cih, baiklah. Lihat bagaimana aku bisa menghancurkan hidupmu Bintara! Lihat! Aku bahkan tak peduli meski harus mengorbankan putri Marvin itu!”Laras memesan taksi. Ia menunggu di pinggir jalan dengan berbagai rencana yang saling berlalu lalang di kepalanya. Berbagai kemungkinan buruk pun terbayang-bayang. Apa yang akan dilakukan David setelah ini? Menceraikannya atau

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status