Share

TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA
TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA
Author: Mona Cim

BAB 1. AYAH YANG KEJAM

Author: Mona Cim
last update Huling Na-update: 2024-11-02 06:35:31

"Mereka merundungku lagi karena aku membela kekasihku yang dijahili."

Setelah membisu cukup lama, Kelvin Bintara akhirnya buka mulut perihal alasan dirinya dirundung hingga nyaris kehilangan nyawa.

Rusmini, sang ibu mengepalkan tangan kuat-kuat. Ia beranjak dari kursi ingin pergi membuat perhitungan pada para pelaku. Namun, David, suaminya malah menghalangi.

"Aku tak mau kau memperpanjang masalah ini, Rus." Mendengar ucapan suaminya barusan membuat Rusmini menatap tak percaya suaminya.

"Apa kau bilang? Tak mau memperpanjang?" tanya Rusmini, lalu menunjuk anaknya yang terbaring di ranjang rumah sakit. "Anak kita hampir mati, Mas! Ini sudah tidak bisa dibiarkan. Kita sebagai orang tua harus mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku perundungan itu," cetusnya tegas.

"Tapi salah satu dari mereka adalah anak dari rekan bisnisku. Aku tak mau kehilangan kesempatan bekerja sama dengan perusahan ayahnya hanya karena anak itu. Aku akan dalam kerugian besar!"

Rusmini semakin memuncak amarahnya, ia menatap nyalang suaminya yang hanya memikirkan soal uang ketimbang putranya sendiri. "Apa di kepalamu hanya ada pikiran soal uang, David? Apa tak ada sedikitpun rasa kasihanmu terhadap anak kita? Anak kita diperlakukan buruk! Sudah sepantasnya kita membelanya!"

"Sebab semua manusia butuh uang. Memangnya biaya pengobatan Kelvin tak mahal!" ketus David dengan nada mulai meninggi.

Kelvin terkekeh remeh dengan kedua mata yang memerah menahan tangis dengan emosional. "Ayah selama ini selalu menomorduakan kami. Ayah menyakiti ibuku setiap hari dengan perlakuan berbeda yang ayah berikan terhadap istri muda Ayah. Selama ini aku masih bisa diam karena aku tau ibuku masih menyayangimu," lontar Kelvin dengan suara parau menahan tubuhnya yang remuk redam.

"Aku tak akan melakukan hal itu jika kau tak terlahir tuli!" ketus David. “Ibumu tak mampu memberikan keturunan seperti yang aku harapkan. Ibumu hanya bisa melahirkan satu anak cacat dan penyakitan. Aku butuh penerus yang dapat melanjutkan bisnisku! Bukan anak yang terus menguras uangku dengan pengobatannya!"

"BIADAB KAMU DAVID!" Rusmini memukul David dengan kedua tangannya sambil menangis histeris. Sebelum memicu perhatian orang-orang, David segera mendorong Rusmini ke lantai dan keluar dari ruang rawat itu.

Rusmini terus saja menangis pilu, menatap lantai di hadapannya dengan perasaan teramat sakit. Kedua tangannya mengepal erat di samping badan dengan mata tertutup. Kelvin yang melihatnya tak tega. Ketulusan ibunya dibalas dengan pengkhianatan.

‘Jika aku memiliki kekuasaan, tentu ibuku tak akan diperlakukan seperti ini, tapi ... apakah mungkin?’ batin Kelvin.

**

Sejak hari itu, Rusmini memutuskan untuk menggugat cerai. Sementara sang ibu mengurus gugatan tersebut, Kelvin dititipkan kepada orang tua Rusmini.

Namun, sudah satu minggu dari terakhir kali sang ibu berpamitan, taka da kabar yang Kelvin terima dari ibunya. Gelisah, Kelvin pun memutuskan untuk membolos sekolah untuk memastikan keadaan ibunya memang baik-baik saja.

Taksi yang ditumpangi Kelvin sampai di kediamannya. Langkah beraninya memasuki halaman rumah besar itu dan berakhir di depan pintu. Begitu bell ia tekan, tak lama pintu terbuka menampilkan sosok Laras yang tampak terkejut oleh kehadirannya. Wanita berambut pendek tebal itu ingin menutup pintu kembali, tetapi Kelvin langsung menerobos masuk.

“Ibu!”

Laras menarik tangan Kelvin kasar. "Ibumu tak ada di sini! Dia sudah pergi setelah mengajukan gugatan cerai pada suami saya!" ungkap Laras.

Kelvin menatap nyalang. Ia merogoh ponselnya dan memperlihatkan posisi ibunya sekarang.

Laras menelan salivanya susah payah, ia mendadak gugup. Kelvin melanjutkan langkah menuju kamar sang ibu yang bersebelahan dengan kamarnya. Kelvin heran pintu kamar itu terkunci. Namun, Kelvin tak habis akal, Kelvin pergi ke kamarnya untuk mengambil kunci kamar cadangan yang disimpan di dalam laci nakas, usai itu ia kembali ke depan kamar ibunya. Begitu kamar tersebut terbuka, betapa terkejutnya Kelvin melihat ibunya terbaring tak berdaya di atas ranjang. Kelvin langsung berlari ke arah sang ibu dengan perasaan kalut bukan main.

"Ibu! Ibu apa yang terjadi padamu?" tanya Kelvin menangis.

Rusmini membuka matanya dengan lemah, lalu perlahan tangannya terangkat memegangi lengan putranya. "N-Nak ... ayahmu ... ayahmu dan wanita itu ... cepat pergi dari sini!" Suara Rusmini terputus-putus.

Kelvin terkejut, rahangnya menegas begitu emosinya sangat cepat menuju puncak. "Beraninya mereka”

Namun, Rusmini malah menggeleng. "Tidak, Kelvin … bahaya—” Tiba-tiba Rusmini terbatuk hebat, badannya bergetar. Kelvin semakin panik ketika menyentuh kulit ibunya yang teramat panas.

"Ibu jangan tinggalkan aku, Bu!" Kelvin seketika kacau, tanpa pikir panjang dia menggendong ibunya keluar dari tempat itu. Ia harus segera membawa ibunya ke rumah sakit sebelum terlambat.

Diam-diam Laras mengintip dari balik tembok kepergian Kelvin membawa ibunya. Laras segera mengirimkan pesan pada seseorang dan menyeringai puas.

Di perjalanan menuju rumah sakit, sopir pribadi keluarga Kelvin malah berbelok ke jalanan yang sepi. Kelvin yang sedari tadi panik, baru menyadari ke mana jalannya mobil tersebut.

"Pak, sepertinya kita salah jalan?" tanya Kelvin pada sopir tersebut.

"Ini jalan tembus, Tuan Muda. Akan lebih cepat sampai tanpa kendala macet," sahut pria paruh baya itu.

Kelvin tak menyahut, keningnya saling bertautan dilanda perasaan gelisah dan juga curiga. "Ibu, bertahanlah," pintanya pada Rusmini yang telah pucat pasi.

Tiba-tiba sopir tersebut menghentikan mobilnya secara mendadak, membuat Kelvin tersentak kaget sambil menahan kepala ibunya agar tak terbentur. Tatapannya meliar melihat sekelompok pria berbadan kekar dan berpakaian hitam mendatangi mobil mereka.

"Pak, ada apa ini?"

"Saya juga tak tahu, Tuan Muda," sahut sopir tersebut.

"Jalan saja, Pak! Terobos mereka. Ibu saya sedang sekarat," titah Kelvin.

Namun, sebelum mobil itu melaju, salah satu dari pria itu memecahkan kaca mobil bagian depan, membuat mereka yang di dalamnya kaget bukan main.

"Cepat buka pintu! Kalau tidak, kalian semua akan mati!" ketus pria tersebut.

Mau tak mau sopir tersebut membuka kunci pintu mobil. Kelvin menatap tak percaya. Sebelum ia protes, pintu mobil di sampingnya telah dibuka. Sebuah jarum suntik dengan cepat menancap di lengannya, membuat Kelvin berteriak.

"Arghh!" Kelvin memegangi lengannya ketika suntikan itu dicabut dari lengannya. Kelvin tercekat melihat kedua netra penjahat tersebut yang menatapnya tajam. Sayangnya, wajahnya tertutup oleh kain hitam sehingga ia tak begitu mengenalinya.

"S-siapa k-kalian?" Belum sempat Kelvin melanjutkan pertanyaan itu, kesadarannya telah direnggut paksa.

Para penjahat itu membawa Kelvin keluar dari mobil tersebut. Lalu sang sopir tadi dibiarkan membawa Rusmini pergi. Rupanya sopir tersebut bekerja sama dengan mereka. Sopir itu pun mengendarai mobil itu kembali ke rumah David.

Kelvin yang masih tak sadarkan diri karena obat bius itu dibawa ke dalam mobil para penjahat memasuki sebuah hutan. Tiba di dekat sebuah sungai, mobil tersebut berhenti.

Salah satu penjahat tersebut menyuntikkan obat lagi pada Kelvin sebelum mengempaskan tubuh pemuda itu ke sungai. Dan, setelah memastikan tubuh Kelvin tak terlihat karena arus sungai yang deras, para penjahat itu pun melapor pada atasan mereka.

"Lapor, Bos. Dia sudah tenggelam."

Namun, benarkah demikian??

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 108. CINCIN PERMATA [ENDING]

    Bintara dan Viona melanjutkan makan malam mereka yang tertunda, membiarkan Rusmini dan David entah langsung pulang atau mengunjungi tempat lain. Setelah sekian lama Viona sudah tak melihat wajah bahagia yang polos kekasihnya. Terakhir ia lihat ketika zaman sekolah SMA dulu.“Kau ingat hari pertama kali kita menjadi sepasang kekasih? Aku yang menyatakan cinta lebih dulu,” sindir Viona tersenyum geli.Tentu saja Bintara merasa terlukai harga dirinya. Ia menatap malas Viona yang sedang menertawakannya. “Itu karena aku sadar diri. Dulu aku tak setampan ini dan memiliki banyak kekurangan. Aku tuli dan penyakitan. Aku juga bukan anak yang diharapkan oleh ayahku. Jadi kepercayaan diriku lenyap karena itu. Aku sungguh tak menduga bagaimana bisa kau menyukaiku yang dulu? Jika aku yang dulu adalah aku yang sekarang, sangat wajar kau menyukai pria tampan, hebat, dan mapan ini,” tutur Bintara yang awalnya merendahkan diri berakhir membanggakan diri. Viona berdecih mendengarnya.“Itu karena kau or

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 107. MAUKAH KAU?

    Bintara berdesis saking gemasnya dengan kelakuan Viona yang ternyata hadir ke kampus. Siang ini Bintara menjemput kekasihnya itu sekalian meminta penjelasan mengapa kekasihnya itu tak mendengarkan saran darinya.“Halo, Sayang aku!” Viona langsung memeluk Bintara yang tak membalas pelukannya.“Mengapa kau tak menurutiku?” Pertanyaan dingin dari Bintara membuat Viona melepaskan pelukan itu dengan tampang cemberut.“Hari ini ada test penting. Aku harus hadir ke kampus, Bin. Lagipula aku sudah tak apa. Kau jangan terlalu khawatir seperti ini. Yang harus kau khawatirkan adalah keadaan perutku, aku sangat lapar,” ucap Viona sedikit merengek.“Merengek memang andalanmu,” sahut Bintara berjalan lebih dulu ke arah mobilnya. Ia tetap membukakan pintu untuk Viona walau tak menunggu gadis itu masuk langsung berjalan ke arah pintu mobil bagian kemudi.Bintara menjelankan mobil meninggalkan kampus Viona. Tujuan mereka adalah sebuah restaurant ala Korea yang tak jauh dari kampus Viona. Bintara memes

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 106. PERMINTAAN BINTARA

    Rusmini telah pulang ke rumahnya, begitu pun dengan David. Sore ini Viona sudah diperbolehkan pulang, hanya saja ia menunggu infus habis. Bintara dengan setiap menungguinya.“Vi, apa menurutmu baiknya Ibu kembali pada ayah? Mendengar ayah akan pergi ke Paris dan memutuskan untuk menyendiri, rasanya aku juga merasakan kesepian yang ayahku rasakan. Ketulusan ayah juga tampak ketika ia memutuskan untuk tidak menikah lagi setelah bercerai dengan ibumu,” lontar Bintara sembari mengupas buah apel.“Kalau menurutku … lebih baik persatukan mereka lagi, Bin. Walau aku tak begitu dekat dengan ibumu, tapi entah mengapa aku bisa melihat bahwa ibumu masih menyimpan perasaaan pada ayahmu. Hanya saja ibumu mempertimbangkan banyak hal hingga tak ingin menuruti kemauan hatinya. Salah satunya juga trauma yang ibumu miliki, Bin. Ibumu pasti takut jikalau ayahmu kembali seperti yang dulu dan menyakiti kalian lagi. Maka jalan satu-satunya yang bisa kau ambil adalah menyakinkan ibumu bahwa pemikiran buruk

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 105. SINDIRAN SOAL PERNIKAHAN

    Laras tertangkap saat mencoba melarikan diri ke luar kota bersama dengan anak buahnya. Berita tentang penangkapan itupun masuk berita pada pagi hari ini. Viona dan Bintara menatap layar televisi di rumah sakit. Tampak Laras dengan tampilan berantakan diborgol polisi. Tatapan wanita itu sangat kosong dan tubuhnya sangat lesu. Viona sudah mengetahui hal itu sejak ia bersama dengan ibunya di mobil.“Ibu pasti sangat tertekan hingga mentalnya terguncang. Ibu sangat mengerikan ketika membentakku di mobil waktu itu. Sorot matanya tak wajar, antara takut dan juga marah yang membumbung tinggi.” ungkap Viona.Bintara mengusap pundak kekasihnya dengan lembut dan memeluknya dari samping. “Mungkin kau sedih melihat ibuku seperti itu, Sayang. Tapi itulah yang terbaik untuk ibumu. Tak ada yang bisa mengendalikan ibumu selama ini. Dia terus saja membuat rencana-rencana jahat yang merugikan keluargaku, aku, dan juga dirimu. Aku tak ingin menyaksikan dan merasakan kesakitan keluargaku lagi karena dia,

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 104. MENGANCAM NYAWA

    Viona tak tahu kemana ia akan dibawa, tetapi ibunya terlihat sangat tenang. Walau bersama sang Ibu, tetapi Viona merasakan kekhawatiran yang luar biasa. Apakah ini normal? Mengapa ia justru merasa tak akan ketika bersama dengan ibunya sendiri? Viona menoleh ke belakang, tampak sebuah mobil mengikuti mereka. Bukan mobil Bintara, tetapi mobil anak buahnya.“Bu, sepertinya kita diikuti,” ucap Viona.“Tenang, Viona. Anak buah ibu adalah mantan pembalap dulunya. Dia lihai untuk menghindari kejaran itu. Kau tenang saja, mereka tak akan menemukan kita setelah ini,” sahut Laras tersenyum penuh arti.“Memangnya kita akan ke mana, Bu?”“Tentu saja ke tempat yang tenang dan tak ada siapapun yang dapat menemukan kita,” sahut Laras.“Mengapa tak ke kantor polisi saja? Mereka tak akan macam-macam kalau kita ke kantor polisi, Bu,” ucap Viona memberi saran.“Diam kau, Viona! Jangan sekali-sekali kau sebut nama tempat itu! Ibu tak ingin mendengar tempat terkutuk itu!” Hardik Laras dengan tatapan tajam

  • TAK TERDUGA, PRIA TULI ITU KAYA RAYA   BAB 103. HASUTAN LARAS

    Usai membayar ganti rugi, Laras pun dibebaskan oleh polisi. Ia keluar dari kantor polisi dengan keadaan yang berantakan. Tatapannya kosong, eyeliner-nya luntur, dan rambutnya berantakan. Laras tak peduli dengan tatapan orang-orang padanya. Sesaat dirinya seperti tak memikirkan apa-apa, lalu tiba-tiba ia teringat kembali dengan kejadian yang baru saja menimpanya. Bagaimana bahagianya ia berselfi dengan David, kedatangan Hendrik yang tiba-tiba merusak suasana, dan hadirnya Bintara yang menjadi akhir dari hubungan dengan suaminya.“Semua ini gara-gara Bintara! Dia pasti telah menyusun rencana ini untuk menghancurkan hidupku! Cih, baiklah. Lihat bagaimana aku bisa menghancurkan hidupmu Bintara! Lihat! Aku bahkan tak peduli meski harus mengorbankan putri Marvin itu!”Laras memesan taksi. Ia menunggu di pinggir jalan dengan berbagai rencana yang saling berlalu lalang di kepalanya. Berbagai kemungkinan buruk pun terbayang-bayang. Apa yang akan dilakukan David setelah ini? Menceraikannya atau

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status