Share

Bab 49

Bab 49

"Ma!" Fika menepuk pahaku yang memang melamun saat ini. Tentu saja aku langsung kaget.

"Kamu ini selalu saja ngingetin sih," tukasku.

"Habisnya, Mama dari tadi bengong saja sih. Aku ngomong panjang lebar tapi sepertinya Mama nggak dengar sama sekali deh!" Putriku itu nampak kesal.

Mungkin memang dia berucap banyak hal tadi, tapi memang aku tak mendengar sama sekali.

Segera kucubit pipinya yang putih bersih itu. "Maafin Mama ya, Sayang," ucapku sambil tersenyum.

Dia pun masih tetap manyun, kemudian dia kembali mulai berucap. Tentu saja apa yang dikatakan oleh Fika tak jauh dari Pak Supar dan alibinya.

"Sudahlah Sayang, sepertinya kita tak boleh tèrlalu mengurusi urusan orang lain. Apa pun yang menjadi keputusan mereka, mutlak tak bisa kita ganggu gugat," ucapku perlahan mencoba membuat dia mengerti.

Fika menampakan wajah tak suka dengan apa yang baru saja kuucapkan.

"Tetapi menurut saya apa yang dikatakan oleh Neng Fika itu sangat benar sekali, Bu. Saya pun berpikiran demiki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status