Antara sadar dan tidak sadar, Lily merasa sesuatu yang menyentuh jari kakinya dengan lembut dan terasa geli. Hingga bulu kuduk dan bulu tangannya berdiri semua akibat sentuhan tersebut. Tanpa Lily sadari, tubuhnya bereaksi dan menyukainya. Semakin lama, sentuhan itu semakin kuat dan dapat dirasakan oleh Lily. Sentuhan itu semakin tinggi hingga ke ujung lingerie. Lembut dan basah, ini tidak seperti jari melainkan seperti lidah yang sedang menjilati setiap lekuk tubuhnya. Dengan lidah, Chris menarik lingerie hingga terlepas dari bahu Lily. Kini, Chris menempelkan bibirnya secara bebas di kedua dua yang sintal dan kencang. Jari-jarinya terus menyentuh setiap lekuk tubuh Lily untuk memberikan rangsangan sebagai pemanasan sebelum lanjut ke sesi selanjutnya. 'Cup cup cup cup cup' Suara basah disertai gigitan kini turun ke area tersebut. Menjepit bagian paling sensitif disertai gigitan kecil yang membuat Lily semakin gila, menikmati sensasi ini yang di lakukan oleh Chris. Desahan manj
Dengan emosi menyesakkan dada, Chris memilih cepat masuk ke dalam mobil dengan tujuan mengikuti mobol Ferrari hitam dengan plat nomor 13 VD. Sepanjang perjalanan, Chris masih rajin mengikuti mobil tersebut. Sampai mobil mewah yang di ikutin berhenti di sebuah mall yang menjual banyak jenis pakaian. "Mau apa mereka berdua di mall ini," gumam Chris menerkah-nerkah. Seperti seorang detektif, Chris berjalan pelan untuk memperhatikan mereka dari belakang secara sembunyi-sembunyi. Melihat keduanya berjalan mesra dengan tangan pria berambut blonde keputih itu melingkarkan di pinggul Lily. Otak Chris langsung meletus di saat itu juga seperti semburan letusan gunung berapi dengan kekuatan bom perang dunia ke 2. "Wanita sialan," teriakkan Chris dengan suara nyaring di dalam hati sembari mengutuk Lily dengan kata-kata jahat. Baru saja Chris ingin berjalan ke arah mereka, Tetiba-tiba pasukan wanita pemburu diskon menabrak Chris secara beruntun. Hingga tubuh Chris sempat terinjak-
"Lily, jangan berlari seperti itu. bahaya," nasehat James Holland menatap Lily dengan tatapan cemas. Lily yang tidak ingin James Holland tahu bahwa dirinya bertemu pria yang memamerkan burungnya di parkiran dan sekaligus CEO perusahaan SAG. serta pria yang memperkosa dirinya setiap malam. Lily berusaha mengatur nafas dan mengikuti James Holland masuk ke dalam mobil. "Aku takut membuatmu kelamaan menunggu," dusta Lily yang berusaha untuk menipu James Holland. Mendapatkan jawaban Lily yang tidak masuk akal. James Holland mengerutkan keningnya. "Kau telalu berlebihan. Lain kali jangan seperti itu lagi,” balas James Holland pada Lily yang di sertai nada memperingati kelakuan Lily barusan. "Baik," jawab Lily dengan senyum manis kepada James Holland yang menatapi dirinya dengan lembut. Sesekali Lily memandangi dress soft pink yang di dalam paper bag dengan senyuman manis. Dress yang akan di gunakan untuk menghadiri pesta di kapal pesiar yang diwajibkan oleh perusahaan SAG yan
Desah Lily penuh gairah dari menit demi menit. Semakin membuat Chris gelap mata hingga mengoyangkan pinggangnya semakin kencang seperti mobil balapan di sirkuit. "Wanita ini memang sengaja atau bagaimana sih?" Chris berkata dalam hati, ketika ia menusuk celah inti tubuh Lily dengan beberapa kali tusukkan lebih dalam. "Lebih cepat lagi," desah Lily yang terus mengeluarkan suara mengoda di dekat telinga Chris. Suara desahan Lily semakin memancing birahi Chris hingga ke puncak paling tinggi. Tak cukup mengeluarkan suara merdu, Lily memutuskan menggigit telinga Chris untuk menandainya. Agar bisa memastikan pria yang selalu menyentuhnya setiap malam adalah Chris. Karena besok adalah hari sabtu dan merupakan waktu di mana tubuhnya menjadi milik Chris seutuhnya. Chris tidak merasakan sakit apapun di telinganya, ketika Lily menggigitnya. Sebaliknya hal ini membuat Chris semakin keras, kuat untuk memasuki tubuh Lily. Merasakan tanda-tanda, Chris sengaja mengeluarkan semua
Lily yang tidak mau melayani Chris memberontak terus. Kesabaran Chris yang sudah habis akibat perlawanan Lily yang tidak mau menurut, ia langsung menancapkan barangnya masuk ke dalam inti Lily saat kedua kaki Lily dibuka paksa dan lebar. "Masih berani melawan, huh?" kata Chris lagi yang mengerakkan pingganya berapa kali untuk menyiksa bagian bawah tubuh Lily. "Tidak, lakukan saja sesukamu." "Tanpa di minta, aku akan melakukannya sampai puas. Biar kau tahu rasa," jawab Chris lagi dengan menarik Lily masuk ke dalam mobil secara kasar. Posisi Chris yang sibuk mempompa area bawah, Telah menyadarkan Lily bahwa pelaku tiap malam yang menusuk tubuh bawahnya adalah Chris. pemilik perusahaan SAG yang tidak tahu diri. Terbukti dengan tanda gigitan di telinga yang digigit olehnya semalam. "Kenapa begitu pasrah, huh?" Suara Chris yang mengejek Lily dengan tatapan merendahkan Lily. Lily semakin muak dengan sikap Chris yang seperti penjahat tubuh wanita. "Kau memang wanita jalang dan
Kemarahan Chris semakin meningkat ketika melihat area itu memar dan berapa bercak kiss mark di sekitar paha dan perut Lily yang rata. “Benar-benar kurang ajar,” ucap Chris yang langsung menugingkan bokong Lily dan melayangkan satu tamparan ke arah bokong yang mulus putih tersebut. 'Plak plak' Tamparan dilakukan pada BOKONG Lily yang mulus hingga kemerahan. Tak puas dengan apa yang dilakukan pada Lily. Chris mulai melakukan hisapan disertai gigitan kasar pada area tersebut. Seperti akan memakan area inti Lily yang merupakan candunya. "Sakit," aduh Lily meringis kesakitan atas kegilaan Chris yang menghisap bagian bawahnya secara brutal. "Sakit katamu? Berani sekali kau main dengan pria lain sampai memar seperti ini," tuduh Chris yang sama sekali tidak masuk akal. Tubuh Lily dibalikan dan ditekan lagi dari atas. Gigitan terjadi lagi di setiap kulit punggungnya. Kali ini, begitu kuat dan terasa sangat perih oleh Lily. "Ampun, tolong hentikan. hiks …." permohonan Lil
Gigi Chris bergeretak berapa kali yang menandakan emosi dan perasaan cemas. "Wanita sialan itu main dengan pria mana lagi sih?" Emosi dalam hati Chris mulai tidak terkendali, hingga membanting pintu mobil dengan keras untuk menuntaskan emosinya yang kini tidak bisa surut. Hari semakin malam, Chris masih seperti orang gila. Ia sibuk mengoceh dengan melampiaskan emosinya kepada mobil mewah yang tidak bersalah sama sekali. Mobil mewah yang kini menjadi sasaran kemarahan Chris. *** Hari kelima, Lily masuk seperti biasa dan telihat sedikit kurus dari dulu. Semua pekerjaan diselesaikan dengan cepat, termasuk data penting di lapangan juga sudah di selesaikan tanpa di undur-undur. Nelson Jong yang berada di devisi 2 sampai terheran-heran dengan kecepatan kerja Lily yang tidak biasanya. Nelson Jong yang awalnya mau bertanya soal cuti yang
"Jangan ceroboh lagi,” lanjut James Holland dengan nasehat yang sama lagi untuk mengingatkan kebodohan Lily. Lily mencebikkan bibirnya dengan kedua tangan bersedekap di dada. "Iya, habis waktu itu aku tergesa-gesa karena bangun kesiangan." "Ya sudah, ayo pulang. Tapi kita makan malam dulu,” ajak James Holland pada Lily yang setengah melamun. Lily menganggukan kepalanya. Menandakan ia setuju untuk makan malam bersama dengan James Holland. Seperti biasa, James Holland akan mengantar Lily di depan apertement dan di ikutin oleh Chris dari belakang secara perlahan-lahan. Di area jalan ke tempat Lily ada perbaikan, sehingga beberapa mobil kadang suka nyasar ke jalan apertement Lily. Sehingga tidak ada yang curiga dengan mobil yang di kendarain oleh Chris. Karena mobil yang di kendarain oleh Chris belok ke arah lain. Di tempat itu, Chris memakirkan mobilnya. Setelah sempat berputar-putar berapa kali. Kali ini, Chris sedang mengawasi Lily dari dalam mobil dengan kedua mata melototnya