Share

BAYI-NYA

Penulis: Catatan Ayra
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-15 20:54:50

Pelayan itu pun segera mengambilkan apa yang dipinta. Lucas langsung mengambil salah satu sendok teh yang ada diatas gelas kopi. Pelayan juga datang dengan cepat dan memberikan apa yang tadi dipinta.

Lucas menuangkan bubuk cabai rawit merah itu sebanyak setengah sendok. Dia segera memasukannya ke dalam mulut Wanita yang tergelatak di lantai tadi dan masih setengah sadar. Grace ikut bersimpuh lalu memberikan wanita itu air putih untuk di minum dengan dibantu sedotan.

Hati orang yang ada di sana terasa tengah baru saja tertiban batu, melihat apa yang baru saja dilakukan oleh Lucas dan Grace, memakai bubuk cabai rawit merah untuk wanita yang sepertinya sedanga mengalami serangan jantung.

Namun, siapa sangka keajaiban terjadi setelah dua menit, Grace yang memegang denyut nadi mengatakan denyut nadi wanita itu telah terasa lagi. Terlihat juga wajah wanita itu sudah mulai tidak memucat, wajahnya kembali merona.

Tepat saat Wanita itu sadar, tim medis datang. Wanita itu pun duduk sambil be
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • TEMAN TIDUR CEO   KARTU AKSES PINTU GERBANG

    Grace dan Lucas tiba di pabriik yang akan mengembangkan bisnis bidang Kesehatan Grup Smith. Pabrik bioteknologi milik Grup Smith berdiri megah di kawasan industri elit, dikelilingi oleh pagar keamanan berlapis.Dari luar, bangunan ini tampak modern dengan dinding kaca berkilau yang memantulkan cahaya matahari, mencerminkan komitmen perusahaan terhadap transparansi dan inovasi.Namun, keunggulan sesungguhnya tersembunyi di balik temboknya. Pabrik ini adalah jantung dari revolusi bioteknologi Grup Smith, sebuah fasilitas yang telah ditunjang oleh teknologi paling mutakhir di bidang kesehatan. Di dalamnya, setiap lini produksi telah sepenuhnya terotomatisasi dengan sistem berbasis kecerdasan buatan yang mampu memantau kualitas secara tepat waktu, mengurangi kesalahan manusia hingga hampir nol persen.Di salah satu area sterilnya, laboratorium riset yang dilengkapi dengan robotik teknologi tinggi terus bekerja mengembangkan formula-formula baru. Para ilmuwan Grup Smith bekerja berdamping

  • TEMAN TIDUR CEO   BAYI-NYA

    Pelayan itu pun segera mengambilkan apa yang dipinta. Lucas langsung mengambil salah satu sendok teh yang ada diatas gelas kopi. Pelayan juga datang dengan cepat dan memberikan apa yang tadi dipinta.Lucas menuangkan bubuk cabai rawit merah itu sebanyak setengah sendok. Dia segera memasukannya ke dalam mulut Wanita yang tergelatak di lantai tadi dan masih setengah sadar. Grace ikut bersimpuh lalu memberikan wanita itu air putih untuk di minum dengan dibantu sedotan.Hati orang yang ada di sana terasa tengah baru saja tertiban batu, melihat apa yang baru saja dilakukan oleh Lucas dan Grace, memakai bubuk cabai rawit merah untuk wanita yang sepertinya sedanga mengalami serangan jantung.Namun, siapa sangka keajaiban terjadi setelah dua menit, Grace yang memegang denyut nadi mengatakan denyut nadi wanita itu telah terasa lagi. Terlihat juga wajah wanita itu sudah mulai tidak memucat, wajahnya kembali merona.Tepat saat Wanita itu sadar, tim medis datang. Wanita itu pun duduk sambil be

  • TEMAN TIDUR CEO   BUBUK CABAI RAWIT MERAH

    Grace hanya bisa pasrah, Dia pun beristirahat lebih awal. Karena baginya esok adalah hari memasuki medan temput. Selama di Jepang, hari-hari Lucas dipenuhi oleh jadwal yang nyaris tanpa jeda. Karena itu tentu saja dia harus mempersiapkan diri lahir dan batin.Pagi hari Lucas dimulai lebih awal dari biasanya. Tepat jam 05.00 pagi, Lucas sudah terbangun, memulai harinya dengan olahraga ringan di area gym hotel untuk menjaga stamina tubuhnya tetap prima, tentu saja sekrteris barunya harus siap sedia menemani.“Pria ini terlalu rajin, jam 05.00 pagi sudah berolah raga!” pikir Grace sambil meminum air mineral.Tiba-tiba di tersedak air yang tengah dia minum, karena barusan saja dia berpikir, “Pantas saja pinggang Lucas sangat kuat ketika menidurinya!”Grace sedikit terbatuk sambil mengetuk-ketuk kepalanya sendiri, Lucas saat ini tengah berdiri di depannya seraya berkata, “Apa jadwal selanjutnya?”“Oh, jadwal selanjutnya!” jawab Grace sembari mengambil ponselnya. “06.30, mobil akan menjemp

  • TEMAN TIDUR CEO   MENGEMBALIKAN DENGAN CEPAT

    "Iya, apa kalian sedang bertengkar? Mengapa bulan madunya cepat sekali selesai!" balas pesan Grace. "Bulan madu apanya, bahkan tidak ada malam pertama!" isi pesan Vivian. "Semua pasti karena si malaikat maut!" Gerutu Grace sambil menatap layar ponselnya.Dengan semangat berapi-api, Grace menulis pesan kepada Vivian, "Aku akan segera mengembalikan dia dengan cepat kepadamu!" Grace pun memasukan ponselnya ke saku, lalu dengan berani mendatangi kamar Lucas yang ada di sebelahnya. Bel beberapa kali di tekan barulah pintu terbuka. Lucas membuka pintu kamar hotel dengan satu tangan, sementara tangan lainnya masih sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk putih kecil. Aroma sabun masih melekat samar dari tubuhnya, menyatu dengan hawa hangat sisa uap mandi yang ikut terbawa keluar dari kamar. Lucas mengenakan jubah mandi hotel berwarna putih yang terikat longgar di pinggang, memperlihatkan sebagian dadanya yang bidang dan kulitnya yang sedikit memerah karena air hangat.Rambutnya masih

  • TEMAN TIDUR CEO   TERCEKIK DASI

    Alex menoleh, dan melihat tatapan dingin Tuannya, lalu dia menoleh kepada Grace melemparkan wajah permohonan, agar dilepaskan. dia pun memberi sebuah kode berupa lirikan mata. Grace pun menoleh, seketika saja dia langsung menelan ludah. Tangan yang tadinya menahan Alex mulai mengendur. Merasa gugup dengan refleks dia malah merapikan dasi Alex. “Ah… ini terlihat sedikit berantakan, biar aku rapikan ok!” Lucas melangkah cepat, lalu menarik tangan Grace. “Kau sedang apa?” Grace memaksakan senyumananya. “I-ini dasinya sedikit berantakan!” Lucas menghempaskan tangan Grace, Lalu dia menarik dasi Alex dan mengencangkannya. Wajah Alex langsung memucat, kedua tangannya memegangi tangan Lucas yang sedang membetulkan dasinya. “A-aku bisa sendiri!” kata Alex dengan suara tercekat. Wajah masam Lucas terlihat jelas, pada akhirnya dia melepaskan tangannya dari dasi Alex. Lalu berjalan melewati Grace. Baru beberapa langkah dia berhenti, berbalik badan. Grace yang masih tertegun, langsung terk

  • TEMAN TIDUR CEO   PEMANDANGAN EPIC

    Vivian melihat sekitar kamar, Alex sudah tidak ada. Lalu dia melihat pesan diatas nakas. "Ada pekerjaan penting yang sudah terjadwal, ini kartu bank ku. Sandinya hari ulang tahunmu!" "Ulang tahunku, bagaimana dia tahu hari ulang tahunku!" Vivian segera turun dari ranjang, tidak ada malam pertama. Jadi tidak ada drama tubuhnya lelah karena aktivitas intim malam pertama.Dengan langkah pelan dan rambut yang masih kusut, Vivian melangkah ke dapur. Dia tak berharap banyak, mungkin hanya ingin membuat secangkir teh untuk menenangkan pikirannya. Namun, apa yang dilihatnya membuatnya terdiam sejenak."Wah... i-ini apa dia semua yang memasak!" Vivian berusaha berdamai dengan kenyataan bahwa dia telah menjadi istri dari pria yang baru dikenalnya. Dia menatap meja makan tertata rapi. Sepiring nasi goreng dengan telur mata sapi yang tampak hangat baru saja selesai dibuat. Di sampingnya, segelas teh melati mengepulkan uap tipis. Tapi, bukan itu yang membuat Vivian menahan napas. Di pinggir piri

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status