Share

Bab 41

“De, kemarin waktu lewat depan kontrakan Lilik, kok, rame orang. Kira-kira ada apa, ya? Ada dia melahirkan? Atau malah nikahan?” tanya Mbak Mayang yang baru saja datang dan menjatuhkan bobot tubuhnya di atas sofa.

Aku yang sedang mengupas buah mangga pun mendongak, menatapnya dengan serius.

“Ya, ndak tahu. Kok, nanya saya.” Aku menjawab sembari cengengesan. Ada-ada saja pertanyaan Mbak Mayang. Memangnya aku seperhatian itu dengan mantan ipar? Sehingga tahu apa yang terjadi di sana.

“Eh, kira-kira untuk kebutuhan sehari-hari Lilik itu dari mana, ya, De? Apa dia kerja dalam kondisi hamil tua?” Lagi, Mbak Mayang melontarkan pertanyaan yang tidak bisa aku jawab. Aku hanya bisa menggendikan bahu.

“Kenapa Mbak Mayang segitu perhatiannya pada Lilik, sih?” Aku menyodorkan piring yang sudah penuh dengan irisan daging mangga tersebut.

Mbak Mayang mengambil garpu lalu mengambil daging buah berwarna kuning tersebut. Tapi, belum sampai mulut ia kembali bersuara.

“Ya, heran saja dari mana ia men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Hasanah
mantul Amira,kena mental tu pelakor tak punya otak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status