Share

Bab 47

Seperti yang telah kami sepakati bersama kemarin. Jam tiga sore kami meluncur ke rumah Bu Sukma dengan mengendarai kendaraan masing-masing. Aku dijemput oleh urusan Buk Sukma.

Cowok kemarin yang baru aku ketahui bernama Doni itu berhenti di sebuah rumah bergaya eropa klasik. Ia memarkirkan motornya di halaman yang penuh dengan rumput jepang.

“Sudah rapi, kok. Masuk, yuk!” Doni menghampiri aku yang sedang sibuk merapikan jilbab di depan spion. Aku membetulkan letak bros sebelum meninggalkan kendaraan tersebut.

Aku tersenyum, “Sebentar lagi. Masak mau bertemu dengan orang penting penampilan saya acak-acakan.” Aku tersenyum kecil, membalas tatapannya Doni.

“Ayok, katanya mau ngajak saya masuk. Kok, malah melamun seperti itu?” tanyaku setelah selesai membetulkan jilbab, mendapati Doni yang sedang menatapku intens.

“Perempuan muslim itu ribet, ya? Rambut yang indah malah ditutup dengan kain.”

Aku tertegun mendengar ucapannya. Berarti dia non muslim? Baru tahu aku kalau dia b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status