Share

Bab 48

“Jeng Sukma mau mengambil dia sebagai calon menantu? Nggak salah? Sama anak saya saja dibuang, lho, Jeng. Masak mau diambil oleh Jeng Sukma. Apa nggak bahaya?” Bu Mumun menatapku dari atas hingga ke bawah. Seolah sedang meremehkan.

Aku diam, pasrah dengan semua cemoohan Bu Mumun. Bukan tidak berani membantah, hanya sudah malas berdebat dengan nenek-nenek satu itu. Tidak ada gunanya aku memberikan klarifikasi. Biarlah dia merasa benar dengan semua pikiran konyolnya.

“Kenapa bahaya? Mbak Amira ini wanita baik-baik. Dia dibuang oleh anakmu bukan karena tidak baik, tapi karena anakmu yang tidak bisa bersyukur. Meninggalkan permata demi batu kerikil. Wanita sebaik, secantik dan semandiri Mbak Amira malah ditinggal selingkuh dengan iparnya sendiri. Heran, kok, bisa anakmu berbuat serendah itu? Iparnya sendiri lho yang dijadikan selingkuhan.” Buk Sukma terkekeh di ujung kalimatnya. Kulihat wajah Bu Mumun memerah seketika.

Aku tersentak kaget mengetahui kenyataan kalau Bu Sukma mengetahui
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status