Share

Bab 49

“Maaf, ya, Mbak Amira atas ketidaknyamanannya. Saya juga tidak menyangka akan kedatangan Mumun yang secara tiba-tiba.” Buk Sukma menatapku dengan rasa bersalah setelah kepergian Bu Mumun.

Aku tersenyum lebar, “Tidak apa, Bu. Saya sudah biasa menghadapi sikap Bu Mumun yang seperti itu.”

“Sudah menjadi makanan sehari-hari, ya, Mbak?” Beliau menatapku seraya tersenyum. Aku mengangguk, mengamini ucapan Buk Sukma.

“Sempat kaget saat mengetahui kalau Mbak Amira ini adalah mantan menantunya Mumun. Saya kira masih single Mbak Amira ini. Tapi, saya pastikan mantan suaminya nanti akan menyesal karena telah membuang permata demi batu kerikil yang murahan.” Aku tersenyum tipis mendengar ucapan Buk Sukma.

Aku membetulkan posisi duduk.

“Maaf, kalau boleh tahu, kenapa Ibu mencari informasi pribadi saya sampai sedetail itu, Bu?” Entah memiliki keberanian dari mana, hingga pertanyaan itu meluncur dari bibir ini.

Alih-alih menjawab pertanyaanku, Bu Sukma justru menatapku lama. Entah apa yang belia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status