Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan
#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (17)
Selamat Membaca!
“Anita ini kakaknya Raga, Firman ini suaminya!” Bu Ayu memperkenalkan pada Sukma.
Sukma berjalan mendekat sambil mengulurkan tangan hendak bersalaman. Namun tanpa disangka, Anita melengos pergi dengan wajah masam.
“Anita!” Suara Bu Ayu memanggilnya.
Anita berhenti, lalu menoleh. Wajahnya tampak tidak bersahabat. “Apa, Ma?” tanyanya datar dan malas.
“Tolong perlakukan Sukma dengan baik di rumah ini! Dia akan menjadi bagian dari keluarga kita.” Bu Ayu m
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (18)Selamat Membaca! Makasih yang masih setia 🥰🥰🥰***Raga dan Sukma sudah duduk di pelaminan. Alunan musik menggema memenuhi ballroom luas itu yang dihiasi oleh dekorasi modern. Para tamu undangan mulai berdatangan. Beberapa berjalan langsung menghampiri pasangan pengantin dan mengucap selamat. Ada juga yang langsung berbaur pada stand-stand makanan.Para panitia tampak cekatan dan tertib mengatur acara. Meja-meja bundar tempat tamu VIP sudah tertata apik bersama buket-buket bunga yang dirangkai indah. Para kolega bisnis keluarga Pak Bagas berdatangan.Karangan bunga berjejer di depan aula hingga memenuhi tepian aula. Saking banyaknya
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (19)Usai berbicara dengan Anita, Sisil langsung berlalu menuju kamarnya. Tubuhnya terasa sudah sangat lemas. Dia beristirahat hingga acara resepsi selesai dan tidak kembali ke ballroom. Dia beristirahat hingga acara usai dan keluarga Abah di antar kembali oleh supir ke kediaman.Sukma dan keluarga besar Raga juga sudah kembali ke kediaman Bagaskoro. Malam itu semuanya tampak lelah karena acara resepsi seharian yang luar biasa. Acara usai sekitar pukul sembilan malam. Setelah melepas make up dan riasan pengantin, Sukma menunaikan shalat isya dulu sebelum pulang. Ingin rasanya tubuhnya itu langsung terhempas pada tempat tidur nyamannya semalam.“Mandilah duluan,” ucap Raga. Dia melirik Sukma yang baru sa
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (20)Selamat Membaca![Pagi! Sukma! Enak, ya … sekarang hidupmu udah kaya! Tapi ada hal yang perlu kamu tahu … kamu itu ternyata cuma anak haram yang dibuang! Menurut aku, gak akan bahagia tuh hidup sebagai anak haram! Aku sudah mencari tahu, jika ibumu itu hanya orang gila!] Sukma mengernyit menatap sederet kalimat membingungkan dari Sisil.Tidak berapa lama, sebuah video diterimanya. Penggalan video ketika akad yang memang dia tidak hadir di ruang itu. Sukma mengklik video itu. Seketika tangannya gemetar ketika mendengar apa yang Raga ucapkan.DEG!Seolah ad
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (21)Selamat Membaca!Abah menghela napas panjang. Dihembuskann berulang sebelum memulai bercerita. Dia melirik pada Sukma yang sejak tadi sudah menatap tajam. Abah memulai pembicaraan.“Anjani itu adalah perempuan terbaik yang pernah Abah kenal. Dia seorang pendatang di kampung kita dulu. Dia sedang menyelesaikan KKN saat itu. Kami saling mengenal dan tanpa kami sadari terjalin hubungan diam-diam. Pada saat itu status Abah sudah ditunangkan.Pada waktu itu, begitu banyak pemuda yang mencoba mendekatinya karena dia begitu cantik. Namun Anjani menolak. Kami terjebak perasaan yang tak bisa dipatahkan oleh logika.”Abah melempar pandang ke sembarang. Lalu melanjutkan kembali ceritanya.“Kami bertemu pada saat yang salah. Namun, perasaan
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (22)Selamat Membaca!“Enggak, Mas … aku gak pantas untukmu! Aku tidak keberatan jika kamu menceraikanku, Mas! Biarkan aku hidup sendiri! Biarkan aku mengurus Ibu di sini! Aku ingin memeluknya. Aku ingin menguatkannya. Aku ingin bersamanya. Ceraikan saja aku, Mas! Aku gak pantas untukmu ….”Raga menjatuhkan satu kecupan pada pelipis Sukma. Lalu meminta Pak Agus untuk menarik kursi rodanya sedikit menjauh. Raga mengerti, Sukma sangat terpukul dengan semua kenyataan yang dihadapinya. Dia butuh waktu untuk sendiri.Abah pun mangikuti saran Raga untuk membiarkan Sukma meluahkan sendiri rasa sesak di dadanya.&nbs
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (23)Selamat membaca!Anita bergegas ke kamar dan mengambil gawai. Dia segera menghubungi Firman. Suaminya itu tadi pagi pergi untuk tugas luar yang tidak bisa ditinggal.“Hallo, Bang! Sudah meetingnya?”“Iya, Sayang … sudah … kenapa?"“Bang, keberadaan gadis kampungan itu cukup mengganggu, kita harus bertindak cepat, Bang! Atau nanti kita hanya gigit jari karena Papa Mama pastinya akan makin sayang sama si kampungan itu." ucap Anita menggebu-gebu.“Kenapa gitu? Dia masih beberapa h
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (24)Yang nitip komen juga, monggo!Sukma menggendong Aira yang merengek sudah mulai capek. Mereka hendak pulang. Namun tanpa sengaja sudut netra Sukma melihat sosok yang sepertinya dia kenal tengah menggandeng mesra seorang perempuan.“Loh, bukannya itu Mas Firman? Tapi perempuan itu siapa? Itu bukan Mbak Anita?” batin Sukma.Sukma mengernyit dan memperhatikan sekilas kedua orang itu, akan tetapi rengekan Aira mengalihkan kembali perhatiannya.Sukma menoleh pada Pak Agus, lalu berbisik dan menunjuk ke arah lelak
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (25)Selamat Membaca!“Iya, Neng … tadi Mbak ini yang bareng Bang Firman di mall!” ucap Pak Agus dengan hati gemetar. Namun tak rela juga jika Mbak Ina yang dia incar harus digantikan perempuan itu.“Alah, kalian itu sama-sama tukang halu! Omong kosong semuanya! Saya mana ada hari ini pergi ke mall! Saya habis meeting di luar kota terus jemput Vina ke terminal!” elak Firman.“Sukma, Pak Agus! Kalian itu boleh kalau mau belain Ina, tapi jangan fitnah suami saya juga, dong! Perempuan ini saudara jauh Bang Firman dari kampung. Mana ada main di mall?” Anita merasa tak terima.