Kayla merasa hampa selama beberapa hari belakangan ini. Pikirannya terasa kosong karena tidak melihat sosok Kenzo berada di depannya. Terbiasa bersama Kenzo setiap saat, membuat Kayla merasa begitu sunyi tidak melihatnya sekarang ini. Nafsu makannya turun jauh, dan bahkan Kayla kehilangan semangat untuk bisa sekedar melakukan pekerjaan rumah sekali pun. Ia merasa bingung dan bertanya-tanya, untuk siapa dia melakukan ini semua. Ia lebih sering merenung sambil memandangi langit biru dari jendela kamarnya tersebut. Ia bisa duduk berlama-lama di atas ranjangnya dengan segelas coklat yang ada di tangannya. Mulai dari yang panas, sampai dingin sekali. ‘Aku rindu,’ batinnya makin lama terasa makin hampa pastinya. Kayla lebih banyak murung dari waktu ke waktu, ia benar-benar merasa tidak bisa sendiri setiap kali melihat kamar Kenzo yang terbuka. Rasanya jelas ada yang kurang dan membuatnya merasa seperti sedang kehilangan sesuatu. Kayla benar-benar merasa rindu. Tiba-tiba ponselnya berder
Melihat tatapan dari Kayla yang begitu ngotot dan kelihatan sangat serius memandanginya, membuat Jeo yang ada di depannya merasa tertarik untuk menelusuri wanita ini lebih jauh lagi. Dan tentu saja, membuat mereka yang ada di sana terasa hening.Dengan senyuman miringnya, Jeo menatap Kayla seolah dia memang sudah merencanakan ingin sedikit mempermainkannya. Namun, Kayla yang begitu serius dan dalam emosi yang sedag campur aduk, tidak senang dengan perilaku Kenzo yang sedemikian.“Kamu sungguh mau langsung tahu?” Jeo sedikit bergurau.Tentu saja Kayla langsung kesal setelah mendengarnya. Dengan cepat ia melewati Kenzo dan hendak membuka gerbang sambil berkata, “Kalau tidak mau ya tidak usah!” tegasnya.Tetapi tentu saja itu tidak membuat Jeo menyerah untuk bisa membuat Kayla merasa penasaran dengan tujuannya datang kemari. Ia langsung menghadang dengan cepat ke depan dari Kayla tersebut.Mereka kembali saling berhadapan dengan tatapan yang sama-sama intens dengan emosi yang sama-sama m
Kayla yang dilanda kebingungan membuatnya menjadi seseorang yang sangat berbeda daripada sebelumnya. Ia kehilangan semangat dan juga merasa seperti kembali ke titik dimana dia sebelumnya memulai. Semua terasa sangat familiar baginya.Beberapa kali Kayla mencoba untuk melakukan sesuatu yang sederhana, seperti hanya memasak, mencuci piring, atau mencuci pakaiannya saja, ia langsung merasa seperti berada di ruangan gelap dan juga merasakan sesak.Rasanya ia seperti terus berada dalam sebuah kotak yang membuatnya tidak merasa lebih baik daripada sebelumnya. Ingatannya seperti sebuah angin putting beliung yang membuatnya tidak bisa beranjak kemana pun dirinya melangkah. Ia hilang arah.Akhirnya Kayla memutuskan untuk mendatangi Dokter teman dari Yeri, Gina. Ia datang ke sana sendiri tanpa memberitahu siapa pun. Ia ingin benar-benar sendiri.Sampai di sana, Kayla diajak berbicara dan juga sedikit membahas bagaimana perasaannya belakangan ini. Gina tampak benar-
Meski terdengar cukup nekat, Kayla memilih untuk mencoba menemui Mario. Setelah perjuangan panjang mencari nomor teleponnya di buku tamu undangan pernikahannya, Kayla berhasil menemukannya. Ia langsung mengirimkan pesan dan mengajaknya bertemu.Mario tampak mudah saja menerima ajakan dari Kayla dan mengiyakan permintaannya untuk bertemu selama beberapa saat. Mereka bertemu di satu hari yang cukup buruk cuacanya.Kayla harus menerobos hujan untuk bisa sampai di kafenya. Dan yang lebih buruk, adalah kafe tersebut saat ini sedang sepi. Kayla tidak berekspetasi mengenai hal tersebut. Ia jadi was-was karena harus bertemu dengannya hanya berdua saja.Terlihat dari pintu masuk bahwa Mario sudah menunggu dengan sangat amat santai sekali di kursinya. Kayla menghampirinya setelah memesan minuman untuk dirinya sendiri.“Sudah daritadi?” tanya Kayla.“Oh, tidak,” balas Mario sambil segera menutup ponselnya tersebut.Kelihatan dia seperti seseorang yang sangat serius selama beberapa saat. Namun se
Kayla masih merasa kesal dan juga marah. Ia tidak bisa membayangkan bahwa selama ini orang-orang terdekat Kenzo lah yang menyabotase semua ini. Entah apa dendam mereka kepada Kenzo, yang pasti Kayla tidak habis pikir sama sekali.Kenapa mereka bisa melakukan ini? Apa salah suaminya sampai mereka memilih melakukan ini semua kepadanya. Ia ingin memukul mereka semua dengan segala emosi yang dirinya miliki. Namun, di satu sisi Kayla tidak memiliki bukti kuat untuk bisa menunjukkannya kepada mereka.Ia pandangi terus Mario yang duduk di depannya. Pria itu nampak sangat gelisah setelah Kayla tahu mengenai rahasianya tersebut. Ia pasti merasa begitu tertekan dengan apa yang dirinya rasakan untuk saat ini.Dengan wajah ketus dan posisi badan yang begitu angkuh Kayla kembali bertanya kpeada Mario, “Lalu jelaskan padaku, kenapa kamu mau melakukan itu semua padahal risikonya jelas lebih besar?!”“Karena aku takut orang-orang akan tahu diriku yang t
Melihat bagaimana seringai dari Galen yang sangat licik tersebut membuat Kayla sangat kaget dan juga tersentak. Ia tidak tahu bahwa pria yang dulunya ia kenal sebagai seseorang yang sangat pemalu dan juga pendiam ternyata memiliki sifat seperti itu.Mendengar bagaimana dia mengatai Kayla saja sudah membuat Kayla merasa merinding. Tidak bisa ia duga bahwa ternyata Galen bisa sekasar ini juga kepadanya.“Lalu apa alasanmu menutupinya dariku?!” Kayla menghentakkan suara bertanya kepadanya.Galen bersandar sambil menaikkan satu kakinya ke atas kakinya yang lain. Dia memasang wajah angkuh nan soknya yang menunjukkan bahwa dia merasa sangat berkuasa sekali kala tersebut.“Apa? Entahlah. Mungkin aku gunakan untuk memeras seseorang? Lumayan, kan? Aku belum dapat uang tutup mulut dan tidak menandatangani perjanjian, jadi aku bisa meminta kepada mereka dalam jumlah yang lebih besar daripada yang dulu,” ucap dari Galen dengan sangat puas.Benar-benar tidak punya hati. Galen tidak ada bedanya den
Niatnya menemui Kayla selalu ada karena ia selalu merasa rindu. Hanya saja, karena perintah dari orang tuanya, Kenzo tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk bisa melakukannya.Situasi sekarang benar-benar bisa membuat Kenzo terjerat hukum setelah mengetahui ada orang yang dengan sengaja mengirimkan bukti saat kejadian dulu. Kenzo tidak tahu siapa itu, apa mungkin itu orang yang sama dengan orang yang selama ini mengancamnya? Atau bukan.Rasanya berat karena memikirkan Kayla yang tidak ada di dekatnya, ditambah lagi, sepertinya ia tidak bisa membiarkan lama-lama sendirian. Ia masih ingin bersamanya.“Nak, apa yang kamu pikirkan?” Ibu mendadak menghampirinya yang sedang melamun tersebut.“Oh, ibu, tidak, aku hanya melihat langit saja,” Kenzo berusaha memberikan alasan.Ibu sedikit tersenyum tipis dan hanya bisa menggelengkan kepala. Dia tidak mengenal anaknya baru kemarin. Jadi jelas saja ibu tahu jelas bagaimana anaknya tidak bisa menyembunyikan sesuatu dari dirinya tersebut.“Kamu p
Kenzo merasa bimbang akan perasaannya sendiri. Ia tidak tahu harus mencoba percaya bahwa Kayla tidak sedemikian, atau harus menyerah dan mencoba menerima kalau istrinya adalah orang seperti itu.Ia merasa sangat amat ragu sekali. Adiknya sudah menunjukkan bukti yang dimana Kenzo merasa sakit hati melihatnya. Kayla bertemu dengan 2 pria dengan mudahnya dikala dirinya sedang kesusahan.Tetapi, ia juga jadi memiliki spekulasinya sendiri. Apa mungkin saja sebenarnya Kayla mencari informasi? Melihat bahwa yang ditemuinya adalah Mario, orang yang telah menjadi pelaku tindakan pelecehan terhadap teman Kayla.Rasanya beanr-benar tidak bisa sepenuhnya percaya dengan apa yang ada di dalam pikirannya. Ia harus memastikan langsung kepada Kayla, baru ia bisa menyimpulkan apakah itu benar atau tidak sama sekali.“Aku akan ke dalam sebentar,” Kenzo langsung melangkah pergi.Dari belakang saja, Yeri yang melihay bahwa kakaknya masuk ke dalam dengan raut wajah yang nampak kacau merasa sangat puas seka