Share

BAB 25

"Mas, mulai besok aku mau kerja, ya?" Aku izin pada Mas Azka yang duduk santai di sofa. Dia menoleh malas ke arahku yang masih membuka gorden jendela.

"Baguslah kalau mau kerja jadi nggak cuma numpang makan tidur aja di rumah ini. Ingat, pekerjaan rumah harus sudah beres semua sebelum kamu berangkat kerja," ucap mama tiba-tiba.

Aku tersenyum sinis mendengar ucapan mama. Numpang makan, katanya? Bahkan sampai hari ini aku masih sering beli bahan masakan untuk orang satu rumah kalau mama belum belanja dan itu semua pakai duitku sendiri. Bisa-bisanya disebut numpang makan.

"Beres itu, Ma. Mulai besok Mbak Sarti kembali kerja di sini kok. Jadi, santai saja," jawabku cepat. Mama dan Mas Azka tampak begitu kaget.

"Sarti?" Mereka teriak bersamaan. Saling tatap lalu menoleh ke arahku lagi.

"Iya, Mbak Sarti. Asisten yang sudah kalian pecat."

"Ngapain manggil Sarti lagi? Kan sudah ada kamu yang gantiin dia beberes rumah," ucap mama dengan suara meninggi.

"Kamu pikir gaji Sarti itu murah? A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status