Share

Air di Gurun Pasir

***

"Bu, sudah, cukup!" tegur Pak Handoko tegas. "Pembahasan kita tentang rencana pernikahan Delia sudah selesai. Kalau Ibu tidak mau meminta bantuan tetangga, biar Bapak pesan makanan catering saja untuk acara besok. Bapak sudah muak membahas ini."

Bu Sarah masih menatap Delia dengan penuh harap. Berdoa di dalam hati semoga bungsunya luluh dan mau menuruti semua permintaannya sekalipun menyandang status perebut lelaki orang menjadi taruhannya.

Tidak ada cara lain. Andai saja Faisal mau menikahi Fatimah, tentulah wanita paruh baya itu berhenti memaksa Delia. Sayang, Fatimah bukan wanita yang bisa membuat Faisal tergila-gila.

"Del ...."

Suara Bu Sarah terdengar parau. Matanya yang basah tidak lantas membuat Delia iba. Alih-alih simpati, Delia justru semakin geram dengan sikap Sang Ibu.

"Biar aku yang ke rumah Bulek Nina, Pak. Sayang bahan-bahan yang sudah Bapak beli," ucap Delia tanpa menatap Bu Sarah. "Maaf, Bu ... Mas Haikal tetap menjadi pilihanku."

Delia berlalu meninggalkan rum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Aunty
kasihan pak handoko & delia, semoga acaranya berjalan lancar ya del...
goodnovel comment avatar
Irma Medira
lumayan bagus Ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status