Share

Penasaran

"Dok, kenapa luka yang begini harus dijahit? Apa nggak bisa diplester banyak-banyak?"

Prisha bertanya sambil memperhatikan gerakan Dokter Gavin menjahit luka robek sepanjang 7 cm di kaki pasien akibat kecelakaan kerja.

Mereka berada di ruang Unit Gawat Darurat puskesmas.

"Lukanya terlalu lebar dan dalam. Kalo nggak dijahit, bakal lambat rapatnya, lambat juga proses sembuhnya. Rentan kemasukan kuman. Kalo infeksi, bisa gawat. Pasiennya demam dan kumannya nyebar ke mana-mana. Bekas lukanya pun bakal jelek banget kalo cuma diplester atau dibebat."

Dokter Gavin menjelaskan sambil tetap fokus bekerja. Kalimatnya simpel dan mudah dipahami. Suaranya pun lembut, tenang, sabar, dan tidak tergesa-gesa, mirip penyiar radio melayani pendengar yang cerewet.

Dokter itu menyuntikkan bius lokal di sekeliling luka pasien, lalu membersihkan luka tersebut dengan larutan garam normal serta antiseptik.

"Itu suntikan apa, Dok?" Prisha kembali bertanya. "Duh, pasiennya tambah sakit, dong, kalo disuntik.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nuna Onni
jangan lama2 ya kak update nya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status