Home / Romansa / TERPASUNG CINTA PALSU / BAB 2. DANTE PRAMUDYA SAKSONO.

Share

BAB 2. DANTE PRAMUDYA SAKSONO.

Author: MARIWINA
last update Last Updated: 2025-01-21 18:06:32

Latar belakang dokter Dante Pramudya Saksono, menyimpan identitas tersembunyi, mengenai dirinya, asal usulnya tidak diketahui. Yang diketahui dia dibesarkan di panti asuhan milik para biarawati Katolik. Dia ditemukan oleh tukang kebun biara pagi hari di antara semak-semak bunga di taman biara. Suara bayi menangis mencuri perhatian bapak Saksono yang akan membabat rumput di taman, dikagetkan dengan boks bayi lengkap  kaleng susu formula di sampingnya, ada secarik kertas,

”Suster peliharalah bayiku, dia tidak berdosa, sayalah yang berdosa. Saya percaya pada janjinya akan mengawiniku tapi dia memilih perempuan lain.Nama bayiku Dante, berarti teguh dan abadi. Semoga anakku bisa teguh dan abadi..”

Biara langsung gempar ditemukan bayi mungil yang masih merah, membuka matanya menatap orang di sekelilingnya membuat para biarawati gemas, langsung memandikannya, membungkus dengan selimut karena popok yang dipakainya telah basah dengan kencing. Kepala biara segera memanggil dokter untuk memeriksa kesehatan bayi.

“Bayinya sehat, tapi suster sebaiknya lapor ke pak RT atau polisi. Ini demi kenyamanan suster.”

“Baiklah, sebaiknya pak Saksono yang melapor ke RT dia yang menemukan bayi di antara semak-semak bunga lavender.”Ujar kepala Biara.

Pak Saksono segera melapor ke RT ditindak lanjuti ke kepolisian. Seminggu sudah tidak ditemukan siapa yang membuang bayi yang tak bersalah, akhirnya ditetapkan pengasuhan alternatif sementara diberikan ke panti asuhan KASIH asuhan suster biarawati.

Bulan, Tahun dan bertahun-tahun Dante diasuh di panti asuhan. Saat masuk sekolah, dia disekolahkan oleh panti asuhan sampai SMA. Cita-cita Dante ingin menjadi dokter membuat para biarawati sedih karena tidak mampu memenuhi keinginan Dante  terobsesi menjadi dokter. Selama di panti asuhan, Dante  membantu suster biara menjual hasil pertanian, menjual susu sapi perah keliling desa  sampai ke luar desa .

Ketika Dante berumur tujuh belas tahun, dia meminta ijin kepada suster biara yang juga pemimpin panti asuhan membuat kartu penduduk.

“Kamu sudah dewasa, suster menyerahkan kamu memilih agama yang akan kamu anut.”

“Saya memilih Katolik.”

“Baiklah tapi kamu harus belajar dulu pada Romo Pramudya yang setiap minggu kemari.”

“Siap suster, saya perlu KTP karena saya akan mencoba jalur prestasi di sekolahku. Cita-cita saya tetap , tidak berubah menjadi dokter.” Ucap Dante mantap ditatap sedih  suster kepala biara.

Suster biara menyampaikan kepada Romo  Pramudya mengenai keinginan Dante, disambut antusias pastor Pramudya, “Pindahkan sekolahnya ke kota Surabaya, dia akan menjadi anak pastoran. Disamping sekolah dia bekerja di pastoran , kami akan menggajinya. Gajinya ditabung untuk kuliah.”

Setelah dibaptis dan mendapatkan KTP, diusia tujuh belas Dante pindah ke Surabaya, dengan tambahan nama di belakang namanya Pramudya Saksono, diambil dari nama Romo Pramudya dan nama tukang kebun Saksono yang menemukannya.

“Saya ditemukan pak Saksono, nama Saksono sebagai penghormatanku , kalau saya tidak ditemukan kemungkinan saya sudah mati. Nama Pramudya, nama Romo yang memberi saya semangat untuk menggapai cita-citaku.”

Di usia tujuh belas tahun, Dante Pramudya Saksono pindah ke Surabaya menuntut ilmu di SMA Swasta yang terkenal disiplinnya. Demi cita-cita yang selalu diimpikan  Dante tidak saja unggul di akademik , unggul dan berprestasi  dalam olah raga basket sehingga basket sekolahnya sering mendapatkan juara dalam pertandingan basket, menjadi  ketua OSIS, satu lagi kelebihan Dante, melukis. Beberapa lukisannya terpampang di madding sekolah .

Dante yang tinggi, tampan, anak panti asuhan dari desa menjadi idaman siswi-siswi yang terkagum-kagum melihat penampilan bergerak di arena basket, kepiawainnya memasukkan bola ke ring memukau dan disambut hiruk pikuk yang kebanyakan para siswi. Kekurangannya gaya berpakaian  yang sederhana , apa adanya, ditambah gaya cueknya  dengan sikap dinginnya membuat para siswi enggan mendekatinya, hanya mampu membicarakan diri Dante, takut melihat tatapan dingin Dante sedingin kutub es.

Masa SMA berlalu, prestasi bertumpuk yang dimiliki Dante memuluskannya lolos jalur prestasi. Dibantu Romo  Pramudya yang mencari sponsor  Dante bisa kuliah pendidikan dokter di universitas negeri yang terkenal di kota Buaya.Kepopulerannya sebagai mahasiswa kedokteran yang smart, tampan dan hebat main basket menjadi idola para mahasiswi di fakultas kedokteran. Untuk mendapatkan gelar dokter, Dante melanjutkan ke Pendidikan Profesi Dokter selama dua tahun kemudian untuk mendapatkan ijin praktek , Dante mengikuti intership selama setahun.

Dokter Dante kemudian bekerja di Rumah Sakit Swasta di Surabaya sebagai dokter umum. Cita-citanya menjadi dokter spesialis bedah tetap menjadi impiannya. 

Kesuksesan dalam studi tidak diikuti dengan kesuksesannya dalam percintaan. Dante menghindari kedekatan dengan wanita, apalagi berpacaran,  satu-satu obsesinya adalah menjadi dokter spesialis bedah saraf. Baginya pacaran akan menggoyahkan cita-citanya. Sikapnya yang dingin terhadap wanita menimbulkan isu tidak sedap, dia dianggap “gay”. Bukannya tidak mengetahui isu dan gosip yang beredar di kampus maupun di rumah sakit, Dante tidak menghiraukannya, ”Yang mengetahui diriku sendiri, hanya aku.Aku masih normal melihat wanita cantik , tubuh seksi. Itu akan kunikmati jika cita-citaku tercapai.” Katanya pada dirinya sendiri.

****

Cerita hidup Dante yang dingin berubah drastis setelah mengenal Merriana Suisita Krisanto berprofesi sebagai desainer  , penampilannya modis, introvert. Perkenalan mereka di panti asuhan tempat Dante dibesarkan ketika Dante merayakan kelulusannya bisa menyandang gelar dokter. Dante merayakan di panti asuhan bersama anak-anak panti asuhan, suster-suster  biarawati yang dianggapnya sebagai ibu-ibunya, Romo  Pramudya dan pak Saksono yang dianggapnya sebagai bapaknya.

“Selamat menjadi dokter , kami semua bangga padamu.”Kata suster Faustina yang dulu kepala biara dan kepala panti asuhan.

“Saya bisa mencapai  sebagian dari cita-citaku karena kalian semua,terutama Romo Pramudya yang rajin mencari sposnsor bagi saya.”

“Hum, sponsormu bangga padamu, dia saya undang kemari.”

“Betulkah? Saya sangat ingin mengucapkan terima kasih. Saya selalu ingin bertemu dengan sponsorku tapi Romo mengatakan bahwa belum waktunya. Kamu akan bertanggungjawab setelah kamu menjadi dokter."

Tok..Tok..Tok.

Pintu ruang tamu diketuk,“Syalom.” Terdengar sapa dari luar.

Beberapa pasang mata menengok keluar, seorang wanita cantik berdiri di depan pintu, dipandang takjub mereka yang ada di ruang tamu.

“Saya mau bertemu Romo Pramudya.”

“Oh. Saya sendiri. “

“Papa tidak bisa datang, tiba-tiba ada urusan bisnis ke Jakarta yang tidak bisa ditunda. Saya mewakili beliau. Perkenalkan saya Merriana Suisita Krisanto.”

“Selamat datang anakku, Romo sudah menantikan kedatanganmu.”

“Kok Romo menunggu kedatangan saya? Bukankah Romo janjian sama papa?”

“Papamu sudah telepon semalam , tidak bisa datang dia katakan ada malaikat yang diutusnya.” Jawab Romo, disambut Merriana dengan tersenyum malu-malu di wajahnya yang  cantik.

“Adakah yang bisa bantu saya mengambil beberapa dos pizza dan ice cream buat anak-anak panti?”Tanya Merriana.

Dokter Dante langsung berdiri mengikuti wanita cantik yang membuka bagasi , menunjukkan dua puluh dos pizza dan boks berisi ice cream,”Wah banyak banget.” Ujar dokter Dante.

“Papa bilang biar anak-anak panti puas makan pizza dan ice cream.”

Dokter Dante menatap wanita cantik yang sibuk mengeluarkan dos pizza kemudian menyerahkan ke tangan dokter Dante dan pak Saksono.

“Anak-anak panti tidak pernah makan pizza, pasti mereka heran makanan apa pizza itu.”Ujar dokter Dante.

“Kalau ice cream?”Tanya Merriana.

“Biasa, kalau ada yang datang merayakan ulang tahun di panti.”

“Pak  boks ice cream!” kata Merriana memerintah dokter Dante disambut dokter Dante dengan tersenyum.

Inilah awal pertama perkenalan Merriana Suisita Kristanto anak satu-satunya keluarga Kristianto, pengusaha kaya  yang  berprofesi sebagai desainer  , penampilannya modis, introvert  kagum pada kegigihan dokter Dante dalam meraih cita-citanya.

Merriana diperkenalkan Romo Pramudya pada dokter Dante. Sejak itu mereka berteman. Dokter Dante kemudian mengambil pendidikan  dokter spesialis bedah saraf yang bisa diraihnya tepat empat tahun. Lulus cumlaude, menjadi kebanggaan sponsornya , yakni bapak Andrew Kristanto. Setelah melamar pada rumah sakit swasta  bergengsi di Semarang, dokter Dante Sp.B pindah ke Semarang.  Ketampannya, kepintaran ,  berpredikat sebagai dokter bedah  muda membuat siapapun yang memandangnya terkagum-kagum melihat ketampanan dan penampilannya yang stylish. Campur tangan Merriana, dokter Dante  yang semula berpenampilan sederhana, apa adanya dan cuek pada penampilan berhasil mengtransformasikan  menjadi dokter muda bedah yang fasionable.

Merriana memenuhi kebutuhannya dalam berpenampilan, busana, sepatu, sandal bahkan sandal rumah sakit yang wajib dipakai juga pilihan Merriana. Dari pertemanan selama setahun, dilanjutkan dengan kencan pertama mereka di gerai Pizza di kota Surabaya. Dokter Dante dan Merriana sama-sama suka makan pizza dan ice cream.Tiga tahun  sudah mereka merajut cinta, tiga tahun Merriana menahan kesabarannya menunggu dilamar dokter Dante yang kunjung melamarnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • TERPASUNG CINTA PALSU   BAB 126. PULANG KE RUMAH.

    Keheningan berselimutkan ketegangan terasa di kamar perawatan Dragnar. Kedua orangtua menatap Dragnar.“Mas…”“No. Mereka harus minta maaf pada kamu karena mereka kamu menderita lahir dan batin.”“Mas, sudahlah meminta maaf itu tidak bisa dipaksakan…”Terdengar pintu diketuk, Merri akan beranjak ke rah pintu yang tiba-tiba terbuka, dokter Prabu bersama para medis masuk.“Selamat pagi pak Dragnar. Wah.. sudah terlihat stabil kesehatannya.”Kemudian menoleh , menatap pak Baron,”Ternyata pak Baron ada juga di sini. Kemarin mantu bapak ke tempat praktek saya katanya suaminya sudah bosan di rumah sakit, kangen sama anaknya yang sudah lama tidak bertemu.”“Apakah suami saya bisa pulang untuk beberapa hari?”Tanya Merri.“Hum.. tiga hari saja, tidak boleh lebih. Sesudah itu perlu pemeriksaan yang lebih intensif sebelum dilakukan operasi.”“Terima kasih dok.Selama di rumah saya akan merawatnya dengan baik sesuai petunjuk dokter.”“Apakah perlu peralatan medis ketika nak Dragnar boleh pulang k

  • TERPASUNG CINTA PALSU   BAB 125." MINTA MAAF KEPADA MERRI"

    "Ibu, sulit bagi saya mengijinkan pak Dragnar pulang, dikhawatirkan sakitnya kambuh, terutama kejang -kejang. perlu di tangani segera. Penyebarannya sangat cepat dan sudah menyerang jaringan otak terdekat.Dari MRI kami menemukan lokasi dan ukuran Gliobastoma Multiforme karenanya pak Dragnar akan ditangani juga oleh dokter bedah saraf.”Merri tertunduk lesu,”Dok, kami punya bayi. Suami saya .. kangen melihat anaknya. Apakah bisa .. sehari…mmm.. tiga hari di rumah. Siapa tahu dengan melihat kelucuan anaknya bisa menjadi obat penghibur baginya.Rumah sakit melarang bayi dibawa sampai ke kamar pasien.”Dokter Prabu menatap wanita yang terlihat tak berdaya di hadapannya, pasrah mendengar perkataannya.Dokter Prabu kemudian menahan napas, menelan ludahnya. Ia sulit memenuhi permintaan wanita, istri pasien yang sedang dirawatnya, tapi karena kerinduan suaminya ingin melihat bayi mereka yang tentunya sedang lucu-lucunya, serta mengingat sebentar lagi pasien akan menjalani operasi yang sulit,

  • TERPASUNG CINTA PALSU   BAB 124. REKONSILIASI BERHASIL

    Merri mematung dalam duduknya, bibirnya terkatup rapat seolah-olah ingin menjaga agar jangan mengeluarkan lagi kata-kata tanpa dipikirkan lebih dahulu.Merri tidak tahu apa yang harus dilakukan dan dikatakannya agar misinya untuk rekonsiliasi bisa terwujud. “Nak Dragnar sudah lama menderita sakit kepala, sering mual dan muntah-muntah. Beberapa kali daddy sarankan ia ke dokter tapi ia selalu menolak, katanya masuk angin,”Dad, aku masuk angin perlu obat untuk tolak angin atau dikerok. Anehnya setelah minum dan dikerok mbok Minah dia langsung sehat.” “Katanya sejak kuliah di London dia sering sakit kepala .Kembali ke Indonesia, sakit kepalanya semakin parah malah disertai mual dan muntah-muntah.Mas kira asam lambungnya naik, kata dokter sih bukan asam lambung. Setelah dilakukan medical check dan foto di kepalanya, ada tumor kecil di kepalanya, dokter sarankan dioperasi, tapi mas Dragnar menolak.” “Anakku Dragnar tidak ingin menyusahkan kami. Ia menanggung sakitnya sendiri .” “Maaf

  • TERPASUNG CINTA PALSU   BAB 123. REKONSILIASI?

    Setelah berdoa, Merri duduk di sofa panjang , merenung kembali doa yang dipanjatkan ke hadirat Sang Penyelenggara Ilahi. ‘Perlukah aku mengadakan rekonsialiasi dengan keluarga Braspati, demi Dragnar? ‘ batin Merri. Merri menoleh ke arah pria yang tertidur lelap setelah minum obat penghilang sakit kepala, wajahnya tirus, masih menyisakan pucat dan berbaring tak berdaya.Merri mencoba berpikir secara dewasa, perlukah aku memilih untuk membalas sakit hatiku dan sakit hatinya Dragnar?Apa keuntungan yang aku peroleh ? Atau memilih untuk tidak membalas demi ketenangan batinku? Dragnar yang sakit kanker otak stadium 4 sudah menyita ketenangan batinku, perlukah aku tambah dengan membalas sakit hatiku dan sakit hati Dragnar? ‘Luka yang timbul di hati ku dan hati Dragnar perlu diobati agar dalam merawat Dragnar aku tidak disibukkan untuk terus menyakiti balik. Inilah kebijaksanaan cinta, yaitu melindungi orang yang kita cintai dengan memberikan pengampunan,’batin Merri. Merri teringat wejangan

  • TERPASUNG CINTA PALSU   BAB 122. SALIB KEHIDUPAN

    Drama yang diperankan Jennifer Mariska dan ibu Aida telah berakhir di kamar perawatan Dragnar. Merri dan Dragnar sepakat tidak akan turut campur mengenai masalah yang diperbuat mereka berdua, biarlah keluarga Braspati yang menyelesaikan dengan pihak kepolisian.Merri bertekad akan memfokuskan pada perawatan dan pengobatan Dragnar. Bersama Dragnar, saatnya Merri akan merangkai kembali mimpi yang pernah pudar. Mimpi indah bersama Dragnar yang terlewati karena badai yang dihembus Jennifer dan ibu Aida. Mimpi mereka kembali setelah doa Merri dan kenekadan Dragnar untuk merajut kembali masa-masa indah mereka.Masa lalu ditinggalkan , masa depan yang ada di depan mata harus mereka jalani, meskipun Merri tahu perlu pengorbanan, kesabaran dan keikhlasan mendampingi Dragnar yang kadang-kadang sakitnya kambuh, sakit kepala yang sulit di atasi, kejang-kejang, mual dan muntah.Dalam merawatnya Merri selalu menatapnya dengan cinta, disertai senyuman jika Dragnar tiba-tiba muntah, kejang-kejang. J

  • TERPASUNG CINTA PALSU   BAB 121.DRAMA KEBOHONGAN

    Merri melihat Jennifer gemetar, wajahnya pucat, Jennifer tahu bahwa dia telah gagal.Jennifer yang sejak tadi diam rupanya menyimpan kemarahan karena merasa kedoknya terungkap siapa dirinya berusaha mempertahankan dirinya. Dia tidak ingin secepat itu gagal karena belum meraih semua seperti keinginannya.“Hai wanita jalang, saya ber tahu ya.. apartemen yang disewa suamiku beserta semua alat kontenmu saya sita. Karena dibeli dari uangku bukan uang suamiku. Suamiku tidak punya apa-apa. Sugar daddymu itu kere!”“Apa-apaan sih kalian ini menuduh saya pelakor. Hai, suamimu yang menipu saya, ngakunya orang kaya, punya tambang timah, merayu saya , ngajak nikah katanya istriku tidak bisa memuaskanku karena tidak bisa goyang .Gembrot! Aku sudah nikah siri dengan suamimu, aku ada hak…”“Nikah siri?”Tanya wanita itu.Jennifer Mariska , entah sadar atau tidak mengangguk keras .“Kamu tahu apa itu nikah siri? Pernikahanmu tidak tercatat di KUA. Hai, wanita jalang !Mau nuntut?Harta? Semua harta, mobil

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status