Home / Rumah Tangga / TERPIKAT ISTRI PRESDIR YANG DICAMPAKKAN / BAB. 5 Sandiwara Terus Berlanjut

Share

BAB. 5 Sandiwara Terus Berlanjut

last update Last Updated: 2024-04-21 15:26:17

"Ayo sekarang lo ikut gue!"

Keren mengikuti langkah Teo ke dalam kamar.

Teo naik ke atas ranjang lalu berbaring, ia meraih selimut dan menutupi badannya.

"Ayo naik!" ujar Teo.

"Ki..kita mau ngapain Teo?"

"Ayo naik gue bilang! gue kan sudah janji tidak akan menyentuhmu dan satu hal yang harus lo ingat, lo bukanlah tipe gue!"

Untuk menghentikan semua hinaan Teo kepadanya, Keren segera naik ke atas tempat tidur dan berbaring seperti Teo.

"Tutup mata lo! dan jangan katakan apapun!" Keren mengikuti apa yang dikatakan oleh Teo.

Teo menutupi tubuh istrinya dengan selimut. Lalu ia melakukan panggilan video dengan ibunya.

"Halo, Ma. Ada apa sih ganggu terus!" Ketusnya kepada Nyonya Dina.

"Nggak ada apa-apa sih, Mama hanya ingin melihay menantu Mama." tuturnya.

"Yaelah, kirain ada apa! Tuh lihat sendiri! Keren sedang tidur saat ini! Dia kecapaean semalaman, Ma!" ketusnya.

"Sepertinya istrimu kelelahan, Teo. Jangan terlalu nge gas deh kamu. Beri jeda sedikit!" Ada mimik khawatir yang ditampilkan Nyonya Dina saat ini. Ia takut menantunya itu jatuh sakit karena ulah anaknya.

"Mama tenang saja! Semua masih terkendali Ma."

"Oh ya, jangan lupa kalian secepatnya memberi Mama, cucu!"

"Yaelah, Ma! Baru juga nikah kemarin, sudah ngomongin cucu! Biarkan aku dan Keren saling mengenal dulu. Baru setelah itu, kami memikirkan tentang anak. Lagian jika Mama mengganggu kami terus, bagaimana kami bisa mewujudkan impian Mama?" bujuknya kepada ibunya.

"Baiklah, Mama tidak akan mengganggu kalian lagi. Bersenang-senanglah disana. Jangan lupa sampaikan salam Mama kepada Keren jika ia sudah bangun nanti." Seru sang mama lagi.

"Beres, Ma! Nanti saya akan sampaikan." Setelah itu Teo mematikan panggilan telpon itu.

"Selesai! Bangun lo!" hardiknya kepada Keren.

Keren segera membuka matanya dan menjauh dari ranjang.

"Gue mau pergi dulu. Jangan lupa yang gue katakan tadi. Jika para orang tua menelpon lo, bilang saja kita lagi di Bandung. Apa lo mengerti?" seru Teo lagi.

"Iya, aku mengerti."

"Bagus kalau begitu! Jadilah istri yang penurut! Dan jangan membantah! Imbalannya, aku akan memanjakan mu dengan uangku!" celetuknya lagi.

Keren hendak menjawab perkataan Teo. Kalau ia tidak butuh uangnya. Namun dengan cepat Teo berkata,

"Kamu jangan pernah membantah peritahku! Terima saja nasibmu, menjadi istriku! Istri pajangan demi mewujudka kerajaan bisnis para ayah kita! Hahahaha, sungguh miris!" Ia tertawa dengan sinisnya, mengejek perlakuan para orang tua kepada mereka

"Teo, apakah kamu sudah makan?" tanya Keren.

"Kebetulan tadi, saya banyak memasak nasi goreng. Jika kamu mau, aku bisa mengambilkannya untukmu." ucapnya ramah.

Ada sedikit kesejukan di hati Teo saat Keren menawarkannya untuk makan. Namun hatinya tetap menolak untuk lebih jauh mengenal Keren. Menikmati banyak wanita lebih menantang baginya.

"Gue nggak lapar! Sudah! Lo jangan banyak omong. Gue pergi dulu, silakan kembali ke tempat Lo!" bentak Teo.

"Teo, bisa tidak, jika Kamu ngomong tidak membentak?"

"Kenapa, hah? Keberatan, lo?" kesalnya.

"Iya! Aku keberatan! Karena aku ini istrimu!"

"Hahahaha, istri yang tak dianggap maksud, lo?" 

"Terserah kamu, mau anggap aku seperti apa! Tapi aku ini istri sahmu! Bersikaplah yang sopan kepadaku!" Keren dengan berani menantang Teo.

"Yaelah! Cerewet! Whateverlah! Gue pergi dulu!" serunya. Lalu membanting pintu apartemen dengan keras.

Keren mencoba sabar dengan semua sikap Teo kepadanya. 

Perlahan  ia meninggalkan rumah singgah mereka dan kembali masuk ke dalam apartemennya.

Sesampainya di apartemen. Ponselnya berdering, dan ia melihat di layar ponselnya jika ibundanya yang menelpon.

Keren berkali-kali mengabaikan panggilan itu karena ia bingung mau menjawab apa. Setelah menyusun beberapa ide dalam otaknya. Akhirnya Keren mengangkat panggilan itu.

"Ha..halo, Ma." sapanya terbata.

"Halo, Keren. Kok kamu baru angkat telpon dari Mama?" tanya sang ibunda.

"Ma..maaf, Ma. Tadi aku sedang di dalam toilet." Entah kenapa, Nyonya Monik mengubah panggilan itu menjadi panggilan video. Sejujurnya ia khawatir dengan anak gadisnya itu.

Keren mengubah panggilan itu menjadi panggilan Video.

"Sayang, kamu sudah selesai mandi?" tanya sang ibunda.

"Sudah, Ma. Baru saja.

"Oh ya, suamimu kemana?"

"Te..Teo sedang mandi, Ma." ucapnya gugup.

 Nyonya Monik seakan punya firasat tentang anaknya saat ini. Ia lalu berkata,

"Keren, apakah Kamu baik-baik saja disana?" 

"A..aku baik-baik saja kok, Ma." jawabnya lagi-lagi dengan terbata.

"Ma, bisakah kita menyudahinya dulu?" 

"Lho kenapa, Ke?"

"Tadi Teo mengatakan untuk mengajakku makan di luar. Tapi Aku belum siap-siap." Ujarnya lagi.

"Oh begitu? Baiklah, jaga dirimu baik-baik disana, salam buat Nak Teo."

"Iya, Ma. Nanti Aku sampaikan." Lalu dengan cepat ia mematikan panggilan video itu.

"Maafkan Aku, Ma.., Aku terpaksa berbohong." isaknya tiba-tiba.

"Aku harus mencari cara terlepas dari pernikahan bodoh ini!" gumamnya dalam hati.

Teo keluar dari mobilnya yang di sopiri oleh orang kepercayaannya bernama Gultom.

"Kita sudah sampai, Tuan." ucapnya.

Teo keluar dari mobil dan langsung menuju ke dalam. Saat ini ia sedang berada di gudang pembuatan senjata-senjata ilegal miliknya.

Ia mengecek langsung pembuatan senjata-senjata itu dan memastikan pembuatannya sesuai dengan yang asli.

Ternyata selain suka bermain wanita. Teo juga memiliki beberapa usaha ilegal. Kerajaan bisnis ilegalnya itu, sudah lama ia kelola. Sehingga namanya sangat tersohor diantara para pebisnis ilegal lainnya.

Gultom menghampiri Teo yang sedang melakukan pengecekan dan membisikkan sesuatu ke telinganya.

"Kurang ajar! Berani-beraninya ia mengancamku!" hardiknya marah.

"Culik orang itu! Aku ingin menghabisi nyawanya sekarang juga!" Teo mendapat ancaman dari salah satu kolega bisnisnya dan dia tidak suka digertak seperti itu.

"Baik, Tuan. Sesuai perintah mu." jawab Gultom lalu segera menelpon beberapa anak buahnya untuk menculik orang itu.

Setelah mengetahui jika orang tersebut sudah ditangkap. Gultom segera melajukan mobil menuju tempat eksekusi. Tempat ini biasa digunakan Teo untuk menyiksa orang-orang yang mengkhianatinya dan ada beberapa diantaranya, ia menghabisi nyawa mereka dengan tangannya sendiri.

Teo masuk ke dalam ruangan itu. Dengan membawa sebuah cambuk di tangannya.

"Jadi, Anda yang berani mengancam saya?" Beberapa cambukkan Teo hadiahkan di tubuh pria itu.

"Ayo, memohonlah di depan Saya!" hardiknya marah.

"Lebih baik Saya mati dari pada Saya harus memohon kepada orang sebejat dirimu!" jawab orang itu lantang, seakan tak peduli beberapa bagian tubuhnya yang terluka akibat cambukkan Teo.

"Jadi itu keinginanmu? Mati di tanganku?" Namun tiba-tiba orang itu meludahi muka Teo.

"Kamu akan segera mendapat balasannya Teo, atas semua perlakuan jahatmu!" ujarnya lantang.

"Kurang ajar, lo!" Lalu dengan cepat, Teo menghajar orang itu dengan kepalan tangannya secara bertubi-tubi.

Bersamaan dengan itu, bunyi sirine mobil polisi bersahut-sahutan menuju tempat itu.

"Bos, polisi datang! Kita harus segera pergi!" teriak Gultom.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • TERPIKAT ISTRI PRESDIR YANG DICAMPAKKAN   BAB. 51 Makna Cinta Sejati Yang Sesungguhnya

    Hari ini, tepatnya tiga tahun usia putra kesayangan dari Keren dan Moses, bernama Devid Adlen. Sebuah pesta perayaan ulang tahun telah dirancang oleh keduanya.Begitu banyak tamu undangan yang hadir meramaikan pesta ulang tahun Devid.Tak terkecuali pasangan Erik dan Ani juga ikut menghadiri pesta itu. Mereka juga turut membawa anak-anaknya.Silvi dan Bimo juga turut hadir di acara tersebut. Sayangnya pernikahan mereka belum dikaruniai anak sampai saat ini. Mungkin saja Tuhan masih menguji keduanya.Dari kejauhan Bimo terlihat memandang ke arah Keren. Hatinya mulai merasa sendu, sakit, dan perih bagai telah disayat oleh belati tajam. Ternyata pria itu masih mencintai Keren sampai saat ini.Bimo sekalipun tidak memiliki cinta kepada Silvi. Bagaimana pun sang istri mengambil hatinya. Namun hati Bimo tetap tak bergeming.Silvi hampir kehabisan akal namun dia juga tidak akan melepas Bimo karena dia sangat mencintai suaminya.Di a

  • TERPIKAT ISTRI PRESDIR YANG DICAMPAKKAN   BAB. 50 Welcome Baby Devid Adlen

    Sembilan bulan kemudian,Di sebuah gedung perkantoran."Apa? Baik saya akan segera ke sana!" Dengan langkah tergesa, Moses buru-buru berjalan dan memerintahkan asisten nya untuk segera membawanya ke rumah sakit.Pria itu baru mendapatkan kabar jika Keren, sang istri akan segera melahirkan bayi mereka.Ternyata setelah mereka kembali dari bulan madu beberapa waktu yang lalu, Keren langsung hamil.Kabar kehamilannya, tentu saja menjadi berita heboh untuk kedua belah pihak keluarga. Apalagi saat ini, Keren hendak melahirkan.Akan semakin heboh saja."Bagas! Apakah kamu tidak bisa mempercepat laju mobilnya?" serunya sedikit khawatir."Ini sudah sampai kecepatan maksimal, Tuan Muda." jawab Bagas, sembari terus berkonsentrasi membawa mobil itu, menuju ke rumah sakit."Shitt! Tapi kita kok nggak nyampai-nyampai, sih?" geram Moses."Sabar, Tuan Muda. Sebentar lagi kita juga akan sampai." seru Bagas lagi.Mos

  • TERPIKAT ISTRI PRESDIR YANG DICAMPAKKAN   BAB. 49 Hot Night

    Moses lalu menundukkan kepalanya menghadap kedua bukit kembar itu, dia lalu mulai menjilati ujungnya dengan lidahnya dengan gerakan lembut, secara bergantian."Sssssstt ...." desisnya Keren lagi.Keren merasakan kenikmatan yang sungguh luar biasa, saking enaknya. Dia meremas rambut Moses dan menarik rambut suaminya, dirinya benar-benar sudah tidak tahan. Seperti ada yang hendak mendesak hendak ke luar dari bagian inti tubuhnya."Akh ... Moses!" teriaknya tertahan disaat tubuh bagian bawahnya bergetar hebat. Pertanda Keren mendapatkan pelepasan pertamanya. Kakinya terasa lemas seketika.Moses tersenyum puas mendengar jeritan pertama istrinya. Baru permainan jari-jarinya saja, mampu membuat Keren terbang melayang ke udara untuk pertama kalinya.Tubuh istrinya seketika roboh, jatuh ke atas tempat tidur. Sisa-sisa pelepasannya masih terlihat dari kedua kakinya yang masih bergetar. Moses tidak menyia-nyiakan hal itu. D

  • TERPIKAT ISTRI PRESDIR YANG DICAMPAKKAN   BAB. 48 First Night

    Pagi tadi, pesawat pribadi yang membawa Moses dan Keren tiba di Negara Finlandia di Eropa bagian Utara. Angin musim semi menyapa mereka saat itu. Setelah sarapan, Moses segera membawa istrinya ke beberapa destinasi wisata di negara yang dijuluki negara paling bahagia di dunia. Keren sangat takjub dengan keindahan alamnya dan segala fasilitas yang sangat memadai di negara besar ini.Lalu pada malam harinya, Moses mengajak istrinya untuk makan malam romantis. Dengan ditemani cahaya lilin-lilin kecil, keduanya memulai makan malam romantis mereka, di dalam kamar hotel, yang super mewah. Sambil makan, Moses berkali-kali menatap ke arah istrinya, yang membuat Keren menjadi semakin gugup."Moses, dari tadi menatapku kayak gitu. Aku kok jadi merinding begini, sih?" ucapnya dalam hati.Bagaimana Keren tidak takut, dari tadi Moses menatapnya sangat dalam.Sementara sang pria yang menatap istrinya saat ini, terlihat memang sudah tid

  • TERPIKAT ISTRI PRESDIR YANG DICAMPAKKAN   BAB. 47 The Wedding Moses And Keren

    Akhir minggu yang penuh kebahagiaan. Hari ini tepatnya, Keren dan Moses akan mengikat janji suci pernikahan mereka. Hari yang cerah, secerah hati kedua mempelai, Keren dan Moses yang sedang berbahagia saat ini. Ballroom hotel bintang lima di daerah Jakarta Barat tersebut, telah disulap menjadi lebih elegan dan mewah. Dalam acara wedding hari ini, semua keluarga dari kedua belah pihak, yakni dari pihak pengantin pria dan pihak pengantin wanita sama-sama telah hadir saat ini. Selain keluarga besar mereka, juga terdapat tamu-tamu lain yang datang demi sebuah undangan yang telah diberikan oleh pihak keluarga mempelai. Ada begitu banyak kolega Keren dan Moses yang juga ikut datang dan menghadiri hari bahagia mereka.Di acara wedding megah ini, juga terdapat banyak sekali makanan-makanan mewah yang disajikan. Ada makanan western yang melimpah dan beberapa menu makanan lainnya.Keren dan Moses juga telah dirias menjadi sangat canti

  • TERPIKAT ISTRI PRESDIR YANG DICAMPAKKAN   BAB. 46 Lamaran Di Tepi Pantai

    Keesokan harinya di meja makan. Oma Nena telah duduk dan menunggu Keren untuk bergabung sarapan dengannya."Morning, Oma." sapa Keren pagi itu.Gadis itu lalu duduk sambil mulai menyendokkan nasi untuk sang nenek dan dirinya. Keren penasaran karena pagi ini, Moses tidak bergabung bersama mereka di meja makan. Padahal tadi malam dia berada di rumah Oma Nena. Karena sangat penasaran Keren pun bertanya kepada sang oma,"Oma, Tuan Moses tidak sarapan juga?" "Eh, kamu ngapain memanggil Moses dengan sebutan tuan? Dia itu umurnya tidak lebih jauh darimu. Panggil Moses saja," tegur Oma Nena."Maaf, Oma. Sudah menjadi kebiasaan saya memanggilnya seperti itu. Karena kami sering bertemu saat jam kantor." Keren mencoba menjelaskan."Itu kan, di kantor. Sekarang kan sudah sangat berbeda." Oma Nena juga ikut menyuarakan isi hatinya kepada Keren."Maaf, Oma. Maksud saya, Moses kok nggak ikut bergabung dengan kita di meja makan un

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status