Hari yang dipilih untuk keberangkatan pasukan tentunya merupakan hari baik yang khusus dan spesial. Di hari itu pagi-pagi sekali matahari telah merekah bercahaya, namun tidak panas membakar. Angin bertiup lembut, sepoi-sepoi dan membawa kesejukan, bahkan turut membawa aroma rerumputan yang menyegarkan.
Seluruh pasukan Liang yang berjumlah seratus ribu orang tersebut berada dalam kondisi puncak. Apalagi Pasukan Utara, mereka tahu Panglima pemimpin mereka adalah Yu Shi yang telah berhasil memadamkan Pemberontakan Cheng Xi Bo. Mereka seakan mendapat keyakinan, pada pertempuran kali ini pun mereka pasti juga akan menang. Untuk menambah keyakinan moral mereka Yu Shi masih menempatkan pasukan An Dao Dui ke dalam pasukannya. Pasukan kecil namun lihai yang dipimpin Song Qiu itu diselipkan di sela-sela kecil barisan, dimaksudkan sebagai senjata rahasia untuk menekan musuh. Ternyata seluruh formasi ini sangat berguna, bahkan masih meningkatkan semangat tempur
Tapi belum bertarung sampai sepuluh jurus, Yu Shi menemukan dirinya telah terdesak. Ini di luar dugaannya; Enkhjargal yang bertubuh cebol dan ceking ternyata mempunyai kekuatan raksasa. Dibutuhkan tenaga sangat besar untuk bisa mengimbangi Enkhjargal, namun walau Yu Shi telah mengerahkan seluruh kekuatannya, tetap saja ia tidak mampu mengalahkan sang jenderal Khanate. Sebentar saja kekuatan Yu Shi telah terkuras habis. Ia sudah nyaris tidak mampu melawan lagi. Dan Enkhjargal yang masih tetap tak tergoyahkan itu mengangkat tombaknya tinggi-tinggi, siap melancarkan serangan penghabisan. "Yu Shi!!! Awas!" Yu Shi tertegun. Cao Xun telah berdiri di sampingnya, tengah menangkis serangan Enkhjargal dengan pedangnya. Segera saja kedua pemuda itu terlibat dalam pertempuran adu tenaga. "Sial... Bagaimana mungkin bocah sepertimu bisa sekuat ini...?!" Cao Xun merutuk keras. Dia sendiripun juga tidak mampu menandingi ke
Tidak ada gurat penyesalan ataupun rasa malu terpancar dari mimik wajah Ma Yong Quan, sebaliknya tatapan penuh keangkuhan lah yang kini diedarkan olehnya. "Hari ini, walaupun kita kalah dari Khanate, namun kita telah berhasil mengetahui formasi dan bentuk penyerangan mereka. Ini justru merupakan informasi bagus bagi kita seperti yang juga dianjurkan oleh Sun Tzu." Maksudmu Strategi "Kagetkan Ular dengan Memukul Rumput di Sekitarnya"? Tapi bukankah itu seharusnya dilakukan pada saat melawan musuh yang sama sekali belum pernah kita lawan? Sementara kau kan sudah sering melawan Khanate? Yu Shi membatin satir. "Kita pun dapat memastikan bahwa Benteng Ulaankhovd sangat tidak cocok untuk diserang, dan aku pun menjadi semakin yakin bahwa, dari lima benteng perbatasan terluar Khanate, memang sebaiknya kita menyerang Benteng Baruun-Urt, pasukan yang menjaganya berjumlah paling sedikit dari pasukan benteng lain..."
Tidak ada seorangpun dari pasukan Liang yang mampu menduga taktik kerjasama yang dijalankan pihak Khanate dengan Tukhestan ini, tidak juga Yu Shi. Walau ia sendiri tidak mengerti mengapa tiba-tiba saja perasaannya menjadi sangat tidak enak. Ia merasakan betul ada sesuatu yang jelas-jelas salah. Nalurinya mengatakan ada sesuatu yang tidak beres tengah terjadi saat ini, dan akan mengancam nyawanya bila ia tidak segera membereskannya. Ia berjalan mondar-mandir dari satu sisi ruangan ke sisi yang lain dengan raut wajah penuh kegelisahan. Melihatnya, Cao Xun merasa sangat gerah, lalu bertanya, "Sedari tadi kulihat kerjamu hanya mondar-mandir saja. Apa strategi Ma Yong Quan benar-benar akan membuat kita kalah?" "Malah mungkin lebih parah dari itu Aku sendiri juga tidak mengerti" Yu Shi menggelengkan kepalanya, tampak sangat kebingungan. Ia lalu menghempaskan dirinya ke sebuah kursi di dekatnya. "Kita jelas tidak boleh menuruti dengan m
Tipuan yang dilancarkan Yu Shi terhadap musuh-musuhnya berhasil dengan gemilang. Si mata-mata melaporkan kepada Khan Ganbold dan Raja Yerzhan persis seperti yang diperintahkan Yu Shi, dan saat kedua raja itu melihat tubuh si mata-mata yang penuh dengan luka lebam dan goresan, mereka segera mafhum mata-matanya ini telah ketahuan. "Pasti sudah dicekoki laporan palsu," Jenderal Enkhjargal berujar. Alis Khan Ganbold berkerut. Ia lantas memberi perintah pada pengawalnya, "Penggal kepala orang ini!" Si mata-mata kini ketakutan setengah mati. "Yang Mulia!!! Saya mengatakan yang sejujurnya!..." Dia tidak sempat meneruskan permohonannya karena kepalanya telah keburu terpenggal dan jatuh menggelinding di lantai. "Jadi bila orang ini berbohong, lantas apa yang Han Yu Shi sebenarnya rencanakan" Khan Ganbold tampak sibuk berpikir. Raja Yerzhan mengungkapkan pendap
Pasukan yang menjaga Baruun-Urt dikepalai oleh Jenderal Enkhjargal, yang segera terkesiap melihat kemunculan Yu Shi di sana. Gigi sang Jenderal mengatup geram. Ternyata Li Run Fang bukan, Han Yu Shi tidak sepengecut yang dibayangkan Raja Yerzhan, dia malah masih berani tampil di tengah-tengah pasukan Liang. Memang sudah kuduga bocah ini bukanlah bocah sembarangan. Dan pula, dia adalah keturunan langsung Han Ming Shi sang Penguasa Dunia Hmm, menarik! Aku ingin berduel dengannya! Yu Shi segera dapat melihat Enkhjargal. Bulir-bulir keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya, terlebih ketika ia melihat Enkhjargal balik menatapnya sembari menyunggingkan seringai mengerikan. Namun belum sempat ia merencanakan strategi perlawanan, Enkhjargal sudah muncul di hadapannya, tombak kebesaran sang jenderal mengarah langsung ke dadanya. "Kita bertemu lagi, Panglima Li Run Fang atau seharusnya kupanggil Yang Mulia Pangeran Han Yu Shi?..." sering
Merasa tidak ada gunanya lagi menutup-nutupi jati dirinya, Yu Shi segera membalas, sembari memaksakan senyum sinis penuh kemarahan, "Sungguh suatu kegembiraan besar bagi saya dapat bertemu kembali dengan Yang Mulia Raja, dalam peperangan seperti ini Saya pun jadi bisa menggunakan kesempatan ini untuk membalas dendam atas semua kekejaman yang telah kalian lakukan padaku dan saudara-saudaraku!" "Kalau kau sebut itu kekejaman, lantas apa yang kakekmu perbuat pada kami?! Dia memporak-porandakan negeri kami, membantai seluruh penduduk Rumair, melacurkan gadis-gadis terhormat, serta membunuhi orang-orang yang tidak bersalah! Apa yang kuperbuat pada kalian itu tidak ada seperseratus kekejamannya terhadap kami terhadap Tukhestan, dan juga terhadap seluruh dunia ini!" "Kenapa kalian selalu saja menjelekkan kakekku?! Kau selalu melebih-lebihkan keadaan! Kakekku tidak seperti yang kaukatakan itu!" Memang hati kecil Yu Shi selalu merasa he
Sengatan air dingin bagai hunjaman batu es itulah yang membuat Yu Shi kembali tersadar. Gemetaran, ia mendongak, memandang para pembesar Liang yang tengah berdiri di atasnya serta memperhatikannya dengan tajam. Dan tepat di hadapannya, Kaisar Liang berdiri, disertai Yong Quan yang berujar, "Keparat ini sudah sadar, Baginda. Anda bisa mengajukan pertanyaan kepadaya," "Pantas saja aku rasanya pernah melihat wajahnya... Benar juga, dia sangat mirip dengan mantan Kaisar Han... Dan kini, dia kembali untuk merebut kembali takhta..." Mendadak sang kaisar berseru, "Tidak ada yang perlu ditanyakan lagi! Pengawal, cepat seret dia dan hukum mati!" Yu Shi menunduk pasrah. Jadi akhirnya, segala jerih payahnya, perjuangannya selama belasan tahun ini pun harus berakhir sekarang... dengan begini mengenaskan??? Ia sungguh tidak rela... Betapapun, apakah ia mampu mengubah keputusan kaisar yang begitu gamblang? Dapatkah ia melarikan diri dari ribua
"Aku sudah berpikir matang-matang dan dengan penuh pertimbangan" suara Kaisar bergetar karena marah, "Dan keputusanku tetap! Keturunan darah sesat ini harus dijatuhi hukuman mati!" "Ayahanda Kaisar!!!" Seisi ruangan ganti memandang orang yang barusan berseru tadi, yang ternyata adalah Xiu Lan. Terbirit-birit berlari masuk ke dalam ruangan, Puteri cilik itu berseru, "Ayahanda! Xiu Lan mohon jangan hukum mati Panglima Li! Panglima Li bukan darah sesat, dia orang yang sangat baik!" Kaisar kembali terperangah. "Xiu Lan! Kau jangan bilang kau juga!..." "Panglima Li orang yang sangat baik, Ayahanda! Dia bersedia menolong orang yang memerlukan bantuan! Dia bahkan telah menyelamatkan saya dari kaum pemberontak dan menyembuhkan saya!..." "Oh. Lihai benar darah sesat yang satu ini, memikat adik ketiga" Ying Lan bercelutuk. Xiu Lan memelototi kakakn