Home / Romansa / THE HERA'S KING / 4. Hera Sagita

Share

4. Hera Sagita

last update Last Updated: 2021-07-05 16:55:02

"Hubungi pemilik design ini, gue mau dia yang menginterior seluruh ruangan gue, dan selama ia bekerja, gue mengungsi di ruangan darurat," ujar King. Mendengar titah bossnya, dengan segera Juyan mengirimkan email tanda deal bagi pemilik akun bernama Hera Sagita. Lalu ia juga menghubungi sekretaris Wina untuk menyuruh beberapa orang OB membersihkan ruang darurat untuk CEO di Quality TBK.

Sementara itu di sebuah perumahan sederhana, seorang gadis bernama Hera Sagita, yang biasa dipanggil Hera, sungguh begitu terkejut saat ia membuka laptopnya dan melihat jika ada balasan email dari Quality TBK yang berisikan jika desain interior yang ia buat lolos review dan ia ditunggu besok pagi di kantor sekretariat Quality TBK.

Alangkah senangnya hatinya, ia yang baru saja lulus kuliah dan berusaha mendapatkan pekerjaan dengan melempar beberapa lamaran di perusahaan tidak menyangka keisengannya membuat desain interior sebuah ruangan perkantoran dapat membawanya ke Quality TBK yang merupakan salah satu perusahaan raksasa yang ada di Jakarta. Saking senangnya, Hera berlari keluar dengan membawa laptopnya dan berlari menuju kamar Ayahnya. 

Ayah Hera, menderita stroke, sejak dua tahun terakhir ini. Ia dapat berkuliah dengan mengandalkan beasiswa dari kampusnya. Hera adalah salah satu mahasiswi cerdas di kampusnya, ia pun lulus dengan predikat cumlaude. Hal tersebut membuat ia lulus lebih awal dari teman-teman seangkatannya.

Saat ini, ia tinggal bertiga dengan Ayahnya dan adik tirinya Ewan. Ibu kandung Hera telah lama meninggal sedangkan Ibu kandung Ewan meninggalkan Ayah mereka setelah mengetahui jika pak Tobi menderita stroke dan tidak dapat menghasilkan rupiah lagi.

Untuk menopang hidup mereka, sambil kuliah Hera berjualan pakaian secara online, ia bersama Ewan, setiap week-end pergi belanja ke pasar Tanah Abang memilih baju-baju yang akan mereka jual kembali secara online. Ewan bertindak sebagai kurir pengantar barang disel-sela ia juga bekerja sebagai ojek online.

Saat ini Ewan, kuliah semester akhir.  Ia bukanlah putra kandung dari pak Tobi, tetapi ia lebih memilih ikut pak Tobi saat ibunya menggugat cerai ayah tirinya itu. Namun ibunya sudah membina rumah tangga kembali dengan suami barunya.

Hera sampai di kamar ayahnya, terlihat adiknya Ewan sedang menyuapi Sang Ayah.  "Ayah.., Lihat ini," Hera menyodorkan laptopnya. Pak Tobi melihat dengan seksama layar laptop anaknya, alangkah terkejutnya pak Tobi saat melihat jika anaknya menerima email dari perusahaan raksasa itu.

Seketika Ayahnya bahagia dan merasa bangga dengan Hera, dengan berlinang air mata memeluk putri kesayangannya itu. "Selamat ya kak, semoga ini adalah awal kesuksesan kakak" ujar Ewan antusias dan tersenyum ke arah Hera.

Pak Tobi dulunya adalah seorang pengusaha sukses, namun karena persaingan bisnis, ia ditipu oleh rekan bisnisnya.  Lambat laun kehidupan mereka berubah, saat ayahnya menikah lagi dengan Ibunya Ewan yang suka menghambur hamburkan uang ditengah himpitan ekonomi keluarga. Akhirnya utang pak Tobi menumpuk di bank, ia tidak dapat membayarnya. Alhasil semua kekayaannya disita oleh pihak bank. Belum lagi istri barunya yang ketahuan selingkuh dengan rekan bisnisnya. Membuat pak Tobi down, dan akhirnya jatuh sakit terkena stroke.

Ayahnya masih menangis.  "Ayah jangan menangis gitu dong, Hera janji, akan selalu membuat Ayah bahagia, asalkan Ayah juga punya semangat untuk sembuh, nanti jika Hera sudah gajian, Ayah akan mulai terapi lagi ke rumah sakit," ujar Hera kepada Sang Ayah dan dibalas anggukan oleh pak Tobi.

Hera keluar dari kamar ayahnya bersama Ewan. "Wan.., Kakak mau bicara dulu sama kamu." Ewan pun keluar dari kamar, mengikuti langkahnya. "Wan, ini uang kuliah kamu, kebetulan kakak dapat bonus dari pelanggan kita, kamu bayar kuliah kamu" ujarnya. "Tapi kak, ini kan uang kakak. Kakak juga harus memikirkan diri kakak sendiri" ujar Ewan. "Kita ini keluarga Wan, sudah seharusnya keluarga itu harus saling membantu, udah ah, kakak mau tidur, udah malam, kamu masuk kamar juga, ayah pasti sudah nungguin kamu".

Mereka pun berpisah dan masuk ke kamar masing-masing. Di dalam kamar terlihat pak Tobi sudah tertidur dengan pulas, namun tidak dengan Ewan. Ia merasakan sakit di dadanya jika mengingat perilaku ibunya terhadap Hera dan pak Tobi. Namun Hera sama sekali tidak pernah membencinya dan membenci ibunya. Ia bertekad dalam hati jika suatu saat ia sukses ia akan kembali membalikkan keadaan menjadi seperti semula.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • THE HERA'S KING   155. The last

    Lui langsung mencari sang mommy. "Selamat sore jagoan Opa?" sapa tuan Roland kepada cucunya. "Oma, Mommy kemana,kok nggak kelihatan?" ia bukannya membalas sapaan kakeknya. Ia malah menanyakan keberadaan sang mommy. Jadinya tuan Luther menjadi terbengong-bengong dengan sikap cucunya itu. Sifat Lui bertolak belakang dengan sifat kakaknya Kiran yang menyapa kedua kakek dan neneknya dengan semangat. "Welcome home.., Oma, Opa," ucap Kiran lalu memeluk keduanya. "Lui.., kamu nggak kangen sama Oma?" Nyonya Yesi pura-pura sedih. Ia sangat tau kelemahan cucunya. "Tentu saja, Lui kangen Oma," ujarnya lalu memeluk omanya dengan erat. Namun ia tidak mau memeluk opanya. "Opa jangan sedih ya, sini main sama aku saja," Kiran mengetahui raut kesedihan di&n

  • THE HERA'S KING   154. Lui si posesif

    Empattahun kemudian,"Kiran.., anak Daddy, Where are youbaby..," ucap King yang mulai mencari keberadaan anak sulungnya itu di setiap ruangan dalam rumahnya, karena tadi ia sengaja mampir ke sekolah anaknya untuk menjemputnya, namun gurunya mengatakan jika si anak sudah dijemput duluan oleh seseorang.Jelas saja ia sangat kuatir karena Bu Gurunya kurang kenal dengan orang itu, ia hanya berkata jika ia adalah sopir keluarga Elwood.Ditambah lagi, istrinya Hera sedang ngambek dengannya sudah dua hari ini. Semua gara-gara putranya yang lahir setelah dua tahun Kiran hadir dalam kehidupan mereka.Lui Putra Elwood, demikian nama putra mereka. Walaupun Luimasih berumur 2 tahun namun tingkahnya seperti anak yang berumur lima tahun, ia sering kali menjalihi King.Satu persatu King menyebut nama-nama orang yang ada di rumahnya. Namun tidak ad

  • THE HERA'S KING   153. Baby K, Kirani Putri Elwood

    "Sayang.., pelan aduh..," King merasa sangat kesakitan karena untuk kesekiankalimya Hera menancapkan kuku-kukunya dilengan King.Saat ini Hera sedang berjuang di ruang persalinan untuk melahirkan bayi pertama mereka.King yang sok jago,melarang mami Yesi dan mama Lisma untuk menemaninya masuk ke ruang bersalin. Alhasil ia yang menjadi bulan-bulanan istrinya yang sedang berjuang melahirkan bayi mereka.Hera terlihat menahan rasa sakit yang teramat sangat, namun bibirnya sama sekali tak mengeluh, hanya sorot matanya yang mengeluarkan banyak air mata, mengisyaratkan rasa sakit yang mendalam."Sayang.., semangat baby, kamu pasti bisa!" King mencoba menyemangati Hera, ia juga menyeka keringat yangsudah bercampur air mata di wajah istrinya."Bu Hera, sekali lagi kita coba, kepala si kecil sudah mulai nongol nih, tarik napas dalam-dalam, l

  • THE HERA'S KING   152. Ritual suci

    Beberapa bulan kemudian,"Sayang.., i'm home baby.., where are you?" ucap King setengah berteriak mencari keberadaan istrinya di dalam kamar."Aku disini mas," jawab Hera yang baru saja selesai mandi."Kamu baru selesai mandi sayang? ayo buruan, aku akan mengantarmu ke rumah sakit," ujar King lagi."Lho mas, bukannya pagi ini kamu akan menghadiri meeting penting?" seru Hera bingung. Soalnya mami Yesi mengatakan jika suaminya sangat sibuk hari ini jadi, ibu mertuanya yang akanmenggantikan King untuk mengantarkannya ke rumah sakit."Sayang.., yang terpenting bagiku saat ini hanya kamu dan bayi kita, yang lain mah.., lewat! lagian kamu nggak usah kuatir ada dua tim kuat yang ikut mendukung suksesnya perusahaan kita," jelas King kepada istrinya."Maksud mas, tim kuat yang bagaimana sih?"

  • THE HERA'S KING   151. Semua menjadi jelas

    Pagi hari pukul enam, Hera terbangun dan merasakan badannya terasa capek. Ia melihat sekelilingnya, "aku ada dimana?" gumamnya dalam hati.Ia lalu mengitari pandangannya di dalam ruangan itu. Akhirnya ia tau jika ia sedang berada di dalam rumah sakit.Tangannya juga telah di infus, ia lalu mengingat bayi di dalam kandungannya."Bayiku.., apakah kamu baik-baik saja nak?" Hera mulai terisak, dan menangis tersedu-sedu. Tuan Roland danNyonya Yesi yang sedang menjaga Hera seketika terbagun dari sofa yang mereka tiduri."Pi.., Hera sudah sadar! segera hubungi dokter!" pinta nyonya Yesi kepada suaminya.Sementara ia sendiri menghampiri ranjang tempat Hera terbaring."Ra.., kamu sudah bangun?" sapa nyonya Yesi lembut."Mi.., bayiku mi.., bayiku bagaimana mi?" isaknya lagi."Kamu tenang ya Ra, cucu mami

  • THE HERA'S KING   150. Hera ditemukan

    Juyan yang baru saja mendapat laporan dari Jonas, jika Hera saat ini di rawat di sebuahrumah sakit, segera membawa King menuju rumah sakit dimana Hera sedang dirawat.Sepanjang perjalanan King mencoba terus mengumpulkan kesadarannya. Ternyata pengaruh wine yang ia minumtadi mulai bereaksi.Sesampai di rumah sakit, ia langsung menerobos masuk ke dalam ruangan unit gawat darurat, ia tidak peduli lagi jika beberapa perawat menghalangi jalannya.Ia melihat istrinya yang terbaring tidak sadarkan diri, dengan wajah pucat dan infus yang terpasang di tangannya.Ia lalu menggenggam tangan istrinya sambil menangisia berkata, "Ra.., kamu kenapa sayang? maafkan aku, bangun baby.., maafkan aku..," lirihnya."Dokter bagaimana keadaan istri saya?" tanyanya kepada dokter yang bertugas di UGD saat itu."Kondisi pasien saat ini

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status