Share

3. Mengenangmu

Juyan sampai ke dalam kamar, ia melihat King mengigau dengan penuh peluh di sekujur tubuhnya. Ia segera membangunkannya, secara perlahan. "Tuan muda, are you okay?" King seketika sadar dari mimpinya dan langsung terduduk di di atas kasur.

"Antarkan aku kepadanya, sekarang..!" Juyan segera memenuhi perintah bossnya. Ia segera menelpon sopir pribadi King untuk bersiap siap. Saat ini mereka sedang berada di perjalanan menuju sebuah pemakaman mewah di daerah Karawang.

King turun dari mobil dengan membawa seikat bunga mawar yang sudah di persiapkan oleh Sang Sopir sebelumnya. Ia melangkah diikuti oleh Juyan menuju sebuah makam seorang gadis bernama Gladis.

Gladis, satu-satunya wanita yang mampu membuat King bertekuk lutut dengan cinta. Ia jatuh cinta sepenuhnya dengan Gladis, namun takdir berkata lain, karena suatu penyakit yang menggerogoti tubuh gadis pujaannya itu membuatnya harus merelakan kepergian Gladis selamanya.

Sudah berbagai cara Ia lakukan untuk menyelamatkan Gladis, namun gadis pujaannya itu memilih untuk menyerah dan membiarkannya pergi dengan damai. Itu adalah penyesalan terbesar dalam dirinya, saat ia mengiyakan permintaan Gladis, karena nyatanya ia masih mengingat dan merindukan gadis itu sampai detik ini. Genap dua tahun hari ini Gladis telah pergi, namun ia masih belum melupakan kekasihnya itu.

Mobil King kembali melaju menuju Jakarta. Ia langsung menuju apartemennya. Kebetulan pengawal pribadinya juga tinggal di apartemen yang sama dengannya.  Ia juga membeli apartemen yang bersebelahan dengan yang ia tinggali untuk pengawal pribadinya itu. Sehingga Juyan mengurusi keperluan King dua puluh empat jam dalam sehari.

King sampai ke apartemennya, "gue mau mandi agak lama, setelah itu gue makan," ujarnya sambil berlalu menuju kamarnya. Juyan segera memesan makanan buatnya melalui jasa pesan antar makanan online. Setelah itu, ia berlalu dari situ menuju ke dalam apartemennya. Ia mengambil kesempatan membersihkan dirinya selagi bossnya itu sedang berendam yang katanya akan lama.

Tidak lupa Juyan menghubungi, sekretaris Wina untuk mengetahui jika ada hal mendesak yang perlu King tandatangani. Wina mengabarkan jika situasi kantor aman terkendali, hanya saja banyak desain interior yang masuk ke emailnya. Mendengar hal itu ia buru buru mandi, tidak sabar melihat hasil desain orang orang yang sudah mengirim email kepadanya. Setelah selesai mandi, ia segera menuju apartemen King.

Kebetulan ia berpapasan dengan jasa pengantar makanan online, ia langsung membawa pesanan itu dan menatanya di atas meja.Tidak ada rasa risih sama sekali dari Juyan untuk mengurusi bossnya itu bahkan ia dengan senang hati melakukannya.

Sudah hampir satu jam King berada di dalam kamar mandi. Sambil menunggu bossnya selesai mandi, Juyan membuka iPadnya dan memeriksa email-email yang masuk dan memindahkannya menjadi satu folder. Begitu banyak desain interior yang masuk, namun satupun tidak ada yang ia sukai, apalagi King. Ia kembali memasang iklan lebih luas agar makin banyak orang yang tau.

Setengah jam kemudian, King selesai mandi, dengan hanya menggunakan kimono ia menuju meja makan, sambil makan, Juyan menampilkan beberapa hasil desain interior. Tanpa disangka, ia tertarik dengan salah satu desain interior, yang dikirim oleh seseorang bernama Hera Sagita.

Sontak ia kaget dengan pilihan King, yang menurutnya norak. Namun berbeda dengan King, ia menyukai desain itu karena ada sentuhan warna peach. Warna kesukaan Gladis.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status