"Saat makan kau tidak ingin aku layani, kenapa untuk pakaianmu tidak sekalian wanita itu yang melayani, kau aneh!" balas Reyna.
Reyna akan melanjutkan langkahnya ketika Aldi menahan tangan wanita itu.
"Kau sudah berani membantahku? Kemana Reyna yang patuh pada suaminya dulu? Apakah semua ini karena ulah laki-laki brengsek itu," bisik Aldi di samping Reyna dengan tetap menahan tangan Reyna.
Reyna mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Aldi, tetapi wanita itu gagal melakukannya. Dia kemudian melangkah lebih dekat.
"Terserah Mas! Aku tidak peduli dengan semua penilaian Mas padaku, seperti aku juga tidak peduli dengan hubungan kalian!" seru Reyna tegas.
Aldi meremas tangannya dan mengeraskan rahang menahan marah. Dia lalu menarik tangan dan membawa Reyna ke kamar utama dengan sedikit kasar.
Aldi mendorong tubuh Reyna masuk
Aldi benar-benar cemburu tingkat tinggi, dia tidak terima kenyataan Reyna mencitai laki-laki lain Gimana readers? Lanjut gak? Komen dan vote author ya, jangan lupa bintang 5 nya di kolom komentar. Love you more.
"Kau benar-benar perempuan menjijikkan!" teriak Aldi seraya mencambuk tubuh Reyna dengan ikat pinggang di tangannya. Aldi menarik rok selutut yang dipakai Reyna sehingga tubuh wanita itu sudah dibuat polos dengan paksa oleh Aldi. "Dasar j****g! Rasakan ini!" seru Aldi dengan tangan mengayun berulang kali mencambuk tubuh Reyna tanpa ampun. "Hentikan Mas Aldi," teriak Reyna pilu menahan perih dan kesakitan di tubuhnya. Dia merasa tidak mengenal suaminya saat ini. Air mata bercucuran memenuhi pipinya yang putih mulus. Aldi seperti kesetanan melucuti lalu mencambuk tubuh Reyna keras dengan luapan amarah yang tidak terkendali. Shettttttt! Shetttttt! Kembali terdengar suara sabetan ikat pinggang di tubuh seseorang yang tidak lain adalah Reyna "Ini untuk istri durhaka sepertimu! Dasar murahan!" u
"Talak aku mas. Aku hanya minta itu. Lepaskan aku, dan biarkan aku dengan kehidupanku sendiri. Aku pun juga akan membiarkanmu bahagia," ucap Reyna lemah dan bibir bergetar menahan sakit. "Tidak ... Tidak! Aldi kembali murka mendengar keinginan Reyna. "Aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi dariku. Kau pikir aku akan bahagia ketika kau pergi meninggalkan aku, hm?" Reyna tahu Aldi tidak rela melepaskannya. Pria itu tidak akan pernah mau miliknya diambil orang lain, tapi wanita itu nekad untuk tetap berusaha lepas dari suaminya. "Mas, aku tidak sanggup kau duakan. Mengertilah. Biarkan aku juga bahagia dengan pilihanku." Aldi tidak terima dengan semua keinginan Reyna yang ingin berpisah darinya. Pria itu tifak pernah mau Reyna pergi, apapun alasannya. "Tidak akan Reyna. Kau hanya milikku! Aku tidak akan melepasmu dan membiarkan laki-laki lain memilikimu, dan asal ka
"Sayang, bangunlah!" panggil Aldi kembali seraya mengguncang tubuh Reyna pelan namun, Reyna tetap diam. Pria itu lalu berjalan mengambil pakaian Reyna yang ada di walk in closet, sebab baju yang Reyna pakai telah rusak akibat dibuka paksa oleh Aldi. Aldi dengan rasa cemas dan khawatir segera menghubungi dokter Mario, dokter pribadinya sekaligus sahabat dia sewaktu SMA. *Ada apa Bro? apa ada masalah lagi dengan lambungmu?" tanya dokter Mario. "Segeralah ke rumah! Istriku tidak sadarkan diri!" Sesaat hening, Aldi hanya mendengar suara pintu tertutup. "Tunggu bro, aku baru saja selesai mandi." Aldi berdecak kesal, dia cemas dengan keadaan Reyna membuat dia mengharuskan untuk memaksa sahabatnya segera datang. "25 menit lagi kau sudah harus di sini," perintah Aldi tidak i
Satu-satunya orang yang berani pada Aldi hanya Mario, sahabat Aldi sejak kecil. Walaupun begitu Mario hanya berani ketika menurutnya sikap Aldi kelewatan dan pantas ditegur. "Bagaimana keadaan istriku, Mario?" tanya Aldi tanpa menanggapi perkataan Mario. "Kau gila! Kau hampir saja membunuhnya. Apa sih yang membuat kau berubah jadi iblis. Jika kau sudah bosan dengan Reyna, sudah biarkan saja dia denganku, aku bisa merawat dan menyayanginya, kebetulan aku belum menikah." "Kau pikir istriku barang! Aku serius Rio, apa yang harus aku lakukan?" tanya Aldi tidak memedulikan omelan Mario. "Biarkan dia beristirahat dan jangan menyakitinya lagi. Aku heran, punya istri cantik dan baik hati kayak Reyna malah kau siksa seperti ini." Aldi menghela napas dengan berat. Dia menarik rambutnya dengan gusar. "Lalu apa yang harus aku lakukan, Rio?" "Aku tidak tahu masalah kalian, tapi pesanku padamu, rawat dia dan minta maa
Aldi mencengkeram tangan Reyna kembali tanpa sadar karena ucapan Reyna yang menyakiti hatinya. "Akhhhh!" Reyna meringis kesakitan. Kilat amarah di mata Aldi terlihat jelas. Alis matanya terlihat saling bertaut dengan rahang yang mengeras. "Aku tidak peduli dengan cintamu padanya. Yang aku tahu, kau hanya milikku!" seru Aldi lalu melepas tangan Reyna kasar. Setelah berkata seperti itu, Aldi keluar meninggalkan Reyna di kamarnya. Terlihat sekali Aldi mencoba menahan diri dari rasa marah. Reyna terduduk di tepi tempat tidur. Sekujur tubuhnya masih terasa perih, dadanya kembali terasa sesak mengingat perlakuan Aldi padanya, wanita itu lalu menangis tersedu-sedu menyadari takdir yang menimpa. "Kau jahat, mas, kau kejam selalu menyakiti aku. Terlalu dalam luka yang kamu toreh padaku mas Aldi. Terlalu sakit kau menyiks
"Baiklah, Mas. Aku memberimu waktu sampai Azlea berumur 2 tahun, aku rela kau duakan asal kau mau mengabulkan permintaanku.' Aldi menatap Reyna dengan harapan baru, matanya menatap Reyna penuh harap agar istrinya segera mengutarakan syarat yang dia inginkan. "Apapun itu, aku akan berusaha mengabulkannya, asalkan kita selalu bersama. Katakan apa yang kau inginkan." Reyna terdiam sejenak, mengatur napasnya dan meyakinkan dirinya bahwa keputusannya tepat. "Aku ingin kita tetap serumah dengan Nadia dan Azlea. Namun, aku tidak ingin kau masuk ke kamar Nadia apapun alasannya, aku tidak peduli jika kau melakukannya di luar rumah kita, karena aku tidak akan melihat kalian bermesraan di hadapanku." Aldi berpikir sesaat. Bukan karena syarat yang Reyna inginkan, dia yakin itu sangat mudah dia kabulkan. Aldi hanya masih tidak percaya, Reyna akhirnya mau menerima diduakan oleh
Perhatian, Bab ini mengandung cerita dewasa (+ 18 tahun), mohon bijak untuk tidak membaca bagi yang belum cukup usia! "Sombong sekali, aku rasa tanpa Aldi kau bukan siapa-siapa, apa tidak takut jatuh miskin, hemm? kasihan sekali jika saat itu tiba, kau akan jadi gembel di jalan hanya dalam beberapa jam saja. Lagian mana ada laki-laki tahan sama perempuan mandul! menyusahkan saja!" ucap Nadia tersenyum sinis. Nadia lalu berbalik meninggalkan Reyna yang hatinya kembali sakit. Sangat sakit. Reyna menutup wajah dan bibirnya agar tidak mengeluarkan suara tangisan. Sungguh Nadia membuatnya sakit hati, dia tidak menyangka ternyata istri siri Aldi itu adalah wanita jahat yang tidak punya perasaan. **** Ini hari ketiga setelah perjanjian antara Reyna dan Aldi, sudah beberapa hari ini Aldi tidak ke kantor untuk mengurus Reyna. Dia mengawasi pekerja
Hari-hari kebahagiaan menyelimuti Reyna dan Aldi. Rumah tangga mereka kembali harmonis bahkan menjadi lengkap karena kehadiran Azlea di tengah-tengah mereka. Reyna sangat menyayangi Azlea seperti anak kandungnya sendiri. Tiga bulan pertama Aldi sangat menjaga perasaan Reyna, segala janji yang sudah dia sepakati pada Reyna selalu dia jaga, mereka tidak tahu bahwa sosok wanita kedua Aldi telah merencanakan sesuatu yang jahat. "Pa, bisa antar aku ke rumahku? Aku harus mengambil berkas-berkas yang tertinggal untuk pengurusan akte lahir Azlea. Aldi melirik Nadia yang berada di sampingnya. "Akte lahir Azlea bukannya akan diurus oleh Andre?" jawab Aldi datar sembari fokus menyetir mobil. Nadia menatap Aldi dari kaca spion. Laki-laki tampan yang dia puja terlihat sangat rupawan, entah mengapa Nadia sangat menginginkan sentuhan suaminya namun, bayangan Reyna menghapus haya