Home / Romansa / THE JERK IN LOVE / 2. Menemukan Istri

Share

2. Menemukan Istri

last update Last Updated: 2023-05-12 22:12:11

Happy reading!

Chapter 2

Menemukan Istri

Peduli amat dengan pria tua bernama Xavier itu, pikir Andrea. Terserah saja jika pria itu terus didesak untuk menikah oleh keluarganya, itu bukan urusannya. Juga dengan perjanjian pernikahan yang sudah ditandatangani, memangnya ada pasal yang akan menjeratnya? Andrea rasa tidak ada. Yang jelas dirinya jijik jika harus menikah dengan pria tua hanya untuk menghasilkan anak. Dan masalah hubungan dengan ibunya, biarlah waktu yang akan menjawabnya.

Wanita itu mengemudikan mobilnya dengan terburu-buru meninggalkan kediaman keluarga Lane dan menuju luar kota. Tanpa tujuan, hanya mengikuti nalurinya asalkan terbebas dari pernikahan yang mengerikan itu. Lagi pula umurnya baru dua puluh tahun, terlalu muda untuk menikah.

Andrea juga masih menjadi mahasiswa fakultas kedokteran, ia tidak ingin studinya terganggu oleh kehamilannya nanti. Ditambah lagi Jasmine akan mengambil anaknya, mustahil dirinya akan melepaskan begitu saja anak yang telah dikandungnya selama sembilan bulan kecuali dirinya tidak berbeda dengan ibunya.

Andrea memperdalam injakannya pada pedal gas, sesekali ia menoleg pada spion karena khawatir ada orang yang membuntutinya.

"Sial!" teriak Andrea ketika mesin mobilnya seperti terbatuk-batuk. "Ayolah, ini bukan saatnya kau bertingkah!" ucapnya seraya memukul setirnya, tetapi mau tidak mau menepikan mobilnya.

Kemudian wanita itu keluar, membuka kap mobil dan seketika ia terbatuk-batuk karena mesin mobilnya mengeluarkan asap.

"Shit!"

Kesialannya tidak cukup sampai di sana, ketika hendak menelepon layanan mobil derek, ponselnya mati karena kehabisan baterai. Andrea kini percaya jika hari ini adalah hari paling sial dalam hidupnya.

Ia merobek sedikit ekor gaun pengantinnya lalu berdiri di tepi jalan, melambai-lambaikan tangannya kepada setiap mobil yang lewat. Tetapi, sudah setengah jam tidak satu pun pengendara yang berhenti untuk menolongnya sementara matahari mulai terbenam.

Andrea harus secepatnya mendapatkan pertolongan atau ia terjebak malam di jalanan sunyi, ia ngeri membayangkannya. Ia mencari-cari sesuatu di dalam mobil, beruntung ia mendapatkan gunting di dalam dasbor mobil. Disobek-sobeknya gaun pengantin yang semula panjang dan berekor menjadi gaun mini lalu ia kembali berdiri di tepi jalan seraya melambai-lambaikan tangannya meminta pertolongan.

Sebuah Ferrari menepi, Andrea yakin jika pengemudinya adalah pria mesum yang menjijikkan. Terserah, siapa saja yang penting orang itu bersedia meminjaminya ponsel dan memberikan tumpangan menuju luar kota.

Kaca mobil itu terbuka dan Andrea mendekati mobil, ia mendapati pengemudinya seorang pria mungkin berusia tiga puluh tahun mengenakan kacamata hitam dengan kemeja putih dengan lengan digulung ke atas.

"Kau perlu bantuan, Nona?" tanya pria itu seraya melepaskan kacamatanya.

Suaranya berat, wajahnya sangat tampan dengan garis rahang yang tegas, alis tebal, dan mata berwarna hazel.

***

Xavier mendapatkan kabar dari kekasihnya sekaligus sekretarisnya kalau calon pengantin wanitanya melarikan diri. Jadi, ia menelepon salah satu bodyguard-nya untuk menemukan wanita yang kabur dari pernikahannya dengan cara apa pun dan secepatnya, Xavier lalu meminta sopirnya menepi dan meninggalkan sopirnya di jalanan.

Ia juga bukan orang yang baik hati sehingga bersedia menolong orang yang sedang kepayahan di jalanan, tetapi karena hari sudah sore dan yang terlihat kepayahan adalah seorang wanita, Xavier menghentikan mobil meskipun hanya untuk sekedar bermain-main. Siapa tahu suasana hatinya membaik.

Xavier biasa melakukan apa saja sekehendak hatinya saja, karena dia adalah Xavier Xarxas, anak seorang konglomerat yang terbiasa diperlakukan dengan spesial. Jadi, jika mood-nya tiba-tiba berubah, tidak seorang pun berani membuka mulut untuk sekedar mengingatkan apa lagi melayangkan protes.

"Ya, aku perlu bantuanmu," kata Andrea seraya membungkuk dan memegangi gaun di bagian dadanya. "Mobilku mogok, seperti yang kau lihat dan ponselku kehabisan baterai. Aku harus menelepon jasa derek mobil dan aku juga butuh tumpangan."

Bibir Xavier mengulas senyum miring, sepertinya wanita muda pengendara mobil bobrok itu sedang ditimpa malapetaka yang bertubi-tubi sore ini. Mengenaskan sekali, tapi bukan urusannya.

"Aku bisa memanggil jasa derek mobil untukmu, tapi aku tidak bisa memberimu tumpangan, Nona," ujar Xavier seraya menatap gaun yang dikenakan Andrea. Sangat minim, wanita itu tahu cara mendapatkan tumpangan dengan cepat, pikirnya.

"Kumohon, aku sangat memerlukan tumpangan," kata Andrea.

"Kurasa kau lebih baik menjual mobilmu ke tukang loak dibandingkan menggunakan jasa derek langgananku. Aku tidak yakin kalau kau bisa membayarnya."

"Aku tidak memerlukan penghinaan darimu saat ini, Tuan" ucap Andrea dengan ketus.

Xavier menangkap kekesalan di wajah wanita yang tidak dikenalinya itu dan merasakan kesenangan tersendiri menyaksikannya. Alis Xavier terangkat. "Selamat tinggal, Nona."

Namun, saat ia hendak menutup kaca mobilnya, wanita menghalanginya. Xavier menatap wanita berambut cokelat terang cenderung kemerahan itu dengan gusar, berani-beraninya wanita itu menyentuh mobil mahalnya.

"Kau harus menolongku kali ini," ucap Andrea memohon.

"Harus? Sejak kapan aku harus menolong orang yang tidak kukenal?" tanya Xavier dengan sinis.

"Dengar, Tuan. Orang tuaku baru saja memaksaku untuk menikahkan aku dengan pria tua yang mesum dan aku tidak mau, aku melarikan diri. Aku bahkan tidak tahu harus ke mana untuk sementara," ucap Andrea cepat-cepat.

Sungguh ada kebetulan di dunia ini, pikir Xavier. Dirinya baru saja ditinggalkan kabur oleh calon istrinya. Sekarang di depannya seorang wanita mengaku kabur dari pernikahan dan meminta pertolongannya.

"Kau benar-benar sedang sial, aku tidak ingin kesialanmu menular padaku," ejek Xavier.

"Aku akan melakukan apa saja sebagai tanda terima kasihku. Ah, iya. Aku bisa memasak, membersihkan rumah, atau pekerjaan lainnya. Aku akan melakukannya asal kau mau menolongku. Please, kumohon...."

Wanita ini lumayan juga, pikir Xavier seraya mengamatinya. Tubuhnya indah, wajahnya cantik dengan mata berwarna biru cerah berbingkai hitam dan bibir yang penuh. Sayang sekali jika dijadikan asisten rumah tangga.

Xavier berdehem. "Kau serius dengan ucapanmu?"

"Aku hanya bercanda," kata Andrea lalu mendengus. "Apa kau tidak melihat gaun ini?" Ia berputar lalu membungkuk dan mengangkat sisa-sisa sobekan gaun pengantin yang teronggok di atas tanah. "Lihat, aku baru saja menghancurkan gaun pengantinku."

Xavier mengambil ponselnya, menggeser layarnya seraya berkata, "Orangku akan menjemputmu."

"Hah?" kata Andrea.

"Apa kau tidak mendengar?"

"Kenapa harus menunggu orangmu?"

"Cih, memangnya kau pantas duduk di sampingku?"

Kemudian Xavier meninggalkan Andrea dan tiga puluh menit kemudian orang suruhannya membawa Andrea ke hadapannya di sebuah vila berukuran besar yang luar biasa megah bak istana.

Xavier duduk di sofa dan menumpangkan sebelah kakinya, ditatapnya Andrea dari ujung kepala sampai ujung kaki dan mata Xavier terpaku pada kaki jenjang Andrea.

"Di mana sepatumu?"

Andrea menatap kakinya yang bertelanjang. "Aku membuangnya."

Kedua alis Xavier nyaris bertautan dan merasa jijik. "Bersihkan tubuh istriku dan siapkan pakaian untuknya," kata Xavier kepada pelayan yang berada tidak jauh dari tempatnya duduk lalu mengambil ponselnya kemudian menelepon seseorang. "Ma, aku dan istriku sudah di rumah."

Bersambung....

Jangan lupa untuk meninggalkan komentar, rate, dan apa aja deh!

Terima kasih dan salam manis dari Cherry yang manis!

🌸🍒😊

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Putry Ismayanti
hahahahaha seru juga
goodnovel comment avatar
Elisa Icakgm
seru ya...apa udah tau ya kalo itu calon istrinya yang kabur
goodnovel comment avatar
kak rose
apakah xavier sdh menyadari klo andrea adl calon istrinya yg kabur??
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • THE JERK IN LOVE    End

    ENDAndrea melepaskan sepasang anting berlian yang melekat di telinganya, ia baru saja selesai melakukan foto untuk praweding yang bertemakan foto outdoor. Meskipun tema foto adalah outdoor sebenarnya Xavier dan Andrea mengambil foto tersebut di taman mansion tempat tinggal mereka. Menurut Andrea pengambilan foto di taman kediaman mereka lebih menghemat waktu sehingga ia dan Xavier tidak harus menyisihkan banyak waktu hanya untuk mendapatkan beberapa jepretan foto. “Apa kau perlu bantuanku?” tanya Xavier seraya memasukkan ponsel ke dalam saku celananya lalu melangkah mendekati Andrea. Ia baru saja selesai berbicara dengan sekretarisnya. Andrea tersenyum. “Bukankah kau harus segera pergi ke kantor?” “Masih ada empat puluh lima menit lagi sebelum pertemuan.” “Kau seharusnya memberikan contoh sebagai bos yang baik,” kata Andrea dan menatap Xavier dengan tatapan menggoda.“Aku lebih senang bersama istriku dibanding datang lebih awal untuk rapat yang membosankan itu.” Xavier menarik pi

  • THE JERK IN LOVE    37. Fakta Terkuak

    Chapter 37Fakta yang TerkuakXavier tidak menggubris pertanyaan Jasmine, ia melangkah melewati Jasmine menghampiri Andrea kemudian mengulurkan tangannya kepada Andrea.“Ayo pulang,” kata Xavier dengan begitu tenang.Andrea terlihat ragu-ragu, tetapi akhirnya menerima uluran tangan Xavier dan mereka pun berjalan melewati Jasmine yang masih berdiri terpaku di tempatnya. Tiba-tiba Xavier berhenti. “Jasmine, kuharap kau tahu posisimu,” kata Xavier dengan nada sangat dingin. “Di antara kita tidak pernah ada hubungan apa pun selain urusan pekerjaan.” “Aku tidak mengerti maksudmu,” kata Jasmine dengan sangat tenang.“Aku mendengar semua percakapan kalian tadi.” “Aku tidak bermaksud buruk, aku hanya bermaksud untuk melindungimu.” “Aku bisa menjaga diriku.”“Semua yang kulakukan adalah untuk melindungimu dari wanita yang mungkin hanya mengincar kekayaanmu saja.”“Kau tidak perlu mengkhawatirkan itu,” kata Xavier Lalu kembali melangkah meninggalkan Jasmine. Mereka menuju pintu keluar rest

  • THE JERK IN LOVE    36. mencintai Istriku

    Chapter 36Mencintai IstrikuAndrea berdiri di samping Xavier, menggamit lengan pria itu memasuki pesta di sebuah restoran di tengah kota Los Angeles. Ia mengenakan gaun berwarna hitam panjang dengan potongan leher asimetris dari desainer ternama, Andrea memilih gaun itu karena menimbang modelnya tidak terlalu terbuka di bagian leher.Baru saja mereka tiba di dalam ruangan VIP restoran, pandangan Andrea tertuju pada Jasmine yang duduk di samping seorang pria tua. Andrea menebak pria itu adalah tuan Lane, ayah Jasmine. Di ruangan itu ada empat orang, seorang pria berambut putih bangkit dari duduknya menyambut kedatangan Xavier dengan ramah. Pria itu adalah rekan bisnis yang Xavier maksud dan seorang wanita seusia Jasmine yang juga berada di sana mungkin putrinya, terlihat dari penampilannya yang mengenakan pakaian yang tidak sederhana dan tidak juga formal. “Silakan duduk, Tuan Muda Xarxas,” kata Mr. Sheldon, pria berambut putih dan Xavier menarik sebuah kursi di samping Jasmine untu

  • THE JERK IN LOVE    35. Sebuah Fakta

    Chapter 35Sebuah Fakta Andrea berdiri di balkon rumah sakit seraya berpikir jika analisa Sarah pastilah salah, ia tidak mungkin jatuh cinta pada Xavier meskipun ia tidak menampik jika Xavier memiliki paras rupawan dan daya tarik yang luar biasa. Wanita mana yang bisa menolak daya tarik Xavier? Apalagi di samping memiliki wajah rupawan Xavier juga pewaris satu-satunya kekayaan keluarga Xarxas yang menjadi nilai plus bagi pria itu. Andrea mencoba berpikir jernih. Xavier adalah pria yang bekerja sama dengan Jasmine, pria yang membuatnya terjerat dalam pernikahan yang tidak direncanakan, dan ingin membuatnya menjadi mesin pencetak anak untuk keluarga Xarsas sehingga dengan kesadaran itu sangat mustahil menurut Andrea kalau dirinya sampai jatuh cinta pada Xavier. Jika dirinya dan Xavier begitu akrab dan intim, menurutnya itu adalah hal yang mengalir begitu saja karena telah terbiasa dengan keberadaan satu sama lain selama ini. Tetapi, benarkah murni karena terbiasa dengan keberadaan Xa

  • THE JERK IN LOVE    34. Jatuh Cinta

    Chapter 34Jatuh Cinta Andrea terkejut manakala mendapati ibunya, Lilian Lane berdiri di depan konter ruangan staf kesehatan. “Andrea, bisa kita bicara sebentar?” kata Lilian. Andre menyapukan pandangan ke sekitar dan beberapa orang perawat ada di sana, ingin sekali mengusir Lilian tetapi seperti mustahil hingga akhirnya Andrea mengangguk dan menyusul langkah Lilian. “Bagaimana kabarmu, Sayang?” tanya Lilian ketika mereka tiba di pojok lorong yang sepi. “Ada apa?” tanya Andrea malas. Ia menduga kedatangan ibunya ada kaitannya dengan Jasmine. Lilian tersenyum menatap Andrea. “Bagaimana hubunganmu dengan Xavier?” “Hubunganku dan Xavier cukup baik.” “Baguslah, dan kuharap kalian tidak perlu bercerai.” “Kau sudah pernah mengatakannya.” “Aku serius,” kata Lilian sembari memindahkan tas di tangan kirinya ke tangan kanan.Andrea menatap ibunya dan tas mahalnya lalu tersenyum sinis. “Demi kepentinganmu? Kau tidak akan mendapatkan apa-apa dari ini. jangan bermimpi.” “Aku memang bers

  • THE JERK IN LOVE    33. Ciuman rasa Kopi

    Chapter 33Ciuman Rasa Kopi Andrea tidak mengejawantahkan perintah Xavier, ia justru membalas tatapan Xavier, sementara debaran di jantungnya semakin kuat. Rasa hangat melingkupinya, getaran-getaran aneh menjalari seluruh tubuhnya bagaikan sengatan listrik. Ia belum pernah merasakan perasaan aneh seperti itu sebelumnya, terhadap siapa pun. Apakah karena jaraknya terlalu dekat dengan Xavier sehingga perasaan asing itu muncul? Andrea berusaha menemukan jawabannya secepat mungkin tetapi ia tidak mendapatkannya hingga bibir Xavier telah mendarat di bibirnya dan ia menerima ciuman Xavier. Membalasnya seperti Xavier menciuminya.Andrea perlahan menutup matanya, menikmati ciuman Xavier yang beraroma kopi. Tangannya mencengkeram kaus yang Xavier kenakan saat lidah Xavier membelai lidahnya, kenikmatan menjalari tubuhnya. Andrea semakin kuat mencengkeram kaus yang dikenakan Xavier.Sementara Xavier menahan tengkuk Andrea dengan satu tangannya lalu memindahkan satu tangan Andrea ke pinggangnya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status