Tiga hari sudah berlalu sejak Ryo berhasil memecahkan teka-teki perpustakaan. Dan akhirnya waktu telah tiba untuk mengungkap rahasia di baliknya. Gerhana bulan akan terjadi pada jam 12.33 malam itu.
Ryo sudah mempersiapkan diri dan bergegas menuju gereja yang berada di luar lingkungan sekolah namun tak begitu jauh hanya berjarak 5 menit ke arah timur.
Dia mengendap-endap di antara tanaman untuk menghindari penjaga malam yang berkeliling di lingkungan sekolah. Ia berhasil keluar dari lingkungan sekolah dan menengok jam tangannya, “12.20, aku harus berlari dari sini,” pikir Ryo ketika melihat langit.
Jam 12.30 tepat Ryo sudah berada di dalam gereja yang tak terkunci itu. Dia melihat sekelilingnya, kaca-kaca besar berhias relik-relik kisah kenabian dan pengangkatan seorang manusia menjadi tuhan menghiasi gereja tua itu.
Kemegahan arsitekturnya membuat dia tertegun dan tak berhenti menengadah ke atas dengan mulut yang terbuka.
Diterangi len
Sebelum tidur, ia masih bertanya-tanya tentang naga hitam yang bersemayam di dalam pedang, apakah dia adalah kutukan yang disebutkan legenda? Ataukah seorang Dewa? Ryo mencoba untuk bermeditasi dan meletakan pedang di hadapannya. Ia mencoba merasakan kembali sensasi di saat ia terlempar ke dunia putih itu.“Kuryu?” panggil Ryo dalam pikirannya.“Ada apa?” Jawaban suara berat itu membuatnya tersentak kaget, menyadari bahwa yang ia alami bukanlah mimpi.“Kau benar-benar ada di kepalaku?”“Aku bersemayam di dalam pedangmu, tapi sepertinya kita sudah terhubung ketika sarung dan pedangnya bersatu."“Hey, apa kau juga melihat seperti yang aku lihat? Dan juga merasakan emosiku?”“Tentu, tapi aku tidak terlalu mengerti soal emosi manusia, sulit di mengerti dan sangat abstrak.”“Bahkan, kau sendiri lebih abstrak dari seluruh hal yang aku ketahui,”“....&rd
Pertarungan melelahkan selama berjam-jam di tengah samudera itu, akhirnya mulai menunjukan efeknya pada seluruh personel tim, sekuat apa pun tubuh mereka, akan tetapi kelelahan psikis tentu mempengaruhi kondisi tubuh dan membuat mereka semua terlelap di kursi empuk pesawat. Tak terkecuali untuk Elena, dia menutup matanya namun menerawang jauh ke dalam pikirannya tentang kejadian itu, ada sedikit rasa bersalah di benaknya.“Elena, inilah perang, takdir seorang yang memiliki kekuatan adalah untuk berperang,” gumamnya pada diri sendiri.Freyr tidur meringkuk di kursi paling belakang, sesekali Elena menatap mata si kecil lemah ini, namun masih tak ada kata yang terucap sampai akhirnya pesawat mendarat di atas menara Gedung WRA pada pagi hari karena pesawat mengalami kerusakan ringan.Sesampainya di dasar menara, ribuan kilatan lampu kamera menyambut mereka semua, James, Rocky, dan Rake, sibuk menyambangi media massa dan membual kehebatan mereka di medan
Di Asrama Putra Akademi White Raven. Ryo masih bertanya-tanya tentang simbol dan perkataan yang ia temukan di pojokan rak perpustakaan setelah pertemuannya dengan Lucas Sherwood. Di rak itu tertulis; “Space is The Lord and Time is The King, Only thee who know their self shall walk on the road of enlightment.” Ukurannya kecil dan hanya bisa dibaca jika mengambil satu buku setebal 15 cm bersimbol piramida dan bersampul kulit. Di sampulnya tertulis, “Ordo Masonry” Sebuah buku filsafat yang memuat pengetahuan berbagai macam agama di bumi dan berisi penuh perkataan teka-teki yang membingungkan. Tapi setelah membaca beberapa bab, Ryo sedikit mengerti apa yang di maksud buku ini, bahwa ada suatu organisasi religius di jaman abad pertengahan, yang menjaga rahasia-rahasia dunia, ilmu pengetahuan mistis kuno, dan pemahaman luar biasa tentang ketuhanan. Ryo semakin takzim membaca bab demi bab buku tebal itu. “Semua mahluk hidup, hidup di dimensi fana, ba
Hari-hari damai berlanjut di White Raven, letaknya yang sedikit jauh dari pusat kota membuat lingkungannya sangat nyaman perjuangan Katya selama ratusan tahun untuk mendapatkan kedamaian akhirnya tercapai.Berkat pencapaiannnya Washington bisa pulih dari peperangan maha besar, kota yang luluh lantah bisa bangkit dengan pesat berkatnya. Selain diplomasi politik, kekuatan menjadi hal paling penting untuk membangun sebuah peradaban.Freyr, berkembang sangat pesat di dampingi Susan, kemampuan kognitifnya yang mengagumkan, dia bisa memahami dan bisa mengusai bahasa bumi, hanya dengan waktu singkat.Kadang pertanyaan-pertanyaan yang ia ajukan membuat Susan bingung, kamarnya yang semula polos, mulai di penuhi buku-buku dan alat-alat peraga ilmu pengetahuan bumi, pagi hingga petang hari ia membaca buku-buku dan bermain dengan Susan.Malam berbintang menjadi favorit Freyr sehabis makan malam, Susan menceritakan banyak hal dan menjelaskan berbagai macam persoalan s
Satu hari sebelum penerimaan. Pagi hari, sehari sebelum penerimaan murid baru di Akademi White Raven, para calon murid akademi sudah ramai memenuhi area akademi. Ribuan unit mobil terparkir rapih di lapangan, dan ribuan calon murid dari berbagai ras bumi, ataupun ras dari luar bumi sudah datang. Masing-masing dari mereka melakukan pendaftaran ulang di dampingi oleh orang tua ataupun walinya, tak sedikit pula anak-anak konglomerat yang mengandalkan pelayan mereka untuk mengurus segala keperluan mereka. Ryo terbangun oleh suara gaduh di lorong asrama putra gedung A yang ia tempati, pandangannya berkunang-kunang setelah tak sadarkan diri selama sehari penuh. Ia mengambil segelas air dan mengintip sedikit melalui celah pintu keadaan di luar kamarnya. Puluhan calon murid baru sudah memenuhi lorong dan memasuki kamar mereka masing-masing. Satu kamar untuk dua orang, semuanya sudah terisi, hanya tersisa kamar Ryo yang belum ditempati oleh orang kedua. Dia menutup pi
Matahari kembali ke peraduannya, ketika Elena mempersiapkan gedung Stadium untuk acara penerimaan mahasiswa baru. Ratusan pekerja dengan segala keterampilan mendekorasi tempat itu. Membuat suasana gedung terkesan sangat meriah, ini semua dia lakukan karena kewajibannya sebagai Presiden Mahasiswa Akademi White Raven.Segala sesuatu yang berkaitan dengan situasi di dalam kampus berada di tangannya. Setelah dirasa cukup dan para pekerja bisa menyelesaikan detail-detail kecil, ia memutuskan untuk rehat dan berjalan-jalan di sekitar Washington. Pilihannya jatuh ke sebuah bar di pinggiran kota untuk bersantai sejenak.Sebuah bar yang memang diperuntukkan para Rifter baik dari kota ataupun luar kota. The Rifter’s Tavern, Lampu neon warna-warni di bentuk sedemikian rupa hingga membentuk kata tersebut, semakin lengkap dengan Animasi Hologram seorang wanita cantik yang sedang menari.Elena datang mengenakan Jaket Hoodie warna hitam, celana jeans ketat sepantat, dan
Hari yang ditunggu oleh ribuan calon mahasiswa akhirnya tiba. Prosesi Penerimaan Mahasiswa Baru akhirnya diselenggarakan, ini adalah proses yang penting bagi ribuan calon mahasiswa.White Raven sebagai Akademi paling bergengsi memiliki peran penting untuk mendidik dan menyeleksi para manusia muda berbakat.Disamping itu, fungsi akademi juga mengawasi pergerakan Rifter dan menjaga stabilitas kekuatan, dengan menawarkan berbagai manfaat dan keuntungan, menjadi bagian dari White Raven tentu membuat manusia bertalenta luar biasa ini berebut untuk mendapatkan kursi.Lulus dan mendapatkan lisensi Rifter White Raven, itu berarti mendapatkan kunci untuk berkarir di seluruh semesta Galaksi Bima Sakti.Wajah-wajah berseri dan bersemangat mulai memenuhi tempat duduk di arena utama dan juga tribun, Rifter dari berbagai kalangan memiliki bakat luar biasa berbaur menjadi satu.Walaupun terkesan berbaur tak membedakan strata sosial, dalam praktiknya calon mahasis
“Jadi, hari ini aku harus latihan apa?” tanya Ryo dengan nafas tak beraturan setelah menyelesaikan rangkaian menu latihan wajibnya.“Pondasi energi milikmu sangat rapuh, aku baru menyadari kemarin saat melawan Elena, energi di dalam tubuhmu memang besar tapi sangat tidak stabil,” balas Kuryu.“Jadi apa yang harus aku lakukan?”“Mudah saja, sekarang duduk bersila, lalu rasakan energi api dan angin yang ada di dalam tubuhmu.”“Baik,” Ryo duduk bersila layak pertapa dan berkonsentrasi, “Aku bisa merasakannya energi api dan angin di dalam tubuhku, bergerak tidak menentu di antara 3 gerbang, mereka terlihat tenang tapi saling berebut tempat."“Itu karena gerbang kedua belum kau buka sepenuhnya tapi kau sudah membuka gerbang ke 3, sekarang konsentrasi, pusatkan energi api dan angin di gerbang kedua, dua energi ini akan saling menguatkan jika perbandingannya tepat."“Perb