Share

CHAPTER 4

Tampak matahari sore itu menerangi langit sekolah membuat suasana temaram cenderung agak gelap. Saat itu Nadia berjalan santai keluar gerbang sekolah dan berbelok ke sebuah gang kecil disamping sekolah. Baru beberapa langkah saat Nadia berjalan ia melihat Adi dan teman badungnya sedang menawan Petra. Sambil memegang rokoknya anak itu menatap tajam kearah Nadia

”Heh bangsat! Liat nih temenmu bonyok kami pukulin, sekarang lu ikut kami ke atap sekolah! Atau kami akan menyudut muka si culun ini pakai rokok” Ancam Adi si anak badung

“Eh lo jangan seenaknya ya, gw laporin gu..” belum selesai Nadia menyelesaikan kalimatnya tiba tiba saja Adi menjambak rambut Petra menekan pipinya sehingga lidahnya menjulur dan segera setelah lidahnya menjulur Adi pun mengarahkan rokoknya yang masih tampak menyala ke arah lidah Petra

“Lihat nih kalau lu berani macam macam” hardik Adi saat itu

Nadia pun berlari ke arah Adi tampak mukanya sangat marah dan kesal kepada mereka

Petra segera menggelengkan kepalanya ke arah Nadia seakan memberi kode untuk jangan maju dan segeralah kabur. Karena bagaimanpun juga Adi dan geng anak badungnya sangat berbahaya untuk perempuan sepertinya

Tetapi Nadia tetap maju akan tetapi sesaat kemudian tiba tiba saja perutnya ditendang oleh salah satu anak badung yang bertubuh cukup besar sehingga Nadia pun langsung kehilangan kesadaran nya dan terjatuh.

Petra yang terkejut pun melepaskan dekapan Adi dan berteriak

“Nadia” !! Ujarnya sambil berlari ke arah Nadia yang sedang lemas di tanah.

-----

Tampak ambulance bergerak maju begitu cepat memecah kemacetan kota yang sangat padat sore itu didalam ambulan itu terdapat tubuh ceo yang sedang sekarat, tampak kepala belakang nya tak henti mengeluarkan darah, berkantung kantung darah telah disalurkan kedalam tubuh ceo saat itu

“Gawat tekanan darah dan denyut nadinya semakin melemah” ucap seorang perawat di ambulance itu.

“Segera suntik penambah adrenaline!” perintah seorang dokter yang ikut berada didalam ambulance itu

“Baik dok.” balas perawat itu

“Kita harus menyelamatkan orang ini, karena dia adalah seorang ceo perusahaan besar!” Ucap dokter itu dengan mata yang tajamnya ia menatap dalam dalam ke arah ceo yang sedang terbaring

Perawat itu menyuntikan obat yang dapat memicu kerja jantung lebih cepat

10 menit kemudian ambulance tiba di rumah sakit, disana terdapat kerumunan wartawan dari berbagai media baik dalam maupun luar negeri sudah menunggu kedatangan mereka

“Minggir kalian! jangan halangi kerja kami” Teriak para nakes disana

Mereka segera melarikan tubuh CEO itu ke ruang operasi

“Segera lakukan operasi!” perintah kepala Dokter disana ia merupakan Dokter bedah terbaik di rumah sakit tersebut

Tirai pun ditutup dan mereka segera melakukan operasi.

-----

Diatas atap gedung sebuah sekolah tampak beberapa anak sedang berada disana diantaranya Adi si anak badung bersama ke lima temannya. Disana ada Petra beserta Nadia yang tampak lemah memegangi perutnya, Adi menyuruh temannya untuk mengikat Petra dan membuat nya menyaksikan apa yang ingin ia lakukan kepada Nadia. Tidak itu bukan kenakalan anak remaja tetapi itu percobaan perbuatan kriminal yaitu pemerkosaan, tampak Adi dan kelima temannya berusaha memperkosa Nadia. Jelas terlihat pemberontakan dari Nadia yang luar biasa, tetapi dia yang seorang perempuan di pegang tangan dan kakinya oleh beberapa anak laki-laki jelas pemberontakan yang sia sia dari Nadia. Nadia pun tak kuasa menahan tangisnya, ia menangis memohon maaf kepada Adi si anak badung itu, tetapi Adi tampak tidak mempedulikannya.

“Buka kakinya!” perintah Adi kepada temannya yang sedang memegangi kaki Nadia

Dan sesaat sebelum adi membuka resleting celananya Petra pun berteriak, dengan tangan yang terikat dia berusaha menerjang Adi dan mereka pun bergumul sampai akhirnya petra terjatuh dan ditendang perutnya bertubi tubi oleh Adi

“Dasar anak miskin bangsat!, mati aja lu bangsat” teriak Adi sembari menendang Petra

Tampak darah segar keluar dari mulut Petra yang saat itu terbaring lemas di tanah sambil menahan kesakitan dengan tangan terikat

Tak kuasa melawan, Petra pun berusaha bangun dan berlutut menangis dengan mulut penuh darah dia memohon maaf dan meminta Adi dan geng nya melepas Nadia. Tetapi Adi tidak peduli dan berjalan dengan tersenyum ke arah Nadia yang masih dipegangi teman-teman badungnya

Petra tertunduk dia menarik nafas panjang dan berlari ke arah tepian atap sekolah dan tanpa ragu dengan tangan terikat dia melompat. Adi dan teman-teman nya pun langsung panik dan melihat ketepian atap mereka tertegun saat melihat tubuh petra berada di halaman sekolah tergeletak tak bergerak tampak darah segar keluar dari kepalanya.

“Si bangsat cupu miskin itu melompat dasar gila bagaimana ini?” Tanya salah satu teman badung Adi dengan nada panik

Adi hanya terdiam, itu tidak terlihat seperti bunuh diri jelas itu bukan bunuh diri karena tangan Petra terikat karena hal itulah dia segera berlari kebawah

“Ikut gue !” perintah Adi keteman-teman nya

Dan mereka pun segera berlari kebawah untuk mengecek tubuh Petra yang tergeletak bersimbah darah

“t-tampaknya dia masih hidup!” ucap salah seorang teman nya

“Gendut cepat lepaskan ikatan tangannya!” perintah Adi

Dan Adi memastikan bahwa tidak ada yang melihat kejadian itu, dia tampak gelasah melihat ke sekitar sekolah

Mereka segera melepaskan ikatan tangan Petra dan segera melarikan diri terbirit birit dari tempat itu

“Sial dasar anak miskin suka menyusahkan!” ucap Adi sambil berlari bersama teman temannya

Nadia yang sedari tadi melihat dari atas atap segera menyusul kebawah dengan tertatih tatih sambil memegangi perutnya dia menuruni anak tangga dengan susah payah

Sesampainya dibawah dia menangis sejadi jadinya saat melihat tubuh petra yang bersimbah darah. Dia segera menelpon ambulance dan tidak lama kemudian ambulance beserta polisi dan beberapa guru yang saat itu masih disekolah datang ke tempat kejadian

Nadia yang saat itu masih shock hanya bisa terdiam sampai seorang perempuan berlari kearahnya sambil menangis

“Petraaaaaa” Teriak perempuan itu sambil menangis

Nadia menyadari kehadiran perempuan yang tidak lain adalah ibunya Petra kemudian ia segera berlari untuk memeluk perempuan itu

“Apa yang terjadi nak?” Tanya ibu itu sambil menangis

“Petra lompat dari atap bu dia..” belum selesai Nadia mengucapkan kalimat selanjutnya perempuan itu pun jatuh pingsan

Tidak butuh waktu lama ambulance yang membawa tubuh Petra sampai dirumah sakit, rumah sakit itu adalah rumah sakit yang sama dengan rumah sakit tempat ceo dirawat

“Status?” tanya salah satu dokter saat petra dibawa keruang bedah

“Status kritis, cedera berat dibagian kepala karena terjatuh dari lantai 4 atap sekolah dok” jawab perawat yang menangani Petra pertama kali

“Baik segera lakukan prosedur operasi sterilkan tempat dan ambil peralatan segera!”

“Baik dok!” ucap para perawat disana

Dan mereka pun segera melakukan operasi kepada Petra

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status