Share

Bagian 17

Aku tertawa renyah saat Dirly melontarkan lelucon. Dia pandai sekali melucu, entah diajari siapa sampai dia bisa nyeritain hal selucu itu.

“Terus-terus gimana lagi?” tanyaku antusias.

“Ya terus dia—“

“TRIA!!” interupsi sebuah suara menyentak lantang.

Aku lantas menengokkan kepala ke asal suara dan mendapati Esa yang kini sudah berdiri tegap dengan kedua tangan terkepal di masing-masing sisi tubuhnya. Aku mendesah frustrasi, lagi-lagi dia selalu datang mengganggu di saat aku sedang bersama Dirly.

Apa bahkan dia gak bisa sekali saja membiarkan hidupku tenang?

"Ayo pulang!" ajak Esa bernada memerintah.

Aku lalu beranjak dan menatapnya datar. "Duluan aja, gue masih mau di sini kok."

"Lo ngebantah? Lo mesti pulang sama gue!" ujarnya tegas.

"Bro, lo duluan aja. Biar gue yang anterin Tria pulang nanti. Lagian, rumah kalian gak searah kan?

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status