Hai readers. Semoga masih setia sampai bab ini. Tiga bab lagi kisah Gina-Joel akan tamat ya. Terima kasih semuanya....
Joel terkesiap saat melihat siapa yang berdiri di depan pintu rumah Georgina. Brittany datang ke Italia tanpa memberitahu siapa pun. Tentu saja Joel tidak keberatan, tetapi di sisi lain dia memikirkan orangtuanya yang menginap di rumah Georgina. “Kapan mama datang? Kenapa tidak memberitahu kami? apakah mama naik taksi?” hujan pertanyaan keluar dari mulut Joel, masih terkejut melihat calon ibu mertuanya. Seandainya Joel tahu, dia pasti menjemput Brittany di bandara. Brittany tak menjawab semua pertanyaan Joel. Dia masuk, reflek Joel menyingkir dan memberikan jalan padanya. Brittany menelusuri rumah itu dengan matanya, mulutnya tak berhenti memanggil Georgina dan Zion. “Ma, mereka sedang keluar bersama mama dan papa.” Joel memberitahu Brittany tetapi wanita itu masih mengabaikannya. Menganggap Joel tidak ada, Brittany masuk ke kamar Georgina. Ternyata benar, dia tidak menemukan putrinya di sana. Brittany pergi ke kamar tamu dan dia menemukan koper dan barang-barang milik Har
Joel tidak bisa membendung kebahagiaannya. Dia memeluk Georgina sangat erat, mengalirkan semua kebahagiaannya kepada wanita itu. Joel tidak menyangka jika Brittany akan mengatakan hal itu, tetapi dia tahu Georgina tidak mungkin berbohong padanya. “Mama kamu tidak akan berubah pikiran, kan?” tanya Joel untuk memastikan, meskipun dia yakin hal itu tidak akan terjadi. Georgina tertawa melihat reaksi Joel. Dia pun sangat bahagia, akhirnya hubungan mereka mendapatkan restu dari Brittany. “Aku yakin mama tidak akan berubah pikiran, Jo. Aku sangat mengenalnya. Dia pasti sudah memikirkan ini dengan baik.” “Ya, aku tahu itu. Akhirnya aku mendapatkan restu dari ibumu.” “Aku ingin meyakinkan papa lagi, Jo. Kamu mau menemaniku, kan?” tanya Georgina, masih tersenyum sambil menyaksikan kebahagiaan Joel. “Tentu saja aku mau. Aku juga akan memberitahu orangtuaku tentang hal ini.” Joel sangat tidak sabar, dia ingin segera menikah dengan Georgina. “Sepertinya kita tidak perlu memberitah
Usai menemui dokter, Georgina mengajak Joel ke toko kue. Dia menginginkan kue coklat dan Joel mau mewujudkannya. Sopir telah menunggu mereka di depan rumah sakit. Joel tidak bisa menyetir tanpa SIM sementara dia tidak mengizinkan Georgina yang sedang hamil menyetir. Untung saja Gabriel berbaik hati, dia memberikan salah satu sopir dari kantornya untuk membantu mereka. “Kita akan mampir di toko kue,” ucap Joel pada sopir yang sedang membukakan pintu untuk mereka. “Baik, Tuan.” Hanya membutuhkan sepuluh menit, akhirnya mereka tiba di toko kue. Joel dan Georgina turun dari mobil, membiarkan sopir memarkir mobil di tempat yang telah tersedia. Karena ingin makan kue di tempatnya langsung, Joel mencari meja kosong untuk mereka. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan?” pelayan toko bertanya saat melihat Joel dan Georgina kebingungan. “Sepertinya semua meja sudah penuh tapi kami ingin makan kue di sini.” “Ada satu ruangan khusus di lantai tiga. Dari ruangan itu Anda bisa melihat pemand
Joel mencoba untuk tetap bekerja dengan profesional meskipun penyesalan begitu menjalar di hatinya. Dia merasa hatinya kosong tetapi di masih mengabaikannya. Hari lepas hari, dan sudah seminggu Joel mencoba untuk beradaptasi namun dia tidak bisa menerima kenyataan ini.Untuk mengusir semua penyesalan itu, Joel mampir di bar dan memesan minuman. Satu gelas, dua gelas, minuman itu belum cukup untuk membuatnya melupakan masalahnya. Akhirnya dia tidak bisa mengendalikan dirinya ketika tangannya terus menuang minuman alkohol ke dalam gelas.Joel mabuk, dan dia mulai meracau. Bartender yang ada di sana mencoba untuk membantu, dan di waktu yang sama Georgina menghubungi ponsel Joel.“Teman Anda mabuk berat. Saya yakin dia tidak bisa pulang sendirian,” ucap bartender.Georgina bergegas mengganti piyamanya menjadi kaos dan celana panjang. Dia mengambil kunci mobilnya dan dia pergi meninggalkan rumahnya.Sesampainya di bar, Georgina memapah Joel yang lebih tinggi darinya ke mobil. Georg
Georgina Moore dan Joel Raymond telah berteman sejak kecil karena pertemanan ibu mereka. Ketika masih kecil, mereka berdua sering bermain peran sebagai pasangan pengantin. Saat di sekolah, Joel juga sering melindungi Georgina dari bullyan teman-temannya. Joel berjanji akan selalu menyayanginya, bahkan akan melindunginya sampai mereka tua nanti. Sejak kuliah, Georgina pindah ke Italia karena ayahnya. Orangtuanya berpisah saat usianya masih dua belas tahun, dan saat itu dia lebih memilih untuk tinggal bersama dengan ibunya. Namun, karena keinginan untuk menjadi seorang perancang busana yang hebat, akhirnya dia menerima tawaran sang ayah untuk dikuliahkan di negaranya.Meskipun jarak telah memisahkan Joel dan Georgina, namun mereka masih berteman baik. Tetapi hubungan mereka mulai menjauh ketika orangtua Joel menginginkan Gina sebagai menantunya. Kala itu Georgina merasa sangat senang, berbanding terbalik dengan Joel. Joel merasa tertekan, berpikir jika orangtuanya sangat egois
Satu jam kemudian Joel tiba di restoran, dan dia mendesah ketika melihat Georgina sudah ada di sana. Joel menarik kursi dan dia duduk berhadapan dengan Gina. “Ada apa?” dia bertanya tanpa basa basi, seolah-olah bertemu dengan Gina hanya akan membuang waktu berharganya.“Duduklah sebentar!” balas Gina, masih mencoba kuat meski dia sakit karena sikap dingin Joel. Joel mendesah ketika dia duduk, dan dia menatap Gina dengan sorot mata dingin. “Aku tidak akan mau berbicara jika kamu masih menginginkan pernikahan dariku. Aku sudah mencintai wanita lain dan aku tidak mungkin menikah denganmu. Aku menyukaimu tapi bukan berarti aku harus menikah denganmu. Aku menganggapmu sebagai saudara karena kita sudah berteman sejak kecil.”Deg!Hati Georgina patah lagi sebelum dia memberi tahu kehamilannya. Awalnya dia ingin memberi tahu Joel tentang kehamilannya tetapi mendadak dia ragu.“Cepat katakan, Gina! Aku harus pulang dan memberi tahu orangtuaku tentang pembatalan pertunangan kita. Aku
Joel masuk ke rumah dan dia melihat Diane, ibunya. “Apa kau tahu kalau Gina akan pergi ke Italia?” tanyanya. “Tahu, Ma. Beberapa hari yang lalu Gina sudah memberitahuku.” Joel menjawab dengan ekspresi malas. Sikapnya akhir-akhir ini berubah, dia seperti tidak memiliki gairah untuk melakukan apa pun. “Apa kau tidak mau mengantarnya ke bandara?” Pertanyaan sang ibu membuat Joel terdiam. Dia bahkan tidak sempat memikirkan perasaan wanita itu karena dia sibuk dengan pekerjaannya. “Aku sudah menawarkan tumpangan tapi Gina menolak, Ma. Lagipula dia bukan tunanganku lagi,” jawab Joel. Diane mendesah dan dia melihat putranya. “Mama tahu hubungan kalian sudah berakhir, tapi kau jangan lupa kalau dia adalah temanmu sejak kecil. Dia tidak pernah melakukan sesuatu yang buruk selama ini. Apa kau akan mengakhiri hubungan kalian dengan cara yang buruk?” “Aku lelah, Ma. Aku mau tidur sekarang.” Joel menghindari percakapan dengan Diane. Dia sedang dalam mood yang buruk, dan dia tidak i
Mendapatkan dukungan dari orangtuanya membuat Georgina yakin untuk tinggal di rumah besar Darren. Meskipun sebenarnya dia lebih nyaman tinggal seorang diri di unit apartemennya namun setelah berpikir lagi akhirnya dia setuju. Paling tidak sampai anaknya lahir. Gina pasti membutuhkan mereka. Dia masih buta tentang kehidupan wanita hamil, apalagi tidak ada pasangan yang akan mendampinginya.Setelah dua hari tinggal bersama di apartemen, Gina akan mengantar ibunya ke bandara. Brittany akan kembali ke Shadowfall tanpa putrinya.“Nona, Tuan Moore meminta saya untuk mengangkut barang-barang Anda ke rumahnya,” ucap seorang pria. Dia adalah kurir yang ditugaskan Darren untuk memindahkan barang-barang Georgina..“Hanya dua koper dan dua kotak besar saja.” Gina menunjukkan barang-barang yang telah dia letakkan di ruang tamu. Dia hanya membawa barang-barang yang dia perlukan karena setelah anaknya lahir dia pasti akan kembali ke apartemennya.Pria itu memanggil rekannya dan mereka mengam