Share

Bab 120

 Benar. Memangnya kalau ketemu terus Caca masih mau sama dia? Dafa termenung, perasaannya jadi was-was tatkala memikirkan kejadian-kejadian buruk yang mungkin akan terjadi.

Ucapan Abizar tadi terus menghantuinya. Tanpa sadar tangan Dafa menarik gas lebih dalam, dan dalam waktu singkat dia telah sampai di rumah.

Baru membuka pintu dia langsung melihat bundanya yang sedang serius mengetik di laptop.

"Bun ...." Dengan lesu dia mendekati Fenti dan duduk di sebelahnya.

Wanita itu melirik sekilas lalu kembali menatap laptop.

"Apa?" Tanyanya.

"Gimana kalau besok Caca nggak mau ketemu aku, nggak mau pulang juga?"

"Ya dirayu."

"Kalau nggak mempan?"

"Usaha dong, Dafa ... masa semuanya kamu tanya, semua hal yang terjadi antara kamu dan Caca ujung-ujungnya Bunda yang mikir jalan keluarnya. Kamu itu udah cukup dewasa lho, kalau masih ragu mending nggak usah nyusul Caca!" Tegas Fenti.

Dafa meringis.

"Iya, iya ... ng

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status