Jika ditanya bagaimana definisi seorang Ethan Lee di mata Sara, tanpa berpikir panjang Sara akan menjawab dengan yakin. Ethan itu kasar, tidak berperasaan, temperamennya buruk, dan egois tentu saja.
Hari ini adalah kali kedua Sara mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari Ethan, Sara juga sudah terbiasa mendapatkan tamparan maupun kekerasan fisik lainnya yang seringkali ayahnya berikan ketika Sara berbuat sesuatu yang menurut ayahnya salah.
Berkali-kali Sara mendapatkan tamparan sejak dulu dari ayahnya, dan ini juga bukan pertama kalinya Sara di perlakukan oleh Ethan dengan cukup kasar, Sara bahkan masih ingat dengan jelas pagi di mana Ethan tiba-tiba datang ke apartemenya dengan wajah penuh lebam, lalu memaksanya berhubungan.
Tetapi, kali ini entah mengapa Sara tidak merasakan bahwa ia baik-baik saja seperti sebelum-sebelumnya. Bukan karena wajah kirinya yang menjadi merah, ataupun sudut bibirnya yang sedikit terluka.
Ethan melakukannya di hadap
"Kau ini bagaimana sih? Seharusnya kau tidak memperlakukan Sara seperti itu, bukannya kau menginginkan anak darinya?"Ethan berkali-kali mendengus kasar, mengabaikan berbagai ocehan bernada mengejek dari Hajin yang duduk di kursi seberang kursi miliknya. Sejak awal Hajin datang dan duduk di kursinya, dia tidak terus menerus mengoceh mengenai Sara yang dilarikan ke rumah sakitlagi.Lelaki Park itu terus menerus menyalahkan Ethan atas kejadian Sara yang pingsan karena stress. Padahal lelaki itu sendiri yang menyarankan pada Ethan untuk mengakui anak yang di kandung Sara, tetapi Hajin kini justru bersikap seolah Ethan adalah semua penyebab semua kesalahan yang terjadi.Jika saja Ethan tidak mengingat keduanya tengah berada di dalam keramaian orang-orang, dan tidak berada dalam acara makan malam, mungkin Ethan sudah memberikan Hajin satu bogem mentah di wajah lelaki keparat itu."Bisakah kau diam," desis Ethan semakin merasa kesal. Karena Hajin
‘Stupid, immatureI know now that it was all my faultMoron, such an idiotI know now that it was all my faultBaby I was a foolI was a fool’[WINNER – Fool]...Hajin penasaran, apakah ketika ayahnya masih seumuran dengan anak itu dia akan memiliki sorot mata yang sama?Meski anak itu kecil dan bahkan mungkin umurnya lebih muda dari Hajin, dia tidak pernah membiarkan dirinya ditindas. Bahkan ketika beberapa anak mencoba mencari gara-gara dengannya, dia tidak segan-segan akan memberikan balasan yang lebih mengerikan untuk ukuran seorang anak kecil. Anak itu memukuli anak-anak lain yang mengganggunya dengan kedua tangannya sendiri, sampai membuat orang dewasa yang melihat hal tersebut mau tak mau melerai dan menjauhkan si anak kecil tersebut dari anak-anak lainnya.Hajin kecil yang hanya tumbuh bersama ayah dan anak buah ayahnya yang selalu mengenakan setelah
‘Jangan menahannya, itu hanya akan membuatmu semakin sakit’...Mungkin apa yang di katakan Jooin ada benarnya, untuk beberapa alasan Ethan sedikit kehilangan akal sehatnya belakang ini. Tentu ini bukan salah Ethan, itu yang Ethan yakini. Ethan jadi seperti ini karena Sara sendiri, wanita itu terus saja mengganggu isi kepala Ethan dalam setiap kesempatan, tanpa mengenal kata lelah, benak Ethan selalu terganggu dengan semua tentang Kim Sara dan Kim Sara tanpa henti.Ada beberapa hal yang harus di perbaiki disini, mungkin Ethan bisa bersikapsedikitbaik pada Sara. Seperti apa yang Jooin inginkan, Ethan bisa memperbaiki beberapa hal untuk ke depannya.Sebagian ego harus di singkirkan, dan sebagian harus di simpan untuk nanti.Sebenarnya Ethan hanya ingin tahu seberapa besar tekad Jooin, sampai dia berani berlutut untuk orang macam Ethan, mengenyahkan semua harga diri yang mengalir dalam darahnya.
Mungkin orang-orang tidak ada yang tahu, bahkan Jooin sekalipun. Mereka tidak pernah tahu, yang Jooin tahu dan lihat dari hubungan Sara dan Ethan hanyalah sisa-sisa dari reruntuhan hubungan yang sudah hancur saja. Dimana hanya ada ketegangan, kebencian juga kekecewaan disana.Jika memang hubungan penuh resiko yang diam-diam Sara jalani dibelakang semua orang sejak awal hanya membuat Sara menderita, tentu saja Sara tidak akan pernah melakukannya.Kalian pikir kenapa Sara mengambil resiko tersebut?Tentu saja karena Sara menemukan kebahagiaan yang tidak pernah dia temukan dimanapun, Sara menemukan kebahagiaan yang hanya bisa Ethan berikan.Untuk pertama kalinya, dada Sara berdebar karena seseorang. Hatinya menghangat hanya karena sebuah senyuman, kedua kakinya lemas hanya karena sebuah suara.Benar, sebahagia itu Sara karena seorang Lee Ethan.Sara pernah mendengar pepatah yang berbunyi.“Percayalah bahwa cinta sejati akan datang
Iris mata itu di penuhi amarah, kekecewaan dan benci. Entah kemana mata yang selalu menatap lembut di setiap kesempatan itu, di sana hanya ada tatapan kecewa dan marah. Meski sudah berkali-kali Kim Sara berusaha mengerjapkan kedua matanya, tetap saja ia tidak bisa membuang kemarahan yang masih saja ia rasakan ketika menatap sosok Ethan yang berdiri di hadapannya dengan merangkul mesra seorang wanita."Kenapa melihatku seperti itu?"Pertanyaan Ethan yang di barengi sebuah dengusan tersebut semakin membuat Sara mengeraskan rahangnya, menahan kekesalannya yang semakin menjadi-jadi.Kenapa? Ada apa dengan dirinya, sebelumnya Sara tidak pernah seperti ini. Perasaan ini, atmosfir ini, juga suasananya. Sara sangat membencinya.Ini tidak seperti Sara yang seperti biasanya, selama ini Sara selalu bisa menahan diri.Terutama saat dirinya menatap penuh amarah pada Ethan yang tengah menggandeng tangan seorang wanita yang bahkan Sara tidak kenal sama seka
“Katakan jika semuanya menjadi sulit, katakan jika kamu tidak mampu bertahan, katakan pada kakak jika kamu ingin menyerah. Kakak akan selalu di sini, kakak akan selalu berada di pihakmu apapun yang terjadi.”Untuk sesaat Sara hampir kehilangan kendalinya, dan hendak menerjang Jooin dan memeluk kakaknya tersebut, tetapi Sara menahannya sebisa mungkin. Jadi alih-alih memeluk Jooin lalu menangis sepuasnya seperti yang selalu Sara lakukan dulu, seperti yang sudut hatinya inginkan. Sara memilih tersenyum tipis dan mengangguk pelan pada penuturan Jooin.Keduanya lalu kembali melanjutkan acara makan siang yang sempat tertunda sesaat itu, dan hanya ada suara denting dari sendok dan garpu yang beradu dengan piring. Sampai kemudian Jooin kembali membuka suaranya, memecah keheningan sesaat yang menyelimuti keduanya.“Apa perusahaan Ethan baik-baik saja?” tanya Jooin, dengan kening berkerut kala ia teringat dengan kejadian yang ia dengar akhir-akhir
‘I've been brokenYeah, I know how itfeelsTo be open, and then find out your love isn't real’[It’s You – Ali Gatie]..."Park Hajin?"Menemukan keberadaan seseorang seperti Hajin di rumah Ethan pada jam-jam hampir larut, tentu saja membuat Sara berkali-kali bertanya pada dirinya sendiri. Apa yang pria itu lakukan di rumah orang lain, mengingat si pemilik rumah kini sedang tidak berada di tempat.Sedang Hajin sendiri yang tengah berdiri di dekat tangga, dengan kedua tangan bersedekap dada pun menoleh ketika Sara menyebutkan namanya.Seulas senyum lebar tersunging di bibir Hajin hingga menampilkan lesung di pipinya. Senyum itu, Sara tebak pasti sudah ada begitu banyak wanita yang terpesona oleh senyuman itu. Untungnya Sara tidak masuk kedalam kategori, Sara cukup trauma dengan senyuman Ethan dulu yang sampai m
''Sempurna' adalah dusta paling indah yang di ciptakan oleh manusia''-kim hanbin-..."Apa kau tidak bosan, datang kemari hampir setiap minggu?""Kau sepertinya menyukai rumah sakit Kim Sara," kata Sehan setengah bercanda, sembari kedua tangannya sibuk memasangkan perban di paha Sara dengan telaten.Sara meringis pelan kala tangan Sehan tidak sengaja menekan pelan bagian yang terluka. "Maaf," ringis Sehan. Membereskan kembali peralatan yang telah dia gunakan untuk menutupi luka di bagian paha kaki kanan Sara yang terkena pecahan kaca."Tolong, jangan beritahu Jooin."Sehan yang hendak berbalik pergi dari jangkauan Sara, kembali menoleh, menatap Sara dengan satu alis terangkat naik. "Kau lupa ya, aku ini mata sekaligus telinga yang mengawasimu untuk Jooin. Aku bisa berada di sini karena kakak