Share

Chapter 366

Author: MISTERIOUS
last update Huling Na-update: 2025-04-19 22:03:59

Setelah Yan Yue pergi, ruangan itu kembali sunyi. Hanya sisa panas di udara dan aroma samar tubuh spiritual yang tertinggal. Xuan Li merapikan jubahnya, lalu berdiri dalam diam. Sekilas, ia menatap tempat tidur di belakangnya, lalu memutar tubuh dan keluar dari kamar tanpa menoleh lagi.

Hari ini, pertemuan penting akan digelar. Sebagai Pemimpin Paviliun Gunung Sunyi, setiap keputusan strategis berada di tangannya. Tapi langkahnya menuju aula tidak tergesa.

Di lorong batu yang panjang dan sepi, ia bertemu Tabib Hantu Wu.

Tatapannya tidak seperti biasanya, ada seberkas sinar geli yang tersembunyi dalam mata tuanya yang redup.

Xuan Li menunduk singkat, lalu hendak melangkah melewati gurunya tanpa berkata-kata.

Namun Tabib Hantu Wu mengangkat alis.

“Semalam kau tidak tidur di ruang meditasi.”

Xuan Li tidak menjawab. Wajahnya tetap tenang, tapi rona merah samar melintas di pipinya, hanya sepersekian napas sebelum ia menekannya kembali.

“Kalau tak ingin bercerita, tak usah dipaksak
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 460

    Apa yang dilakukan oleh Wu Yu palsu, tercermin dalam tubuh aslinya.Xuan Li perlahan membuka mata. Dadanya naik turun perlahan. Napasnya sudah stabil, tapi ada kehampaan yang terasa mengganggu di dalam dirinya.Tubuh ini telah pulih dari luka-luka luar. Namun kekuatan sejatinya, jiwa, esensi, dan aliran spiritual, masih jauh dari kata sempurna.Tabib Hantu Wu berdiri di dekat ranjang batu, memandang muridnya dengan tatapan lega yang tidak ia tunjukkan secara terang-terangan. Kedua tangannya bergetar sedikit saat memeriksa nadi spiritual Xuan Li.“Kau hampir mati dua kali,” gumam sang tabib. Suaranya serak dan pendek. “Kalau bukan karena tubuh giok… kau sudah jadi abu sejak hari itu.”Xuan Li tidak menjawab. Ia tahu itu benar. Ketika ia melawan Dewa Langit Surgawi dan tubuhnya dihantam kekuatan kutukan iblis serta mantra darah, hanya fondasi tubuh giok dan bantuan terakhir dari Wu Hei serta Wu Rong yang membuatnya bertahan. Tapi ada harga yang harus dibayar.Di dalam kedalaman laut kes

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 459

    Aura Wu Yu meledak tanpa peringatan.Tanpa perlu menggerakkan tangan atau mengucap mantra, tekanan energi spiritual yang mengandung jejak darah iblis mengalir deras bagai tsunami gelap. Yan Hui, sang komandan Divisi Bayangan Perak, langsung berlutut. Tubuhnya membeku, ototnya tak bisa digerakkan.Prajurit-prajurit di belakangnya pun ikut tumbang. Beberapa dari mereka menggigit bibir hingga berdarah, mencoba melawan tekanan itu. Tapi sia-sia. Tulang mereka bergetar, napas tercekat, dan seolah dunia di sekeliling mereka menyusut menjadi sempit. Kegelapan Wu Yu menelan langit yang semula terang."Jangan membandingkanku dengan Xuan Li," ucap Wu Yu, nadanya datar. "Aku bukan hantu masa lalu... Aku adalah awal dari kehancuran yang baru."Wajah Yan Hui pucat pasi. Bayangan Xuan Li yang dulu dikenalnya terasa seperti dongeng kanak-kanak dibandingkan dengan makhluk di hadapannya kini."Sial! Aku pikir dia sama bodohnya dengan Xuan Li. Ternyata hanya wajahnya saja yang mirip," gumam Yan Hui d

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 458

    Wu Yu melayang ke atas dahan pohon raksasa yang menjulang setinggi lima zhang. Batang pohonnya begitu besar hingga butuh sepuluh orang dewasa untuk memeluknya. Ia bersandar pada kulit kayu yang kasar, memandangi jalan tanah di bawah sambil memikirkan tujuan selanjutnya.Kabut tipis masih menyelubungi tubuhnya. Jejak spiritual iblis yang mengalir dalam darahnya kini semakin pekat.Dari kejauhan, derap kaki kuda menggema. Wu Yu menyipitkan mata. Sebuah rombongan berkuda melintas dari arah timur. Mereka bergerak dalam formasi rapi, tombak berkilat di bawah sinar matahari sore.Dua puluh prajurit berkuda, masing-masing mengenakan baju zirah hitam dengan lambang bulan sabit perak di dada. Kekaisaran Bulan Perak. Wu Yu mengenali seragam itu dengan mudah.Tapi ada yang aneh. Udara di sekeliling rombongan itu terasa dingin, berbeda dari energi spiritual biasa. Wu Yu mencium bau yang familiar. Energi iblis.Senyum tipis muncul di wajahnya. "Menarik," gumamnya pelan.Ia tidak menyangka jika pen

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 457

    Mencari Wu Yu seperti memburu bayangan di tengah kabut. Lin Gong dan Jian Cheng telah menelusuri lembah, hutan, dan dusun terpencil selama lebih dari lima hari. Namun, dunia tetap diam, seolah enggan menunjukkan arah.Wu Yu tak pernah muncul di tempat kacau. Ia memilih dengan teliti, desa damai, penuh senyum, tempat anak-anak bernyanyi dan petani menabur benih. Di sanalah kehancuran dimulai. Ia menghindari wilayah yang dikuasai iblis, seakan tak tertarik pada kekuasaan atau perebutan wilayah. Yang ia incar hanyalah... harapan.Jian Cheng mengamati peta spiritual yang ia bentuk dengan teknik bayangan langit. “Dia meninggalkan celah energi iblis yang sangat tipis, hampir seperti kabut malam.”Lin Gong berdiri tak jauh darinya, jubah putihnya sudah ternoda debu perjalanan. “Dia bukan sembarangan bergerak. Ini bukan kehendaknya sendiri. Ada pola... seolah seseorang menggiringnya.”Jian Cheng mengangguk. “Raja Iblis.”Langit malam itu diliputi awan kelabu, tanpa bintang. Di kejauhan, sua

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 456

    Wu Yu mengangkat tangannya. Asap hitam menyelubungi jari-jarinya, menari seperti nyala lilin terbalik. Dari tubuh mayat-mayat hangus di sekitarnya, garis tipis energi mengalir menuju dirinya. Suara lirih jeritan, seperti gema dari dunia bawah, mengisi udara.“Sedikit lagi,” gumamnya. “Sedikit lagi, dan dunia ini akan runtuh.”Setiap kali ia membunuh, bukan hanya jiwa korban yang hancur, tetapi juga ruang itu sendiri yang retak. Aura iblisnya tumbuh, semakin padat, semakin kuat. Bersama setiap tetes penderitaan, kekuatan spiritual yang mengalir dalam dirinya meningkat. Dan jauh di tempat lain, di ruang meditasi yang terjaga kabut ungu di alam luar, Liang Zheng tersenyum tipis.Ia duduk bersila di tengah formasi sihir. Ratusan lilin hitam mengelilinginya, menyala tanpa bahan bakar. Jiwa Wu Yu, yang telah ia ikat dan bimbing, menjadi perpanjangan tangan dari ambisinya.“Teruslah menyebar ketakutan, Wu Yu,” bisiknya. “Jadikan setiap ratapan mereka sebagai fondasi kekekalan kita.”***Ti

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 455

    Kilatan cahaya ungu gelap muncul di langit biru yang cerah. Dari retakan kecil yang terbuka di udara, sesosok tubuh muncul, melayang turun tanpa suara. Itu adalah boneka Wu Yu, manifestasi jiwa iblis yang dikendalikan dari kejauhan oleh Liang Zheng.Tanah di bawahnya adalah dunia manusia. Cahaya mentari menyilaukan, berbeda jauh dari kelam dan suramnya Dunia Iblis. Wu Yu menyipitkan mata, pupilnya sempat berkedut sebelum menyesuaikan dengan lingkungan yang asing ini.“Hm... cahaya matahari,” gumamnya datar. “Menjijikkan, tapi... menyenangkan.”Kakinya menyentuh tanah. Di hadapannya terbentang sebuah perkampungan kecil yang tenang. Aroma sup daging, kayu yang terbakar, dan suara anak-anak tertawa terdengar dari kejauhan. Kedamaian seperti itu membuat sisi iblis dalam dirinya bergejolak."Damai?" gumamnya lirih. "Hanya ilusi."Langkahnya pelan namun mantap. Ia menyusuri jalan tanah yang membelah desa. Penduduk yang ia lewati menatapnya heran, pakaiannya asing, wajahnya pucat, dan aura y

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 454

    Gulungan itu berisi teknik pengendalian jiwa tingkat tinggi yang pernah dikuasai oleh Dewa Langit Surgawi. Teknik yang bahkan di kalangan iblis pun dianggap tabu karena sifatnya yang sangat kejam dan berbahaya.Liang Zheng meletakkan gulungan itu di atas meja ritual, membuka isinya dengan hati-hati. Huruf-huruf kuno bersinar redup di bawah cahaya lilin, seolah hidup dan bergerak sendiri."Segel Pengendali Jiwa Tingkat Dewa..." ia membaca dengan suara pelan. "Teknik yang mampu mengendalikan jiwa makhluk hidup sepenuhnya, bahkan setelah kematian."Ia mulai menggerakkan tangannya, membentuk pola spiritual yang rumit di udara. Energi gelap mengalir dari ujung jarinya, membentuk formasi lingkaran besar yang mengelilingi sosok Wu Yu."Dengan darah tubuh giok dan kekuatan Lonceng Pengubah Takdir, boneka ini memiliki potensi yang jauh melampaui ekspektasiku," gumamnya sambil terus menggerakkan tangannya dengan presisi tinggi.Formasi spiritual yang terbentuk semakin kompleks. Garis-garis ener

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 453

    Dalam kamar pribadinya, Liang Xue berdiri di hadapan jendela besar menghadap halaman istana. Setiap sudut istana ini menyimpan bayangan ayahnya, Dewa Langit Surgawi, yang menurut Liang Zheng telah gugur dalam ritual pemurnian tubuh giok.Ketukan pintu memecah lamunannya. Seorang prajurit iblis berpangkat tinggi memasuki ruangan dengan membungkuk hormat."Ratu Langit, Raja Liang Zheng memanggil anda ke ruang utama."Liang Xue mengangguk tanpa berkata apa-apa. Ia tahu pertemuan ini pasti berkaitan dengan keputusan yang telah ia buat semalam.***Di ruang utama istana, Liang Zheng duduk di singgasana yang dulunya milik kakaknya. Mahkota di kepalanya masih terasa asing, namun ekspresi wajahnya memancarkan kepercayaan diri seorang penguasa baru. Di sisi kanan singgananya, sosok Wu Yu berdiri kaku dengan mata kosong menatap ke depan."Xue'er," sapa Liang Zheng ketika Liang Xue memasuki ruangan. Nada suaranya terdengar hangat, tapi ada sesuatu yang membuat Liang Xue waspada. "Duduklah. Ada

  • TUBUH GIOK PANGERAN TERBUANG   Chapter 452

    Di kedalaman ruang penyembuhan rahasia, tubuh Xuan Li berbaring tenang di atas kolam spiritual yang memancarkan cahaya lembut. Air kolam itu bukan air biasa, melainkan esensi murni yang telah dikumpulkan selama ribuan tahun, mengandung kekuatan pemulihan yang mampu menyembuhkan luka terdalam pada jiwa dan roh.Tubuh gioknya yang retak perlahan menyerap esensi energi dari kolam spiritual. Tidak hanya itu, batu sumber yang menyala di atas pilar-pilar yang mengelilingi formasi juga memancarkan energi murni, mengalir dalam pola teratur menuju tubuhnya. Setiap helaan napasnya yang lemah menarik esensi itu masuk, menyatu dengan aliran darahnya yang mulai pulih.Retakan halus di kulitnya mulai menutup. Warna pucat yang sempat mengkhawatirkan berangsur-angsur digantikan oleh kilau lembut khas tubuh giok. Meski demikian, proses penyembuhan ini tidak akan berlangsung cepat. Luka pada jiwa membutuhkan waktu yang jauh lebih lama daripada luka pada tubuh.Di sudut ruang yang sama, Tabib Hantu Wu d

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status