Share

Bab 31. Siluet Bayangan Wanita Di Tengah Malam

Tiba-tiba saja Elsa memuntahkan cairan berwarna cokelat. Dia batuk-batuk sampai tidak kuat menahan rasa sakitnya.

"Kita ke RS sekarang, sambil nengok Papa," ajak Intan.

Malam yang gelap, terpaksa mereka bertandang ke RS. Semula, Elsa tampak parah dan pucat pasi, namun ketika di perjalanan dia seperti bukan orang sakit.

Setelah diobservasi dan cek laboratorium, hasilnya tidak ditemukan penyakit apapun.

"Kalau begini ya enggak usah ke RS," protes Elsa. "Aku mau nengok Papa dulu."

Mereka bertiga lantas mengunjungi ruang ICU. Orang tua yang mereka rindukan masih terkapar lemah di atas ranjang, berselimut kain putih dan hidung yang dipasang selang oksigen.

"Mau sampai kapan Papa kayak gini! Sadar dong, Pa!" Gerutu Elsa. "Papa harus pulang, harus sehat lagi, jangan pergi dulu, Pa! Elsa kangen."

Elsa meringis, terisak-isak sampai suara tangisnya menggema di seluruh ruangan.

"Elsa, udah kita pulang sekarang. Jangan nangis di sini, Papa kan udah ada yang ngurus, kita percayakan urusan sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status