Share

Chapter 44

Kutengadahkan wajahku ke atas. Menatap langit, sepertinya langit masih berselimut mendung. Semilir angin menerpa tubuhku. Saat suasana langit semakin gelap, beberapa orang sudah dapat kukalahkan dan tewas, “Syukurlah. ”Angin berhembus semakin kencang. Sepertinya dugaanku benar, hujan akan segera turun kali ini. Tidak lama kemudian, air mulai jatuh yang mengenai tubuh ini, udara ditempat itu tak lagi terkontaminasi asap racun yang diciptakan oleh tangan-tangan jahat.

Jelas, kaum tak acuh seketika berhasrat menyerang lagi. Mereka memajukan senjatanya dengan beringas kepadaku, aku masih terus bertarung, sampai akhirnya membuat mereka jengah.

Di tengah terjangan sakit, kini aku berhadapan dengan Bernardo ia sambil menyemburatkan senyum simpul. Sudah siap melawanku. "Luar biasa! kau bisa mengalahkan mereka semua sendirian. Tapi ini semua belum berakhir." seru Bernardo.

Aku menatap pria di depanku lekat-lekat. Kulihat matanya penuh dendam yang membuat gel

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status